50
Y =
o
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+
ε
parametrik Kolmogorov-Smirnov Ghozali, 2012:163. Berdasarkan Ghozali 2012, apabila uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil
yang signifikan berarti data residual terdistribusi tidak normal. 3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh
dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier
Indriantoro dan Bambang, 2002:211. Variabel independen terdiri dari Komite Audit dan enterprise risk management sedangkan variabel
dependennya adalah kualitas lab. Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y
: kualitas laba
: Intercept atau konstanta
β
1
: Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X
1
berubah sebesar 1 satuan
X
1
: independensi komite audit
β
2
: Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X
2
berubah sebesar 1 satuan
X
2
: aktivitas komite audit
51
β
3
: Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y apabila X
3
berubah sebesar 1 satuan
X
3
: ukuran komite audit
Β
4
: Koefisien regresi keempat, yaitu besarnya perubahan Y apabila X
4
berubah sebesar 1 satuan
X
4
: Enterprise Risk Management
ε
: Error term Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan
Adjusted R Square Adj R
2
, uji F dan uji t.
a. Uji Adj R
2
Koefisien determinasi Adj R
2
pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai Adj R
2
adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R
2
berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya jika
nilai Adj R
2
semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen Ghozali, 2011:97.
b Uji F
Uji ini pada dasarnya menunujukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali,
52
2011:98. Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya, jika nilai signifikansi 0,05 maka Ha ditolak.
c Uji t
Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual parsial dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya.
Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 atau α =
0,05. Jika sign. t 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2011:99.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variable yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi variabel dependen dan independen.
1. Variabel Independen a. Efektivitas Komite Audit
BRC Bryan et al., 2004:2 menekankan bahwa kualitas laba dipengaruhi oleh peran komite audit yang independen dan efektif
dalam melakukan tugasnya. Komite Audit harus mengadakan rapat paling sedikit setiap tiga bulan atau minimal empat kali rapat dalam
satu tahun Pedoman FCGI, 2002 dalam Kristanti dan Syafruddin, 2012:5. Efektifitas Komite Audit dalam penelitian ini diukur dari
53
jumlah rapat yang dilakukan Komite Audit selama satu tahun Bryan et al.
, 2004 dan Pamudji dan Trihartati, 2009 b. Ukuran Komite Audit
Ukuran Komite Audit juga menjadi hal yang penting, seberapa efektif komite Audit dapat berjalan dengan adanya jumlah anggota
Komite Audit, karena tingakt efektivitas Komite Audit juga dapat dinilai dari jumlah anggota Komite Audit. Ukuran komite audit dapat
diukur dengan jumlah anggota komite audit Anderson et al., 2003. c. Enterprise Risk Management
Berdasarkan ERM Framework yang dikeluarkan COSO, terdapat 108 item pengungkapan ERM yang mencakup delapan dimensi yaitu
lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, respon atas risiko, kegiatan pengawasan, informasi dan
komunikasi, dan pemantauan Meizaroh dan Lucyanda, 2011:13. Perhitungan item-item menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap
item ERM yang diungkapkan diberi nilai 1, dan 0 apabila tidak diungkapkan. Informasi mengenai pengungkapan ERM diperoleh dari
laporan keuangan annual report dan situs perusahaan Meizaroj dan Lucyanda, 2011.
2. Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang digunakan untuk
melengkapi atau mengontrol hubungan kausal antara variabel independen
54
dengan dependen agar mendapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang diteliti tetapi
lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh terhadap hasil pengujian Jogiyanto, 2012:186. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah leverage dan ukuran perusahaan. a. Leverage
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai dengan
utang. Selain itu rasio ini juga menunjukkan proporsi penggunaan utang perusahaan dalam membiayai investasinya serta mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Leverage diukur dengan membandingkan antara total utang dengan total asset
perusahaan Dhaliwal et al, 1991 dalam Jang et al., 2007:8. Rasio ini diukur melalui rumus:
Leverage = Total Hutang
Total Aset b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu klasifikasi atas besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara diantaranya melalui total
aktiva, penjualan, kapitalisasi pasar dan lain-lain. Penentuan ukuran perusahaan penelitian ini sendiri diukur dengan natural logarithm dari
sales Trilestari dan Syafruddin, 2012:3.
Ukuran perusahaan = Ln.Sales
55
3. Variabel Dependen a. Kualitas Laba
Laba merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan Siagallan dan Mahfoedz, 2006:2.
Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor, kreditor, sehingga nilai
perusahaan akan berkurang Siagallan dan Mahfoedz, 2006:3. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang
bervariasi yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba Cho dan Jung, 1991 dalam Boediono, 2005:2. Reaksi yang
diberikan tergantung kepada kualitas laba yang dihasilkan perusahaan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dalam
earning response coefficient menunjukan laba yang dilaporkan
berkualitas Boediono, 2005:2. Scott 2000 dalam Nurhidayah dan Artinah, 2012:149
menyatakan bahwa ERC mengukur besarnya cumulative abnormal returns
CAR dalam merespon komponen kejutan dari earning yang dilaporkan perusahaan UE. Menurut Soh, et. al. 2009 dalam
Nurhidayah dan Artinah, 2012:149 besarnya ERC diperoleh dengan melakukan beberapa tahap perhitungan, tahap pertama menghitung
cumulative abnormal return CAR dan tahap kedua menghitung
unexpected earnings UE.
1 Cumulative Abnormal Return CAR