Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar OPAC Online Public Access Catalog

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima Whitten et al, 2004. Adapun teori lain mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut Jogiyanto, 2005.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah orgniasasi Kadir, 2003.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem ke enam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Jogiyanto, 2005. 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.

2.4 Definisi Perpustakaan

Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual Sulistyo, Basuki : 1991 . Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya Sutarno, 2005. Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi Sugiyanto,1993. Sedangkan menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan, Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.

2.4.1 Jenis-jenis Perpustakaan

Jenis-jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi Pendit, 1992: 1. Perpustakaan Digital adalah perpustakaan yang berbasis teknologi digital atau mendapat bantuan komputer dalam seluruh aktifitas di perpustakaannya secara menyeluruh. Contohnya : Buku atau informasi dalam format electiric book, piringan, pita magnetik, CD atau DVD rom. 2. Perpustakaan Nasional, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang berkedudukan di Ibukota Negara. 3. Perpustakaan Provinsi adalah Lembaga Teknis Daerah Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah provinsi serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat. 4. Perpustakaan KabupatenKota adalah Lembaga Teknis Daerah Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah KabupatenKota serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum. 5. Perpustakaan Umum : Perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. 6. Perpustakaan Khusus : Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi- koleksi tokoh terkenal. Contohnya : Perpustakaan Bung Hatta. 7. Perpustakaan lembaga Pendidikan : Perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga pendidikan SD, SMP, SMA, PT, dan LSM. Contohnya : Perpustakaan Universitas. 8. Perpustakaan Lembaga Keagamaan : Perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga keagamaan. Contohnya : Perpustakaan Masjid, perpustakaan Gereja, dll 9. Perpustakaan Pribadi : Perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi sendiri dan dipergunakan dalam ruang lingkup yang kecil. Contohnya : Perpustakaan keluarga. 2.4.2 Perpustakaan Digital atau Perpustakaan Multimedia Perpustakaan Digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat digital. Tumbuhnya perpustakaan digital disebabkan oleh beberapa pemikiran. Perpustakaan digital juga memliki kelemahan dan keunggulan. Selain itu, pembentukan perpustakaan digital melewati beberapa proses, yaitu scanning, editing, dan uploading. Kebutuhan dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Namun, perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal PC, internet inter- networking , dan world wide web WWW. Ketiga hal tersebut memungkinkan adanya perpustakaan digital. Perbedaan perpustakaan biasa dengan perpustakaan digital terlihat pada keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan internet atau kompoter, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga, perpustakaan digital bisa dinikmati pengguna dimana saja dan kapan saja, sedangkan pada perpustakaan biasa pengguna menikmati di perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi perpusakaan. Dalam perkembangannya makna leksikal perpustakaan yang berarti kumpulan buku-buku telah mengalami pergeseran secara subtansial. Artinya, perpustakaan sekarang bukan hanya berisi bahan- bahan pustaka, tetapi juga berisi media lain yang beragam multimedia. Dengan kata lain, perkataan pustaka lebih luas dari perkataan buku. Bahan-bahan pustaka dapat berupa naskah, gambar, kaset, film, foto, slide, dan media lainnya. Perpustakaan yang memiliki aneka ragam koleksi tersebut biasa disebut dengan perpustakaan multimedia Mudjito, 1993. Kenyataannya ini dapat dilihat di negara-negara maju bahwa koleksi perpustakaan selain kumpulan berbagai buku seperti buku referensi maupun bacaan dan sejenisnya, majalah, surat kabar, pamfletselebaran ditambah dan dilengkapi lagi dengan media lain seperti slide, filmstrip, film-movie, rekaman baik kaset, piringan hitam, vidiotape, CD, Disket, flashdisk dan microfilm. Bahkan koleksi tersebut ditambah dan diperluas lagi dengan CTV cab1e television, globe, peta, model, realita, alat-alat permainan. Dan yang paling mutakhir yang menjadi koleksi perpusakaan adalah penggunaan IT information of Technology berupa internet yang mampu mengakses sumber informasi dari berbagai bangsa dan negara tanpa mengenal batas ruang dan waktu.

2.4.3 Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan

Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah Long life education: 1. Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses. 2. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi. 3. Sebagai agen perubahan Agent of changes dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. 4. Menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya. Tujuan pendirian perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat.

2.4.4 Layanan Perpustakaan

Ada empat unsur layanan yang harus ada pada perpustakaan, baik konvensional maupun modern yaitu Sulistyo, Basuki; 1991: 1. Fasilitas 2. Koleksi 3. Pustakawan 4. Pengguna Pada perpustakaan konvensional, fasilitas meliputi sarana dan prasarana seperti, rak koleksi tercetak, perlengkapan sirkulasi, catalog, lemari penitipan barang, dan peraturan tata tertib. Pada perpustakaan yang telah berkembang, sarananya telah dilengkapi dengan computer untuk pelayanan pengguna serta pengelolaan dan penyimpanan data, yang kemuudian dilengkapi dengan jaringan, baik untuk kebutuhan pengguna local local area network, LAN maupun pengguna yang lebih luas diluar lokasi perpustakaan wide area network, WAN.

