3.3. Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis
1. Commerzbank Headquarters, Frankfurt, Jerman
Konsultan : Foster Partners
Bentuk : Prisma segitiga
Sirkulasi : Kluster
Struktur : Baja
Norman mendesain sebuah gedung perkantoran dengan tipikal yang berbeda dari umumnya. Semua penerangan di dalam ruang dihasilkan dari pencahayaan alami
matahari. Norman telah mempelajari garis edar matahari dan menurutnya, bentuk segitiga adalah bentuk yang paling sempurna menerima asupan cahaya dari
berbagai arah mata angin. Pemilihan material yang teliti dengan menggunakan jenis kaca transparan yang menyerap panas secukupnya membuat suhu tetap nyaman di
musim kapanpun. Di setiap unit kantor, Norman telah merancang ruang terbuka, yang fungsinya sangat baik bagi pengudaraan dan estetika visual. Bagi para
pengguna setelah evaluasi pascahuni, banyak yang merasa betah bekerja di gedung kantor tersebut. Di tengah denah segitiga, Norman membuat saluran chute
untuk mengalirkan udara dari bawah ke atas, sehingga penggunaan AC dapat ditekan.
Sumber: Foster Partners Gambar 3.1 Commerzbank Headquarters
Kesimpulan: Bangunan ini tanggap terhadap orientasi matahari, memberdayakan pencahayaan,
dan mengatur masuk keluarnya angin ke dalam. Taman menjadi bagian ruang dalam.
Konsep Perspektif
Interior
Denah Interior
Interior
Universitas Sumatera Utara
2. ACROS Fukuoka, Jepang
Konsultan : Emilio Ambasz
Bentuk : Bukit sengkedan
Sirkulasi : Kluster
Struktur : Beton bertulang
Bangunan kompleks perkantoran ini merupakan pemecahan terhadap masalah urban ruang terbuka. Dengan kepadatan pembangunan fisik yang tinggi, arsitek
mencoba menghadirkan bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi privat sekaligus publik. Di sebelah utara yang menghadap jalan utama, dibuat fasade
bangunan yang modern. Di sebelah selatan yang menghadap ruang terbuka, dibuat atap teras yang menyerupai sengkedan. Setiap lantai mempunyai taman yang
berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan.
Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya.
Sumber: Green Roof Gambar 3.2 ACROS Fukuoka
Kesimpulan: Bangunan berperan dalam menurunkan suhu mikro kawasan disekitarnya. Atap
hijau menjadi elemen arsitektur yang mempunyai nilai positif bagi bangunan dan lingkungannya.
3. Osaka Municipal Central Gymnasium, Jepang
Konsultan : Nikken Sekkei
Bentuk : Gunung
Sirkulasi : Radial
Struktur : Beton bertulang
Detail atap Tampak
Perspektif
Universitas Sumatera Utara
Dengan menimbun bangunan ke dalam tanah, maka bangunan dengan kapasitas 10.000 penonton ini dilindungi insulasi alami terhadap panas. Sedangkan pada
musim dingin insulasi alami ini akan menghangatkan bagian dalam bangunan.
Sumber: Green Roof Gambar 3.3 Osaka Municipal Central Gymnasium
Kesimpulan: Bangunan yang dilindungi tanah dan ditanami vegetasi memberikan perlindungan
terhadap cuaca dan panas yang masuk ke dalam bangunan. 4. Tech-Linx Technology Park, Cyberjaya, Malaysia
Konsultan : T.R. Hamzah Yeang Sdn Bhd
Bentuk : Prisma segitiga
Sirkulasi : Kluster
Struktur : Beton bertulang
Tapak dari perkantoran ini berada dalam zona Cyberjaya. Dengan kapasitas enam massa bangunan mengelilingi sebuah area terbuka, semuanya menggunakan
penghawaan alami, dikelilingi vegetasi hutan yang padat dan fitur air. Fitur desain unik lainnya adalah atap payung yang berada di atas bangunan, memberikan
shading kepada bangunan dibawahnya, mengurangi intervensi panas matahari ke dalam. Semua fasad yang menghadap matahari diberikan kantilever atau teritisan.
