12
B. Pengertian Novel
Banyak bentuk karya sastra seperti: esai, puisi, novel, cerita pendek, drama, dan
novel. Karya–karya modern klasik dalam kesusastraan, kebanyakan juga berisi karya–karya novel. Novel merupakan bentuk karya
sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Novel yang baik,
dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya.
Dalam Kamus Istilah Sastra, novel memiliki arti jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan
manusia atas dasar sudut pandang pengarang, mengandung nilai hidup dan diolah dengan teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi
penulisan.
21
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Sebutan novel
dalam bahasa Inggris—dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia— berasal dari bahasa Italia novella yang dalam bahasa Jerman: novelle. Secara
harfiah novella berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’ kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’. Dewasa ini, istilah novella dan
novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette Inggris: novelette, yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya
cukupan, tidak terlalu panjang namun tidak juga tidak terlalu pendek. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih
banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks.
22
Novel lebih panjang setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau
sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitikberatkan pada sisi-sisi
21
Abdul Rozak Zaidan, Anita K. Rustapa, dan Hani’ah, Kamus Istilah Sastra, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, cet. III, h. 136.
22
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005, cet. V, h. 10—11.
13 yang aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari
roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak. Sebuah novel paling banyak dua-tiga orang
pelaku penting termasuk seorang yang jadi pelaku utama.
23
Novel juga memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar mengenai tempat ruang tertentu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan
jika posisi manusia dalam masyarakat menjadi pokok permasalahan yang selalu menarik perhatian para novelis. Masyarakat memiliki dimensi ruang
dan waktu. Sebuah masyarakat jelas berhubungan dengan dimensi tempat, tetapi peranan seseorang baca: tokoh dalam masyarakat berubah dan
berkembang dalam waktu karena panjangnya novel memungkinkan untuk itu.
24
Novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta dengan adegan nyata representatif
dalam suatu alur atau suatu keadaan yang kacau atau kusut. Pengertian novel dalam pandangan H.B. Jassin, menyebutkan bahwa novel sebagai karangan
prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang. Menurut Sumardjo dan Saini, istilah novel sama
dengan istilah roman, kata novel berasal dari bahasa Italia dan berkembang di Inggris dan Amerika Serikat. Roman dan novel mempunyai perbedaan yakni
bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama.
25
Banyak sastrawan yang yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang
23
Putu Arya Tirtawirya, Apresiasi Puisi dan Prosa, Ende-Flores: Nusa Indah 1983, cet. IV, h. 102.
24
Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Prosa Fiksi, Yogyakarta: Gama Media, 2000, cet. I, h. 11.
25
Http:teguhwirwan.blogdetik.com20090719kajian-unsur-psikologi-novel- E2809ColenkaE2809D-karya-budi-darma-dan-rencana-pembelajarannya-di-sma,
Teguh Wirwan, Proses Aktualisasi Diri Tokoh Amid dalam Novel Lingkar Tanah Air Karya Ahmad Tohari; sebuah Pendekatan Psikologi Sastra, diakses pada hari Selasa, 26 Oktober 2010,
pkl. 21.10.
14 yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi–definisi itu antara lain
adalah sebagai berikut
26
: 1. Menurut Drs. Jakob Sumardjo, novel adalah bentuk sastra yang paling
populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
2. Menurut Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, dan Dra. Abdul Roni, M.Pd, novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya
terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan. 3. Menurut Drs. Rostamaji, M.Pd., dan Agus priantoro, S.Pd, novel
merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra. 4. Menurut Paulus Tukam, S.Pd., novel adalah karya sastra yang berbentuk
prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik. Jadi, dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa novel
adalah karangan prosa yang menggambarkan kehidupan manusia yang menyebabkan perubahan sikap pelakunya, alur cerita novel biasanya
mengisahkan kehidupan nyata yang diperoleh dari hasil manifestasi atau pengalaman pengalaman secara tidak langsung memberi suguhan pesan. Baik
itu pesan moral, sosial, maupun keagamaan.
C. Novel sebagai Bentuk Sastra