UML Unified Modelling Language

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana. Mendisain sistem agar user tidak melakukan kesalahan yang fatal. 6. Memungkinkan pembalikkan aksi yang mudah. Sedapat mungkin aksi harus dapat dibalik. Fitur ini memberi ketertarikan, sejak user tau bahwa kesalahan dapat dihindari, membesarkan harapan untuk mengeksplorasi pilihan yang tidak familiar. 7. Mendukung pusat kendali internal. Membebaskan user menjadi pelopor dalam aksi lebih dari sekedar penerima aksi. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan daya proses informasi manusia dalam jangka waktu pendek membutuhkan tampilan yang tetap dijaga sederhana. Singkatan, kode-kode, dan informasi lainnya harus disediakan.

2.12 UML Unified Modelling Language

Unified Modelling Language UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Dalam kerangka visualisasi, para pengembang menggunakan UML sebagai suatu cara untuk mengkomunikasikan idenya kepada para pemrograman serta calon pengguna sistemperangkat lunak. Dengan adanya bahasa yang bersifat standar, komunikasi antar anggota kelompok pengembang serta calon pengguna diharapkan menjadi mudah dan lancar Nugroho, 2005. Menurut Nugroho 2005: Metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistemperangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu Things.

Ada empat macam things dalam UML, yaitu: a. Structural Things. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML. Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual. Ada tujuh macam structural things yaitu: kelas, antar muka, kolaborasi, use case, kelas aktif, komponen dan simpul. b. Behavioral Things. Merupakan bagian yang dinamis pada model UML, biasanya merupakan kata kerja dari model UML yang mencermikan perilaku sepanjang ruang dan waktu. Ada dua macam behavioral things dalam UML, yaitu interaksi dan state. c. Grouping Things. Merupakan bagian pengorganisasian dalam UML. Dalam penggambaran model UML yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut, paket berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model-model serta subsistem-subsistem. d. Annotational Things. Merupakan bagian yang memperjelas model UML. Ia dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri tiap elemen dalam UML.

2. Relasi Relationship

Relationship merupakan hubungan-hubungan yang terjadi antar elemen dalam UML. Hubungan-hubungan ini penting sekali dalam UML. Dapat dikatakan, tidak mungkin membuat model-model UML tanpa relationship ini. Ada empat macam relationship dalam UML yaitu: a. Dependency ketergantungan. Dependency adalah hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemenyang bergantung padanya. b. Asosiasi. Asosiasi adalah apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lainnya. c. Generalisasi. Generalisasi adalah hubungan dimana objek anak berbagi perilaku dan strktur dari objek yang ada diatasnya. d. Realisasi. Realisasi adalah operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram.

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group OMG, sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam memodelkan sistem. Namun, pada pengembangan sistem ini hanya menggunakan beberapa diagram seperti:

a. Use Case Diagram