Hukum Administrasi Negara Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Positif Indonesia

pidana dapat kehilangan sifat melawan hukumnya hanya jika ada peraturan minimal setingkat dengan itu misalnya sama-sama Undang-Undang. 17

3. Hukum Administrasi Negara

Seperti halnya hukum pidana, hukum admministrasi Negara adalah instrument hukum publik yang penting dalam perlindungan konsumen. Sanksi- sanksi hukum secara pidana seringkali kurang efektif jika tidak disertai sanksi administrative. Sanksi administrative tidak ditunjukan pada konsumen pada umumnya, tetapi justru kepada pengusaha, baik produsen maupun para penyalur hasil-hasil produknya. Sanksi admninistrative berkaitan dengan perizinan yang diberikan pemerintah kepada pengusahapenyalur tersebut. Jika terjadi pelanggaran, izin-izin tersebut dapat dicabut secara sepihak oleh pemerintah. Pencabutan izin hanya bertujuan menghentikan proses produksi dari produsenpenyalur. Produksi ini diartikan secar luas, dapat berupa barang dan jasa. Dengan demikian, dampaknya secara tidak langsung berarti melindungi konsumen pula, yakni mencegah jatuhnya lebih banyak korban. Campur tangan administrative Negara idaelnya harus dilatarbelakangi iktikad melindungi masyarakat luas dari bahaya. Sanksi administrasi ini seringkali lebih efektif dibandingkan dengan sanksi perdata atau sanksi pidana. Ada berupa alasan untuk mendukung pernyataan ini. Pertama , sanksi administrative dapat diterapkan secara langsung dan sepihak. Dikatakan demikian karena penguasa sebagai pihak izin tidak perlu meminta 17 Ibid, hal. 90-93 Universitas Sumatera Utara terlebih dahulu dari pihak manapun. Persetujuan, kalau itu dibutuhkan mungkin dari instansi-instansi pemerintah terkait. Sanksi adminitratif juga tidak perlu melalui proses pengadilan. Memang, banyak pihak yang tekena sanksi ini dibuka kesempatan untuk membela diri, antara lain mengajukan kasus tersebut kepengadilan tata usaha Negara, tetapi sanksi itu senidri dijatuhkan terlebih dahulu, sehingga berlaku efektif. Kedua, sanksi perdata danatau pidana terkadang tidak membawa efek jera pada pelakunya. Nilai ganti rugi dan pidana yang dijatuhkan mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan keuntungan yang diraih dari perbuatan negatif produsen. Dalam lapangan hukum adminitrasi Negara, perlindungan yang diberikan biasanya lebih bersifat tidak langsung, prefentif dan proaktif. Pemerintah biasanya mengeluarkan berbagai ketentuan normatif yang membebani pelaku usaha dengan kewajiban tertentu. Walaupun sasaran langsungnya kepada pelaku usaha, tetapi dampak positif dari kebijakan itu sebenarnya ditujukan kepada konsumensebagai warga masyarakat terbesar. Karena pemerintah sebagai instansi pengeluar perizinan, maka dalam bidang administrasi, pemerintah berwenang meninjau kembali setiap izin yang dinilai disalahgunakan. Hal ini berarti, sanksi administrative juga dapat bersifat represif, lazimnya berupa pencabutan izin usaha. Universitas Sumatera Utara

D. Prinsip-Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Tugas Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Terkait Adanya Sengketa-Sengketa Konsumen Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 37 116

Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

10 119 83

Perlindungan Konsumen Perumahan Terhadap Developer Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Study Kasus : Zona Property Medan)

4 84 94

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 2

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Perlindungan Konsumen - Tanggung Jawab Developer Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Atas Pemutusan Listrik Secara Sepihak Yang

1 1 32

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PEMBELIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 16