Dana Biaya Input Sistem Pemeliharaan

untuk rumah sakit pemerintah kelas A adalah 12, kelas B, 8 orang, kelas C, 2orang dan kelas D, 1 orang Depkes, 2003. Standar kebutuhan tenaga minimal tersebut ditujukan untuk rumah sakit pemerintah, tetapi seyogyanya rumah sakit swasta atau rumah sakit lain khususnya rumah sakit yang sudah memiliki jumlah peralatan yang banyak dan memiliki peralatan kesehatan yang canggih, sudah saatnya memiliki teknisi khusus peralatan kesehatan teknisi elektromedik.

5.1.2. Dana Biaya

Dana merupakan unsur penting yang harus ada dalam suatu kegiatan sistem pemeliharaan, karena ketersediaannya dana pemeliharaan alat akan mempengaruhi kondisi peralatan yang baik dan laik dan akan mempengaruhi kinerja rumah sakit dalam segi pelayanan maupun segi finansial. Berdasarkan hasil penelitian bahwa semua rumah sakit responden sebanyak 30 rumah sakit 100 mempunyai dana untuk pemeliharaan alat. Sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Operasional Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Depkes 2001, bahwa ”Pemeliharaan peralatan kesehatan elektromedik merupakan suatu upaya yang dilakukan agar supaya peralatan kesehatan selalu dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai lebih lama. Aspek-aspek yang berkaitan dalam pelaksanaan pemeliharaan yaitu Sumber daya manusia SDM, fasilitas dan peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan bahan pemeliharaan. Aspek-aspek ini pada umumnya memerlukan pembiayaan”. Siti Rahmah: Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Biaya pemeliharaan meliputi biaya pemeliharaan preventif, korektif dan darurat. Biaya pemeliharaan preventif antara lain biaya pembelian bahan pemeliharaan dan bahan penggantian bagian alat manset, balon, air raksa, oli, dsb., biaya pengujian unjuk kerja dan keamanan alat kalibrasi. Biaya pemeliharaan korektif antara lain biaya perbaikan overhaul suction pump pembelian oli, klep, membran. Biaya pemeliharaan darurat adalah biaya perbaikan mendadak atas kerusakan alat, pada mumnya perbaikan darurat dilaksanakan oleh teknisi luar pihak ketiga. Pada umumnya beberapa responden mengatakan besar dana pemeliharaan yang disetujui biasanya tidak selalu mencukupi untuk pemeliharaan peralatan setiap tahunnya, untuk itu diambil kebijakan dengan skala prioritas, diutamakan untuk pemeliharaan peralatan yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. 5.1.3. Sarana Sarana adalah alat pendukung untuk kegiatan pemeliharaan yang meliputi tempat atau ruangan kerja workshop, peralatan kerja dan bahan pemeliharaan. Rumah sakit yang mempunyai ruangan kerja workshop sebanyak 4 rumah sakit atau 13,3. Selain untuk kegiatan pemeliharaan peralatan kesehatan, workshop tersebut dimanfaatkan untuk menyimpan peralatan kerja, bahan-bahan pemeliharaan, suku cadang, dokumen teknis termasuk inventaris peralatan dan laporan pemeliharaan. Siti Rahmah: Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Rumah sakit yang belum memiliki ruangan kerja sebanyak 26 rumah sakit atau 86,7, hal ini mengingat kegiatan pemeliharaan alat dilakukan oleh operator alat yang bersangkutan cukup di ruang dimana alat dipasang, untuk perbaikan alat atau pemeliharaan darurat dilaksanakan oleh teknisi suplier alat atau teknisi dari luar rumah sakit di ruang dimana alat disimpan. Menurut standar luas ruangan workshop atau ruang IPSRS untuk rumah sakit pemerintah kelas C adalah 130 m2, dan untuk rumah sakit kelas D adalah 70m2, Depkes 1982. Rumah sakit yang mempunyai peralatan kerja sebanyak 15 rumah sakit atau 50 yang dimaksud peralatan kerja disini adalah peralatan kerja untuk mendukung pelaksanaan pemeliharaan alat kesehatan, minimal memiliki peralatan kerja listrik sederhana, seperti tool set dan alat ukur listrik AVO meter, sedangkan peralatan kerja yang dimiliki RSUP. H.Adam Malik adalah peralatan kerja dan alat ukur yang paling sederhana sampai peralatan dan alat ukur yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan preventif alat elektromedik menengah seperti alat ukur KVP meter, ECG simulator, dan yang lainnya, sampai dengan tahun 2006 RSUP. H. Adam Malik mempunyai 49 unit peralatan kerja. Rumah sakit yang belum mempunyai peralatan kerja, disebabkan rumah sakit tersebut belum mempunyai teknisi, belum mempunyai ruangan workshop, dan pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan darurat, yaitu pemeliharaan yang dilakukan karena terjadi kerusakan mendadak, dan perbaikannya dilakukan oleh teknisi alat dari luar. Siti Rahmah: Analisis Sistem Pemeliharaan Peralatan Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Menurut standar peralatan, ruang dan tenaga kesehatan rumah sakit kelas C Depkes 1994, bahwa jumlah peralatan kerja listrik AC, dan peralatan kerja elektromedik laboratorium masing-masing adalah 41 jenis Lampiran 10. Rumah sakit yang menyediakan bahan pemeliharaan sebanyak 19 rumah sakit atau 63,3. Bahan pemeliharaan ialah bahan-bahan yang diperlukan untuk pemeliharaan sebagai contoh cairan pembersih soapy solution untuk membersihkan lampu operasi, kain pembersihlap, desinfecting solution untuk membersihkan inkubator perawatan, oli untuk pemeliharaan suction pump dan bahan lainnya. Rumah sakit yang telah melaksanakan pemeliharaan preventif sendiri seperti RSUP.H.Adam Malik mengelompokkan bahan habis pakai atau bagian alat yang frekwensi penggatiannya tinggi sebagai bahan pemeliharaan, seperti manset, balon, air raksa merupakan bahan pemeliharaan untuk alat tensimeter. Bahan pemeliharaan dan peralatan kerja setiap alat dapat dilihat dalam dokumen teknis dari masing-masing pabrik pembuat alat Depkes, 2001.

5.1.4. Pedoman