Gambar 7. Analisa Error grid glucometer
dikutip dari 34
Dan beberapa studi telah menggunakan glucometer untuk pemeriksaan kadar glukosa darah sebagai salah satu cara pemeriksaan kadar glukosa darah. Shah dkk
2005, menggunakan glucometer untuk monitoring kadar glukosa darah pada penderita DM yang menerima transplantasi ginjal.
35
Gupta dkk 2006, melakukan skrening DM gestational untuk grup resiko tinggi dengan pemeriksaan kadar glukosa darah kapiler.
36
Vinita dkk 2006, menggunakan glucometer untuk skrening DM gestational.
37
2.8 Retinopati diabetik
Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik mikroangiopati dari DM tipe 2 yang sering mengganggu arteri kapiler retina, arteriole dan vena. Kerusakan
pada barier inner blood retina dan oklusi mikrovaskuler. Retinopati diabetik merupakan penyebab utama kebutaan. Lamanya penderita
menderita DM meningkatkan angka kejadian retinopati diabetik. Di negara berkembang, retinopati diabetik penyebab kebutaan terbanyak pada populasi umur 20-74 tahun dan
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
12 kasus ini timbul setiap tahunnya. Pada penderita DM tipe 1, kurang lebih dalam 14 tahun akan terjadi sekitar 12,7 gangguan penglihatan dan 2,4 menjadi buta.
38,39
Pada hepatogenous diabetes kejadian retinopati diabetik dapat juga terjadi tetapi lebih jarang dibandingkan pada DM tipe 2. Fujiwara dkk 2005, mendapatkan bahwa
kejadian komplikasi retinopati diabetik dan kardiovaskuler lebih rendah pada hepatogenous diabetes dibandingkan DM tipe 2 p0,05 dan p0,01.
40
Makular edema diabetik merupakan salah satu manifestasi retinopati diabetik dan berperan penyebab kebutaan pada DM tipe 2. Terjadinya makular edema diabetik
biasanya lebih dari 10 tahun semenjak DM terjadi. Hiperglikemia kronik memegang peranan patogenesis terjadinya retinopati
diabetik disertai adanya hipertensi dan hiperlipidemia. Dijumpainya perubahan komposisi struktur dan seluler mikrovaskular dengan peningkatkan permeabilitas
vaskular dan selanjutnya barier blood retina akan rusak dan mengakibatkan akumulasi cairan ekstraseluler di makula. Perisit yang merupakan komposisi seluler esensial yang
berperanan pada perfusi kapiler retina akan rusak sehingga mengganggu hemodinamik retina termasuk autoregulasi aliran darah retina dan akhirnya menimbulkan
pembentukan formasi mikroaneurisma. Dan selanjutnya terjadi penebalan membran basalis kapiler dan peningkatan deposisi komponen matrik ekstraseluler. Darah dari
vena baru akan masuk ke vitreous.
38,39
Adapun gambaran funduskopinya dapat kita lihat pada gambar 8
39
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
retinopati diabetik nonproliferatif retinopati diabetik proliferatif
Gambar 8. Retinopati diabetik nonproliferatif dan proliferatif
dikutip dari 39
Stadium retinopati diabetik dibedakan atas beberapa stadium no apparent retinopathy, mild, moderate dan severe nonproliferative diabetic retinopathy tabel 3.
38
Tabel 3. Stadium retinopati diabetik
dikutip dari 38
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
BAB III PENELITIAN SENDIRI