Karya-Karya Habiburrahman El Shirazy Sinopsis Novel Ayat-Ayat Cinta

46 Kang Abik tidak pernah menjadikan dirinya dan menyebut dirinya sebagai seorang dai. Beliau hanya menjalankan apa yang Allah Swt telah perintahkan dan apa yang telah Allah larang sesuai dengan Al-Qur’an. Artinya, Kang Abik tidak merasa berdakwah, tetapi hanya menjalankan kewajiban seorang muslim yang kaffah, yaitu melakukan suatu hal yang kita bisa lakukan untuk menyebarkan dan mengembangkan agama Islam. Keahlian Kang Abik adalah membuat karya tulis maka beliau memfokuskan dan terus menunjukkan eksistensi dirinya untuk sebuah karya yang indah dan manis dalam bentuk kata-kata yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pembaca yang setia. Yang terpenting bagi Kang Abik adalah tetap berpegang teguh pada Al- Qur’an. Kang Abik sangat mencintai bidang menulis, hidup dan matinya memang telah difokuskan pada dunia tulis menulis. Pada awalnya, menulis adalah hobinya dari kecil dan hasil karyanya memang sangat membanggakan untuk kancah nasional, bahkan sampai internasional. Dari hobi yang memang panggilan jiwa untuk menulis dan membuat karya tulis maka kini menjadi salah satu yang memang membanggakan.

B. Karya-Karya Habiburrahman El Shirazy

Habiburrahman El Shirazy telah menghasilkan banyak karya. Karya- karyanya banyak dinikmati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara- negara tetangga seperti: Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan lain- lain. Berikut ini adalah karya-karya Kang Abik sebagai berikut: 1. Naskah Drama: a. Wa Islama 1999 b. Sang Kyai dan Sang Durjana gubahan dari karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul asli Alim Wa Thaghiyyah, 2000 c. Darah Syuhada 2. Buku-buku Terjemahan a. Ar-Rasul GIP, 2001 b. Biografi Umar Abdul Aziz GIP, 2002 c. Menyucikan Jiwa GIP, 2005 47 d. Rihlah Illallah Era Intermedia, 2004, dan lain sebagainya. 3. Cerpen-Cerpen Islami a. Ketika Duka Tersenyum FBA, 2001 b. Bercinta Untuk Surga Grenada Busur Budaya, 2003 c. Merah di Jenin FBA, 2002 d. Ketika Cinta Menemukannya GIP, 2004, dan lain-lain 4. Kisah-Kisah Islami a. Ketika Cinta Berbuah Syurga b. Di Atas Sajadah Cinta 5. Novel-Novel Islami a. Pudarnya Pesona Cleopatra b. Ayat-Ayat Cinta c. Ketika Cinta Bertasbih d. Dalam Mihrab Cinta

C. Sinopsis Novel Ayat-Ayat Cinta

Novel Ayat-Ayat Cinta merupakan novel yang menceritakan tentang tokoh utama bernama Fahri sebagai seorang mahasiswa berasal dari Indonesia yang kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir. Ia tinggal di apartemen milik keluarga Boutros bersama mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia Rudi dan Saiful. Dalam kehidupan sehari-hari, Fahri selalu berusaha meneladani Rosulullah saw. Hal ini tercermin dari perilakunya di apartemen, mereka selalu saling mengingatkan, saling mendoakan, tolong menolong. Mereka juga mempunyai tanggung jawab masing-masing. Fahri sebagai tokoh utama juga meneladani Rasulullah SAW dalam hal bertetangga dan berinteraksi dengan lawan jenis. Dalam berinteraksi ia selalu mendasarkan diri pada Al quran dan Al hadist. Dakwah adalah aktivitas keseharian Fahri. Baginya, dakwah merupakan pekerjaan utama yang sangat mulia yang bisa dilakukan di mana saja kapan saja. Di ceritakan bagaimana seorang fahri di dalam metro 48 mengingatkan kepada penumpang untuk menghormati tamu dari negara lain Amerika Serikat. Cerita Fahri dalam novel ini berkaitan dengan aktivitas di kampus, hubungan kepada para perempuan, terhadap Maria sebagai gadis Koptik, Naura , Nurul, Aisya. Fahri juga memiliki aktivitas di luar kampus seperti Tallaqi, ceramah, penerjemah. Kehidupan Fahri berubah 180 derajat ketika menikah dengan Aisyah seorang muslimah Turki anak orang kaya. Dari pernikahan itu kehidupan Fahri otomatis di kelilingi kekayaan yang melimpah. meskipun demikian, ia tetap rendah hati dan tidak sombong. Sejak membangun rumah tangga dengan Aisyah hidupnya serasa mimpi, ia mempunyai istri cantik solihah dan kaya. Mereka tinggal di apartemen di kawasan elit Kairo yang juga merupakan tempat tinggal orang-orang penting Mesir. Ketika Fahri menikah dengan Aisyah itu ternyata membuat kecewa tiga gadis lainnya. Maria sampai sekarat, Nurul hampir patah hati, dan Noura tega menjebloskannya ke penjara dengan tuduhan telah memperkosanya. Keimanan dan keikhlasan Fahri diuji ketika ia harus masuk di dalam penjara oleh gadis Mesir yang ditolongnya. Dalam penjara pun Fahri konsisten menjalankan perintah Allah dengan berpuasa dan sholat lima waktu dan sholat sunnah. Tidak hanya itu ia juga belajar ilmu dari seorang guru besar ekonomi yang di penjara karena kritiknya yang pedas. Setelah bukti-bukti menyatakan bahwa Fahri tidak bersalah, ia pun bebas dari penjara. Setelah Fahri bebas, Maria kembali dirawat ke rumah sakit hingga pada akhirnya meninggal setelah masuk islam dan menikah dengan Fahri.

C. Unsur Intrinsik Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy