BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka
Kata perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat
imbuhan per dan an sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka.
Sedang bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku dan non buku. Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks
atau monografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedang non buku adalah hasil rekaman informasi berupa suara atau gambar pada pita, film dan lain-lain.
8
Perpustakaan merupakan lembaga pengelola informasi yang mencakup tiga kegiatan utama yaitu : menghimpun, mengolah, dan memberdayakannya
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai. Sebuah perpustakaan dikatakan baik, apabila memenuhi persyaratan seperti : a dikelola menurut standar
pengelolaan perpustakaan, b semua sumber informasi yang dimiliki dimanfaatkan oleh banyak orang secara optimal, dan c Dapat memberikan nilai
tambah bagi penduduk disekitarnya.
9
Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok guna mengatur koleksi yang ada agar siap pakai dan berdaya guna secara optimal, jika
membicarakan bahan pustaka, ruang lingkup yang dibahas meliputi katalogisasi deskriptif dan katalogisasi subjek. Tetapi dalam hal ini pembahasan lebih
diprioritaskan pada katalogisasi deskriptifnya saja. Katalog atau katalogus adalah daftar buku yang dimiliki satu atau
beberapa perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu. Dalam katalog
8
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan Yogyakarta: Kanisius, 1991, h. 32.
9
Soeyono Trimo,Pengantar Ilmu Dokumentasi Bandung: Remaja Karya, 1987, h. xi.
dicantumkan hal-hal penting yang diperkirakan digunakan orang dalam menelusur suatu bahan pustaka dan informasi yang terkandung didalamnya, baik mengenai
fisik maupun isi bahan pustaka tersebut, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit, dan subjek yang terkandung didalamnya. Jadi pengolahan bahan pustaka
atau katalogisasi adalah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal penting dari bahan pustaka menjadi katalog.
10
Katalog diharapkan memberikan gambaran tentang buku yang diproses, baik dari aspek bibliografis, isi yang terkandung didalamnya, tempat
penyimpanannya di perpustakaan, maupun keterangan lain yang dianggap penting. Katalog sangat penting artinya bagi suatu perpustakaan. Itulah sebabnya
sekalipun masih dalam bentuk yang amat sederhana, perpustakaan-perpustakaan yang lampau menyediakan katalog. Pada perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad
sekitar abad 10 M misalnya, katalog yang berupa daftar nama-nama buku yang ditempelkan pada dinding-dinding rak yang menunjukkan isi rak tersebut.
11
B. Deskripsi Bibliografi Buku Berbahasa Arab.