Pengedaran Narkotika Tujuan Perdagangan Orang

BAB III TUJUAN,

FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA PEMBERANTASAN PERDAGANGAN ORANG

A. Tujuan Perdagangan Orang

Dalam perdagangan orang, banyak hal yang dapat menjadi tujuan dari tindak pidana tersebut, antara lain :

1. Pengedaran Narkotika

Dalam perdagangan manusia, secara masif perempuan biasanya dijadikan kurir oleh bandar narkotika. Perempuan umumnya dijebak melalui recruitment yang sarat dengan tipu-daya dan tekanan, misalnya dijadikan sebagai kekasih, istri, atau teman hidup, dan kemudian dibuat tergantung secara finansial. 67 Perempuan terpaksa bekerja di tempat yang berbahaya bagi dirinya, dan tanpa diberitahu segala risiko sebelumnya. Sayangnya, sistem hukum kita lebih menempatkan perempuan sebagai pelaku kriminal, daripada sebagai korban. Beberapa pengadilan memvonis hukuman mati kepada perempuan, meskipun peranannya hanya sebatas kurir 68 narkoba. Di samping kondisi hukum pidana Indonesia yang kurang memperhitungkan pengalaman perempuan yaitu bagaimana mereka ditekan, 67 Sulistyowati Irianto. 2007. Perdagangan perempuan dalam jaringan pengedaran narkotika. Jakarta: Buku Obor. Hal. 1. 68 Saat ini di Indonesia yang banyak menjadi kurir narkoba adalah perempuan. Umumnya, yang menjadikan mereka sebagai kurir adalah WNA asal Afrika Selatan. Berdasarkan data-data penangkapan yang dilakukan Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional BNN. Universitas Sumatera Utara menderita kekerasan,dan berposisi lemah di tengah para pengedar narkotika, para hakim juga kurang berminat untuk mengupayakan instrumen hukum lain yang dapat mengisi kekosongan tersebut. Berbagai instrumen konvensi internasional yang menjamin kesetaraan dan keadilan yang berkaitan dengan perdagangan perempuan, tidak banyak diketahui oleh para hakim. Kondisi semacam ini semakin menjauhkan perempuan dari aksesnya pada keadilan hukum. Dalam hal lain, pengedaran narkotika yang tidak terkendali telah menjadi ancaman yang serius bagi kehidupan generasi muda. Tidak sedikit kerugian yang ditimbulkan akibat jatuhnya banyak korban; biaya rehabilitasi yang mahal dan biaya sosial yang berkaitan dengan hilangnya sumber daya generasi muda. Pemerintah bertindak tegas dengan “menekan” para penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman yang berat bagi mereka yang terlibat narkotika. 69 Namun, yang tertangkap dan diadili, kebanyakan bukan pelaku sebenarnya, melainkan pengedar lapisan paling bawah, termasuk para pecandu yang sebenarnya juga korban. Pengedar kelas kakap, baik laki-laki maupun perempuan jarang ada yang tertangkap dan diadili. Selalu ada kendala untuk menelusuri di mana letak muara dari mata rantai pengedaran narkotika, mengingat kuatnya kekuasaan yang berada dibaliknya. 70 69 “Narkoba sebagai racun yang merusak para generasi muda sebagai penerus bangsa, oleh karena itu pemerintah bertindak sangat tegas segala perbuatan mengenai hal itu. Hukuman yang dijatuhkan kepada pengedar pun sangat berat.” 70 Ibid,. hal. 6. Universitas Sumatera Utara

2. Prostitusi

Dokumen yang terkait

Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

2 99 187

IMPLEMENTASI RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG.

0 0 1

Penerapan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orangdengan eksploitasi anak dibawah umur dengan undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

0 0 1

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 14

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 3

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 35

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 1 59

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 7

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG(Kajian Putusan No.1554Pid.B2012PN.Mdn) SKRIPSI

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Putusan Hakim Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 28