Validitas alat ukur Daya beda aitem

Tabel 2. Blue Print Distribusi Aitem Skala Sikap terhadap E-learning sebelum uji coba Komponen e-learning Komponen Objek Sikap Komponen Sikap Jumlah Kognitif Afektif Konatif F U F U F U Infrastruktur e-learning 7, 24, 42, 60, 89 17, 35, 53, 71, 78 16, 34, 52, 70, 81 4, 23, 41, 59, 84 9, 26, 44, 62, 90 11, 29, 47, 65, 72 30 Sistem dan aplikasi e- learning 12, 30, 48, 66, 77 8, 27, 45, 63, 88 5, 22, 40, 58, 87 15, 33, 51, 69, 76 14, 32, 50, 68, 79 2, 21, 39, 57, 82 30 Konten e-learning 1, 18, 36, 54, 83 19, 37, 55, 73, 80 10, 28, 46, 64, 75 6, 25, 43, 61, 86 3, 20, 38, 56, 85 13, 31, 49, 67, 74 30 Jumlah 15 15 15 15 15 15 90

1. Validitas alat ukur

Validitas artinya adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau data yang dihasilkan relevan dengan tujuan pengukurannya. Di dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes, yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana isi tes itu bagi hal yang akan diukur. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat profesional profesional judgement dalam proses telaah soal Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Pendapat profesional profesional judgement di peroleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Daya beda aitem

Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena melalui daya beda aitem dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Daya beda aitem dilakukan untuk mengukur konsistensi internal tiap- tiap aitem pada skala dengan mengkorelasikan skor aitem dengan skor total Azwar, 2000. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total rix yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2000. Penelitian ini menggunakan batasan rix ≥ 0.30. Pengujian daya diskriminasi aitem pada skala sikap dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 15. Universitas Sumatera Utara

3. Reliabilitas Alat Ukur