2.4.5 Perpustakaan Online dan Non Online

Online seringkali dianggap berkaitan erat dengan pengertian terhubung, terkoneksi. Aktif dan siap untuk operasi, dalam pengertian dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh computer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device komputer terhubung dengan device lain, biasanya melalui modem total.or.id. Perpustakaan online adalah perpustakaan yang sudah menerapkan sistemnya melalui jaringan internet maupun intranet dengan menggunakan aplikasi yang berbasis web. Proses peminjaman dan pendaftaran sudah dibuat otomatis total.or.id. Perpustakaan non online adalah perpustakaan yang tidak mempublikasikan sistemnya pada jaringan internet maupun intranet. Seluruh proses terjadi pada tempat tesebut total.or.id.

2.5 Konsep Dasar Searching Dan Information Retrieval

2.5.1 Pengertian Searching

Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sering melakukan pencarian data. Sebagai contoh, jika kita menggunakan Kamus untuk mencari kata-kata dalam Bahasa Inggris yang belum diketahui terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh lain saat kita menggunakan buku telepon untuk mencari nomor telepon teman atau kenalan dan masih banyak contoh yang lain. Algoritma pencarian searching algorithm adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan successful atau tidak ditemukan unsuccessful. Searching merupakan fasilitas yang hampir selalu ada dalam setiap aplikasi, baik aplikasi berbasis web ataupun desktop. Setiap halaman web blog juga akan ditemukan fasilitas ini. Pencarian berurutan Sequential Searching sering disebut pencarian linear merupakan metode pencarian yang paling sederhana. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan. Pada dasarnya, pencarian ini hanya melakukan pengulangan dari 1 sampai dengan jumlah data. Pada setiap pengulangan, dibandingkan data ke-i dengan yang dicari. Apabila sama, berarti data telah ditemukan. Sebaliknya apabila sampai akhir pengulangan tidak ada data yang sama, berarti data tidak ada. Pada kasus yang paling buruk, untuk N elemen data harus dilakukan pencarian sebanyak N kali pula. Algoritma pencarian berurutan dapat dituliskan sebagai berikut : 1. i ← 0. 2. ketemu ← false. 3. Selama tidak ketemu dan i = N kerjakan baris 4. 4. Jika Data[i] = x maka ketemu ← true, jika tidak i ← i + 1. 5. Jika ketemu maka i adalah indeks dari data yang dicari, jika tidak data tidak ditemukan.

2.5.2 Pengertian Information Retrieval Information Retrieval

adalah istilah untuk mempelajari sistem pencarian sehingga mendapat informasi yang dicari, mulai dari indexing index, searching penggalian, dan recalling data pemanggilan data kembali. Berlaku juga terhadap pencarian data yang tidak terstruktur. Sistem temu kembali informasi information retrieval system digunakan untuk menemukan kembali retrieve informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis. Salah satu aplikasi umum dari sistem temu kembali informasi adalah search engine atau mesin pencarian yang terdapat pada jaringan internet. Pengguna dapat mencari halaman-halaman web yang dibutuhkannya melalui search engine. Contoh lain dari sistem temu kembali informasi adalah sistem informasi perpustakaan.

2.6 Konsep Dasar OPAC Online Public Access Catalog

OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam Tedd, 1993. Pendapat ini menunjukkan fungsi dari OPAC sebagai sarana temu balik. Informasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem sirkulasi. Selain sebagai alat bantu penelusuran, OPAC dapat juga digunakan sebagai sarana untuk memeriksa status suatu bahan pustaka. Melalui OPAC, pengguna dimungkinkan juga dapat mengetahui lokasi atau tempat penyimpanannya. Bentuk katalog yang digunakan di perpustakaan mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan katalog perpustakaan nampak dari perubahan bentuk fisiknya. Sebelum catalog terpasang online muncul, telah dikenal berbagai bentuk catalog perpustakaan, dan bentuk yang paling umum digunakan adalah catalog kartu Horgan, 1994. Tujuan katalog perpustakaan pertama sekali dikemukakan oleh Cutter pada tahun 1867 Cutter 1904 : 1. Tujuan pertama menyatakan bahwa katalog perpustakaan dapat digunakan oleh pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang diinginkannya berdasarkan pengarang, judul, maupun subjeknya. Pengertian ini menekankan fungsi katalog perpustakaan sebagai sarana atau alat bantu dalam temu balik informasi information retrieval di suatu perpustakaan. 2. Tujuan kedua menyatakan bahwa katalog dapat menunjukkan dokumen apa saja yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan.

2.7 Konsep Pendekatan Berorientasi Objek