Prosedur Tetap Pengujian Kalibrasi Alat Kesehatan Penelitian Terdahulu

5. Mengikuti pelatihan-pelatihan lain yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan mutu laboratorium sistim mutu laboratoriun SNI-19- 17025-2000. 6. Mengikuti proses sertifikasi teknisi kalibrasi yang diselenggarakan Depertemen Kesehatan, sehingga semua teknisi Kalibrasi mempunyai sertifikat. Alat ukur kalibrasi kalibrator yang dimiliki Laboratorium Kalibrasi BPFK Medan pada tahun 2006 sebanyak 38 unit yang mampu mengkalibrasi sebanyak 44 jenis alat kesehatan seperti terdapat pada Lampiran 7. Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Permenkes 363 tahun 1998 yaitu jumlah alat yang wajib dikalibrasi adalah 125 jenis alat kesehatan Lampiran 8, maka BPFK Medan setiap tahunnya selalu menambah jumlah alat kalibrator secara bertahap. Pemeliharaan terhadap peralatan ukur kalibrator dilakukan sesuai prosedur tetap agar kalibrator tersebut dapat berfungsi dengan baik, dan berumur panjang, salah satu tindakan dari pemeliharaan tersebut adalah mengalibrasi alat ukur ke institusi laboratorium yang telah diakui Komite Akreditasi Nasional KAN seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI dan Badan Tenaga Atom Nasional BATAN.

2.8. Prosedur Tetap Pengujian Kalibrasi Alat Kesehatan

Setiap Tehnisi kalibrasi yang melaksanakan kegiatan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, mengacu kepada prosedur tetap pengujian kalibrasi yang telah disusun BPFK Medan Departemen Kesehatan berdasarkan pedoman standar acuan nasional yaitu Standar Nasional Indonesia SNI, dan atau standar internasional Siti Rahmah: Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 seperti ECRI Emergency Care Research Institute dan IEC International Elactrical Commision. Salah satu prosedur tetap pengujian dan kalibrasi Alat kesehatan, dapat dilihat pada Lampiran 9, yaitu prosedur tetap pengujian dan kalibrasi alat ECG,

2.9. Penelitian Terdahulu

Penelitian analisis sistem pemeliharaan alat kesehatan di rumah sakit kota Medan belum pernah dilaksanakan, terdapat penelitian sejenis yang dilaksanakan di tempat lain seperti yang dilakukan oleh : 1. Solehudin 1999, dengan judul ”Pengembangan rancangan sistem pemeliharaan alat-alat medis di rumah sakit Tanggerang”. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen pemeliharaan sarana rumah sakit. Dilakukan dengan menganalisa bagian-bagian yang terkait dengan pelaksanaan upaya pemeliharaan sarana rumah sakit. Lingkup penelitian dibatasi hanya pada pelaksanaan pemeliharaan alat medis dengan pertimbangan keberadaan dan kesiapan alat-alat medis di rumah sakit sangat erat hubungannya terhadap keberhasilan pengobatan dan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum. Selain itu dampak kerusakan alat-alat medis di rumah sakit sangat besar pengaruhnya terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Diharapkan penelitian ini mampu menemukan suatu rancangan pemeliharaan alat-alat medis yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Tangerang. Siti Rahmah: Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 2. Supardjo 2003, dengan judul ”Upaya peningkatan pelaksanaan manajemen teknologi peralatan medik guna pencapaian kesesuaian mutu pelayanan medik, studi kasus di Perusahaan Jawatan RSAB. Harapan Kita Jakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen pemeliharaan sarana rumah sakit. Dilakukan dengan menganalisa bagian-bagian yang terkait dengan pelaksanaan upaya peningkatan pelaksanaan manajemen teknologi peralatan medik untuk mencapai kesesuaian mutu pelayanan medik dengan Instrumen Akreditasi Surveyor Akreditasi Rumah Sakit KARS. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan pada penyempurnaan sistem manajemen teknologi peralatan medik guna peningkatan kesesuaian mutu pelayanan Perjan RSAB. Harapan Kita dari segi jaminan mutu dalam pemanfaatan pelayanan medik.

2.10. Landasan Teori