Animasi Klasik Animasi Stop-Motion Ide Cerita Cerita

23 2 Animasi model, disebut juga animasi non-figur. Pada animasi ini keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figur lainnya karena animasi ini hanya bersifat menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan umum. 3 Pixilasi, adalah suatu teknik di mana manusia berbuat atau melakukan sesuatu adegan seperti boneka, sama hanya yang dilakukan boneka dalam film animasi pada umumnya. Gambar 2.11 Film Animasi Teknik Pixilasi Berjudul The Secret Adventures of Tom Thumb oleh Bolexbrothers Sumber: http:www.awn.commagissue3.113.11pagesosmondbristol.php3

2.6.5 Proses Produksi Animasi

Proses produksi animasi menurut Djalle 2007:19-22 dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Animasi Klasik

Jenis animasi klasik mulai berkembang sekitar tahun 1930-an oleh Walt Disney dengan menggunakan teknik animasi sel. Jenis animasi ini dalam 24 pembuatannya sudah memiliki perencanaan dan proses gambar yang cukup siap untuk diolah menjadi sebuah film animasi.

b. Animasi Stop-Motion

Jenis animasi stop-motion atau disebut juga frame by frame merupakan teknik animasi yang berhubungan dengan shooting serta penganalisaan langsung gerak animasi yang dihentikan sebentar pada saat merekam objek. Selain itu menurut Wikipedia, teknik animasi ini membuat sebuah ilusi pergerakan dari sebuah gambarobjek yang diam still image frame demi frame-nya

c. Animasi Komputer

Animasi komputer merupakan teknik pembuatan animasi dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk memproduksi filmnya, karena banyak memberikan kemudahan dalam mengembangkan imjinasi yang lebih luas dan jauh dari pemikiran rasional manusia, namun dapat diwujudkan dalam suatu bentuk visual nyata yang logis, dapat diterima oleh akal, meskipun hanya ada di dunia maya.

2.6.6 Prinsip Animasi

Prinsip animasi merupakan aturan dasar yang memungkinkan karakter yang diciptakan dapat bergerak dan hidup wajar Djalle, 2007:29. Dan dalam buku “Art of Animation”, Disney mengemukakan 12 prinsip animasi Djalle, 2007:29-42, yaitu: 1 Pose to Pose Pose to pose atau penentuan posisi gambar key animation dan in 25 between adalah cara animator menentukan posisi gerak karakter dari posisi awal gerak, posisi gerak selanjutnya hingga pada posisi akhir gerak. 2 Timing Timing adalah satuan waktu yang ada pada gerakan gambar yang hidup atau bergerak di mana gerakan tersebut menghasilkan perubahan bentuk atau posisi. 3 Stretch and Squash Stretch dan Squash merupakan prinsip animasi yang memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda tertentu sesuai dengan karakter materialnya, sehingga memberikan kesan objek tersebut memiliki bobot dan muatan tertentu bila sedang melakukan gerakan animasi. 4 Anticipation Anticipation merupakan suatu gerakan ancang-ancang ketika akan melakukan gerakan utama. 5 Secondary Action Secondary Action atau aksi kedua merupakan gerakan yang muncul dikarenakan adanya akibat suatu gaya dari gerakan atau aksi pertama sebuah objek benda animasi. 6 Follow Trough and Over Lapping Action Follow trough yaitu benda A akan selalu mengikuti gerakan benda B yang lebih dulu bergerak. Sedangkan, over lapping action adalah hasil gerakan tumpang tindih karena gerakan susulan dari benda A 26 mengikuti benda B. Jadi, Prinsip ini melibatkan dua benda yang sama atau berbeda, namun saling berkaitan satu dengan yang lain dan bisa saling mempengaruhi dalam setiap gerakannya. 7 Easy In and Easy Out Prinsip animasi Easy in dan easy out merupakan suatu aturan animasi yang berprinsip pada hukum ilmu fisika yang berlaku, seperti gaya gravitasi, bobot, kecepatan, percepatan, daya, hukum sebab dan akibat, dan lain-lain. Sehingga gerakan animasi terlihat lebih logis, wajar, berbobot, dan berkesan hidup pada saat dilihat. 8 Arch Animasi arch atau gerak melengkung merupakan prinsip animasi yang membuat gerak karakter animasi tampak menjadi lebih luwes, dinamis, hidup, dan indah. Contohnya, seperti gerakan menari, melompat, berayun, berbelok, atau gerakan memutar. 9 Exaggaration Prinsip exaggaration merupakan prinsip yang menggunakan teknik mendramatisasi adegan agar tampak lebih ekspresif dan komunikatif, meskipun gerakannya dibuat agak berlebihan bahkan sangat ekstrem. 10 Staging Staging yaitu mengatur tata letak objek gambar pada frame gambar sebagai bidang pandangan penonton terisi dengan komposisi yang baik, proporsional, enak dilihat, dan komunikatif, sehingga penonton 27 tidak terlalu lelah dalam menyimak jalan cerita dan merasa terlibat di sana. 11 Appeal Prinsip appeal merupakan cara yang baik untuk menyampaikan sesuatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik, cantik dan komunikatif dari sebuah karakter yang ingin disampaikan. Sehingga tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, pesan dalam gambar tersebut sudah tersampaikan dengan baik. 12 Personality Prinsip personality merupakan penelurusan pamahaman karakter seperti sifat fisik, sifat psikis, latar belakang ekonomi, sosial budaya, ataupun historisnya, sehingga dapat didieskripsikan dengan baik dalam bentuk karakter yang lebih kuat, bermakna, hidup, dan berkarakter.

