BAB I PENDAHULUAN
Skor Child Pugh merupakan suatu skor untuk menilai cadangan fungsi hati pada penderita sirosis hati, yang dipublikasikan oleh Child 1964.
Pada awalnya skor ini direncanakan untuk menstratifikasi pasien yang masuk kedalam kelompok resiko sebelum menjalani operasi pemintasan. Dan sekarang ini
digunakan sebagai kriteria baku menilai keparahan penyakit hati, prognosa sirosis hati dan pembuatan daftar pasien yang akan menjalani transplantasi hati Child Pugh B.
Variabel penting yang digunakan, ada 5 jenis yaitu kadar serum bilirubin, serum albumin, ascites, gangguan neurologis dan status nutrisi. Kemudian Pugh dkk 1973
memodifikasi kriteria Child, dimana variabel status nutrisi pada kriteria sebelumnya digantikan dengan waktu protrombin. Untuk kadar albumin, Pugh memberikan batasan
terendah 2,8 mgdL dimana pada kriteria Child batasan terendahnya 3 mgdL. Selanjutnya kriteria tersebut dikenal dengan modifikasi Child Pugh CP. Kelima
variabel masing-masing diberi skor 1, 2 dan 3 berturut-turut sehingga jumlah skor antara 5-15 dan jumlah skor ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu A, B dan C, yakni CP A
dengan skor 5-6, CP B dengan skor 7-9 dan CP C dengan skor total 10-15.
1,2
Sirosis hati adalah merupakan penyakit hati menahun yang ditandai dengan adanya kegagalan hepatoseluler dan hipertensi portal. Pada keadaan ini sering
dijumpai gangguan metabolisma glukosa, dapat berupa intoleransi glukosa dengan angka kejadian 60-80 dan Diabetes Melitus DM tipe 2 berkisar 15-30. DM pada
penderita sirosis hati dikenal dengan hepatogenous diabetes.
3,4
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
Banyak studi telah melaporkan angka kejadian DM pada penderita sirosis hati. Holstein dkk 2002, menyatakan bahwa dari 52 orang penderita sirosis hati terdapat
25 penderita sirosis hati dengan intoleransi glukosa dan 71 dengan DM.
5
Alavian dkk 2004, mendapatkan dari 41 orang penderita sirosis hati terdapat 54 penderita
sirosis hati yang DM.
6
Lecube dkk 2006, melaporkan prevalensi DM pada penderita sirosis oleh karena virus hepatits C berkisar 19,6-50.
Patogenese terjadinya DM pada penderita sirosis hati sangat kompleks dan belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga hal ini terjadi melalui proses autoimun,
kerusakan langsung di sel pankreas dan peranan proinflamasi sitokin.
7
Adanya DM pada penderita sirosis hati ternyata lebih memperburuk angka survivalnya dibandingkan dengan penderita sirosis hati yang kadar glukosanya normal.
Kwon dkk 2004, melaporkan bahwa pada penderita sirosis hati virus B dan C dengan hiperglikemia memiliki angka survival yang lebih rendah dibandingkan yang
normoglikemia.
8
Nishida dkk 2006, mendapatkan bahwa survival 5 tahun pada penderita hepatogenous diabetes lebih rendah dibandingkan dengan penderita sirosis
hati yang glukosa normal. Kematian yang terjadi disebabkan oleh koma hepatik, infeksi dan perdarahan varises. Ini berarti penderita hepatogenous diabetes lebih
berkemungkinan untuk terjadi koma hepatik, infeksi dan perdarahan varises dibandingkan yang tidak diabetes.
9
Diaz J dkk 2006, mendapatkan infeksi lebih sering terjadi pada hepatogenous diabetes dibandingkan yang tidak diabetes OR=5,90, 95
Cl: 2,47-14,18.
10
Untuk menilai adanya intoleransi glukosa yang terjadi dapat dilakukan dengan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO. Tes ini dilakukan menurut cara World
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
Health Organization WHO 1999 dengan melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, ½ jam, 1 jam, 1½ jam dan 2 jam setelah beban glukosa 75 gram. Pengambilan
sampel darah dapat berasal dari vena ataupun dari kapiler.
11,12,13
Letiexhe dkk 1993, dengan Tes Toleransi Glukosa Intravena didapatkan bahwa pada penderita sirosis hati memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kontrol p0,05.
14
Beberapa studi mencoba menghubungkan antara kriteria Child Pugh dengan kadar glukosa darah pada penderita sirosis hati. Holstein dkk 2002, mendapatkan
bahwa pada Child Pugh A memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah dibandingkan Child Pugh B dan C walaupun secara statistik tidak ada perbedaan
bermakna.
5
Alavian dkk 2004, mendapatkan bahwa 9,6 kali lebih mungkin untuk kejadian DM pada skor Child Pugh yang lebih tinggi OR = 9,6, 95 Cl: 1,0 – 88,4.
6
Dari data tersebut maka kami ingin menilai apakah ada korelasi skor Child Pugh dengan kadar glukosa darah pada penderita sirosis hati.
Jannus Sitorus : Korelasi Skor Child Pugh Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Sirosis Hati, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA