Kejelasan Visual Konsistensi Estetis

36  Low Angle, yaitu shot yang menampilkan gambar objek terlihat dari sudut bawah.  Eye Level Shot, yaitu shot yang menampilkan gambar dalam sudut pandang kamera.  Bird’s Eye View, yaitu shot yang menampilkan gambar dalam jangkauan yang sangat luas.  Over The Shoulder Shot, yaitu shot yang menampilkan gambar dalam sudut kamera yang berasal dari belakang objek lain.

2.8 Aspek Perancangan Multimedia

Menurut Linda dalam Sutopo 2003:43, terdapat beberapa aspek penting pada perancangan tampilan, terutama informasi yang ditampilkan pada tampilan teratur, tampilan yang tidak teratur menyebabkan informasi tidak komunikatif, dan sulit untuk mencapai sasaran pengguna.

2.8.1 Kejelasan Visual

Penyajian visual tidak boleh memberikan pengertian ambigu, sehingga membingungkan user. Hal ini berarti bahwa tampilan visual harus jelas.beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kejelasan visual:  Kesamaan, yaitu dua bentuk visual mempunyai properti yang kelihatan dimiliki oleh keduanya.  Pendekatan, yaitu dua bentuk visual mempunyai properti yang dimiliki bersama-sama.  Penutupan, yaitu suatu bentuk visual dapat menutup suatu area yang sama. 37  Kontinuitas, yaitu suatu bentuk visual akan terhubung dengan bentuk berikutnya menurut garis lurus. Supaya bentuk visual mempunyai arti yang jelas, perlu diperhatikan untuk tidak menempatkan sesuatu yang tidak berarti pada suatu tampilan.

2.8.2 Konsistensi

Bentuk visual yang konsistensi akan memudahkan user dalam menggunakan perintah. Konsistensi harus diatur untuk suatu gambar. Tertentu maupun keseluruhan desain. Biasanya, model yang kompleks dan tidak konsisten membuat user sulit untuk memahami dan menjalankan sistem dengan baik, objek dan operasi dirancang sedemikian rupa sehingga menyajikan macam bentuk yang sedikit dan konsisten.

2.8.3 Estetis

Keindahan dalam tampilan multimedia merupakan nilai yang harus tersedia dalam aspek perancangan multimedia untuk itu digunakan prinsip-prinsip desain sebagai acuan yang dianjurkan agar perancangan multimedia memiliki estetis yang dapat memikat user. Berikut adalah prinsip-prinsip yang dikemukan oleh Sitepu dalam Panduan Mengenal Desain Grafis:  Kesederhanaan merupakan prinsip yang melihat dalam kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul headline, subjudul dan tubuh berita body text sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan dan tidak dipahami oleh pembaca, seperti huruf blackletter 38 yang sulit dibaca. Desainer grafis biasanya juga menyebut prinsip ini sebagai KISS Keep It Simple Stupid. Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong white space dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.  Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, dan meninggalkan sikap kaku.  Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah boks grafis yang dibuat litbang KOMPAS. Ilustrasi, garis dan teks tentang terjadinya tsunami dijadikan satu dalam sebuah boks garis dan diberi raster memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.  Penekanan aksentuasi dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan 39 berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.  Irama repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar objek. Misalnya jarak antar kolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.

2.9 Manfaat dan Kegunaan Multimedia