2.6.7 Teori Dasar Pembuatan Film Animasi

Film animasi memiliki teori yang yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembuatannya, berikut adalah teori-teori dasar yang ada dalam pembuatan film animasi:

a. Ide Cerita

Menurut James Webb Young dalam buku “The Wizard of Ideas” karangan Jonathan Grumphy 2003: 27: “Ide tak lain dan tak bukan adalah kombinasi baru dari elemen-elemen lama.” 28 Sehingga Jonathan Grumphy menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan ide diperlukan: 1 Pendefinisian masalah; 2 Pengumpulan data, yaitu mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menganalisa masalah yang ada; 3 Analisa masalah, yaitu memahami permasalahan untuk memperoleh sebuah jawaban yang tepat; 4 Carilah ide, mencari inspirasi seluas-luasnya; 5 Merealisasikan ide yang telah didapatkan.

b. Cerita

1 Pengertian Cerita Djalle 2007: 83 mengemukan bahwa cerita adalah urutan yang dimulai dengan awal atau permulaan, pertengahan, hingga akhir yang tersusun menjadi sebuah jalinan cerita. Sedangkan menurut pengertian pertama kamus umum bahasa Indonesia, cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Dan menurut pengertian kedua, cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang dan sebagainya baik yang sungguh-sungguh terjadi ataupun yang hanya rekaan belaka Poerwadarminta, 2006: 233. 2 Kategori Cerita Menurut Djalle 2007: 83, cerita terbagi menjadi dua kategori, yaitu: 29  Fakta, yaitu cerita yang berhubungan dengan kejadian sebenarnya, atau biasanya diangkat dari kejadian sebenarnya.  Fiksi, yaitu cerita yang berhubungan dengan kejadian yang dibangun atau dibuat berdasarkan imajinasi. 3 Alur Cerita Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan Suyoto, 2008. Berikut adalah dua jenis alur yang telah dikenal secara umum:  Alur Maju Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian. Gambar 2.12 Gambar Alur Searah Cerita  Alur Mundur alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian. Gambar 2.13 Gambar Alur Mundur Cerita 30 4 Struktur Cerita Struktur cerita yang dikemukan oleh Djalle, Porwantoro dan Dasmana 2007: 90 terdiri atas:  Struktur linier, di mana sebuah cerita berkembang secara berangkaian  Struktur paralel, digunakan apabila satu aksi dari satu atau dua atau lebih karakter diperlukan untuk ditampilkan dalam satu waktu yang bersamaan.  Struktur halte bus, merupakan variasi lain dari struktur linier. Di mana sang karakter masuk lalu keluar cerita pada bagian mana saja sesuai kebutuhan dari karakter lain yang membutuhkan.  Struktur zig-zag, yaitu karakter yang baru muncul dan masuk ke dalam cerita, sementara karakter lama meninggalkan cerita.  Struktur lingkaran, adalah ketika sebuah cerita berakhir sama seperti awal cerita.  Struktur bintang, adalah struktur yang sangat rumit dan kompleks karena karakter utama keluar masuk ke dalam berbagai situasi yang mengelilinginya.  Struktur outline, merupakan cerita yang diatur dalam beberapa kalimat yang disebut rangkuman, kemudian divariasikan sehingga dapat menjadi cerita yang baru.  Struktur template, merupakan struktur yang menggunakan 31 struktur yang sudah ada sebagai titik awal cerita dan sedikit demi sedikit berubah membentuk cerita yang baru.

c. Karakter