BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam indepth interview. 3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan, dengan alasan : 1.
Kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia sendiri sudah dikatakan kota metropolitan dimana dengan jumlah penduduknya yang sangat
banyak dan tidak jauh dari gaya hidup yang sejalan dengan perilaku seksual yang menyimpang atau beresiko
2. Berdasarkan data yang didapat dari KPA Kota Medan pada Tahun 2011 jumlah
komunitas GWL Gay, Waria dan LSL di Kota Medan sebanyak 2.363 orang. Yang terdiri atas Waria sebanyak 664 orang, Gay sebanyak 1.572 orang serta LSL
sebanyak 127 orang. 3.
Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena informan yang didapat adalah komunitas GWL yang ada di kota Medan.
3.2.2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 – Mei 2012.
3.3. Pemilihan Informan
Informan adalah anggota komunitas GWL Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki yang bertempat tinggal di kota Medan. Pemilihan informan dilakukan dengan cara
snowballing. Informan pertama yang diambil peneliti adalah seorang anggota komunitas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GWL Gay, Waria, dan Lelaki yang sudah dikenal oleh peneliti, kemudian dari informan ini peneliti meminta rekomendasi untuk diperkenalkan dengan anggota komunitas GWL
Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki yang lainnya.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam indepth interview dengan menggunakan panduan pertanyaan yang telah disusun, seluruh informan diwawancarai
pada tempat dan waktu yang terpisah. Peneliti menggunakan alat bantu tulis dan tape recorder. Seluruh wawancara dilakukan ditempat berkumpul dan beraktivitas komunitas
GWL yang sudah disesuaikan waktunya.
3.5. Defenisi Istilah
1. Karakteristik informan :
a. Umur adalah lama hidup informan yang dihitung melalui ulang tahun terakhir
informan dalam tahun pada saat penelitian dilakukan b.
Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang diselesaikan oleh informan 2.
Perilaku komunitas GWL Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki adalah usaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan yang berkaitan dengan perilaku
seksual berisiko HIVAIDS. a.
Pengetahuan adalah segala pengetahuan yang dimiliki informan mengenai HIVAIDS dan pelayanan kesehatan yang tersedia untuk mencegah
penularannya. b.
Sikap adalah tanggapan dan kesiapan informan tentang pentingnya memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan khusus HIVAIDS.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Tindakan adalah segala bentuk nyata tindakan informan sehubungan dengan
pengetahuan dan sikap untuk memeriksakan diri kepelayanan kesehatan khusus HIVAIDS.
3. Pelayanan kesehatan khusus HIVAIDS yang menyediakan pelayanan kesehatan
gratis berupa: a.
Pemberian informasi, pencegahan dan pengobatan tentang IMS dan
HIVAIDS.
b. Pelayanan VCT Voluntary Counselling and Testing gratis, merupakan
pelayanan konseling dan pemeriksaan sukarela yang bersifat rahasia dengan
tujuan untuk mengetahui apakah sesorang menderita IMS dan HIVAIDS.
c.
Aksesibilitas kondom dan pelicin gratis.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisa Data