Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO

2.6 Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO

Pada tahun 1960, TTGO termasuk salah satu pemeriksaan rutin dalam membantu menegakkan diagnosa DM. Tetapi kemudian Marvin dkk 1975, menyebutkan bahwa TTGO bukan merupakan rutin karena panjangnya langkah menegakkan diagnosa DM dan ini menjadi kontroversi selama 35 tahun saat itu. Dan akhirnya tahun 1997, American Diabetes Association ADA mengeluarkan TTGO dari pemeriksaan rutin untuk penegakkan diagnosa DM. Tetapi kemudian timbul pertanyaan, kadar glukosa darah berapa dapat memprediksikan peningkatan resiko terjadinya diabetes. Kemudian Qiano dkk, mempublikasikan kembali pemeriksaan TTGO untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan WHO pada tahun 1999, kemudian merekomendasikan kembali TTGO sebagai pemeriksaan skreening untuk intoleransi glukosa dengan meminum 75 gram glukosa dengan 250 ml air dan kemudian dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah vena puasa, ½ jam, 1 jam, 1½ jam dan 2 jam beban glukosa. Tetapi tahun 2002, World Health Organization WHO merekomendasikan bahwa pada TTGO merupakan pemeriksaan kadar glukosa darah cukup hanya dengan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah beban glukosa. 11,12 Schianca dkk 2003, menyatakan bahwa pada TTGO, kadar glukosa darah puasa menggambarkan sensitivitas insulin dan kadar glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa menggambarkan sekresi insulin. 30 Sampel darah dapat menggunakan darah dari vena atau kapiler. Bila menggunakan darah kapiler maka kadar glukosa darah dapat diperiksa dengan glucometer. 31,32 Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008 Penggunaan glucometer dengan sampel darah kapiler telah banyak dilakukan karena mudah melakukan, tidak menyakitkan bagi penderita dan biayanya lebih murah dibandingkan plasma vena serta memiliki keakuratan yang cukup baik. Rolka dkk 2001, mendapatkan bahwa kadar glukosa darah kapiler yang diukur dengan alat glucometer ternyata memiliki sensitivitas 70 dan spesifisitas 90 untuk menegakkan kriteria sesuai kriteria WHO 2002. 33 Beberapa studi telah mencoba membandingkan antara hasil kadar glukosa kapiler dengan plasma vena tabel 2. Hasil kadar glukosa darah dapat dinyatakan dengan mgdl atau mmoll. Konversi mmoll ke mgdl dikalikan 18 dan konversi mgdl ke mmoll dibagi 18 atau kali 0,055. 31,32 Tabel 2. Nilai TTGO dari plasma vena atau kapiler dikutip dari 31 Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO Plasma vena Kapiler mmoll mgdl mmoll mgdl KGD puasa - DM ≥ 7,0 ≥ 126 ≥ 7,0 ≥ 126 - Glukosa Darah Puasa Terganggu ≥ 6,0 ≥ 110 ≥ 6,0 ≥ 110 GDPT KGD 2 jam beban glukosa - DM ≥ 11,0 ≥ 200 ≥ 12,2 ≥ 220 - Toleransi Glukosa Terganggu TGT ≥ 7,8 ≥ 140 ≥ 8,9 ≥ 160

2.7 Glucometer