Dengan penekanan lingkungan ke dalam perancangan bangunan, maka diperoleh sebuah desain yang konteks terhadap lingkungan.
Perspektif
Tampak Detail
Detail Tampak
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Arcspace Gambar 3.4 Tech-Linx Technology Park
Kesimpulan: Bangunan ini tanggap terhadap iklim lokasi, pengolahan elemen lansekap dengan
cermat, memperhatikan orientasi matahari, konfigurasi bentuk tipis. 5. Somoval Garbage Treatment Plant, Perancis
Konsultan : S’PACE
Bentuk : Kubisme
Sirkulasi : Linear
Struktur : Beton bertulang
Atap taman pada pabrik ini berfungsi sebagai insulasi bagi proses pabrik dibawahnya. Pada musim panas akan berbunga merah, dan pada musim dingin
akan berbunga hijau. Lingkungan sekitar pabrik yang tetap dijaga hijau turut mengurangi emisi dari pabrik yang memiliki proses berkelanjutan ini, yakni
pendaurulangan dan kompos.
Sumber: Green Roof Gambar 3.5 Somoval Garbage Treatment Plant
Persepektif maket Detail lansekap
Tampak atas
Detail Detail
Detail atap
Tampak
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan: Bangunan beratap taman memberikan perlindungan panas dari dalam dan luar
dengan tetap memberikan kenyamanan termal bagi pengguna. Kesimpulan:
Tabel 3.1 Kesimpulan studi banding No
Studi Banding Kesimpulan
1 Commerzbank
Headquarters Bangunan ini tanggap terhadap orientasi matahari,
memberdayakan pencahayaan, dan mengatur masuk keluarnya angin ke dalam. Taman menjadi bagian ruang
dalam.
2 ACROS Fukuoka
Bangunan berperan dalam menurunkan suhu mikro kawasan disekitarnya. Atap hijau menjadi elemen arsitektur yang
mempunyai nilai positif bagi bangunan dan lingkungannya. 3
Osaka Municipal Central
Gymnasium Bangunan yang dilindungi tanah dan ditanami vegetasi
memberikan perlindungan terhadap cuaca dan panas yang masuk ke dalam bangunan.
4 Tech-Linx
Technology Park Bangunan ini tanggap terhadap iklim lokasi, pengolahan
elemen lansekap dengan cermat, memperhatikan orientasi matahari, konfigurasi bentuk tipis.
5 Somoval Garbage
Treatment Plant Bangunan beratap taman memberikan perlindungan panas
dari dalam dan luar dengan tetap memberikan kenyamanan termal bagi pengguna.
Kesimpulan akhir: Perancangan bangunan yang green pada hakekatnya mengintegrasikan bangunan ke
dalam lingkungan atau sebaliknya, lingkungan ke dalam bangunan. Artinya ada perwujudan komunikasi antara ruang luar dengan ruang dalam. Dengan pengolahan
massa dalam wujud apapun tetap tanggap kepada lingkungan. Konsep green roof menjadi ciri sebagian besar bangunan yang memiliki dampak positif
terhadap ruang dalam dan ruang luar di sekitarnya, terutama dalam kaitannya dengan pencahayaan dan penghawaan.
Konsep solar roof berupa pemasangan photovoltaic memberikan kemampuan bagi bangunan untuk menghasilkan energi bagi dirinya sendiri. Seperti manusia makan untuk
hidup, bangunan yang menggunakan solar roof ramah lingkungan dan hemat energi. Konsep-konsep dari studi banding ini akan diinterpretasikan ke dalam perancangan
pabrik kertas daur ulang ini.
Sumber: Hasil olah data primer
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 ANALISIS PERANCANGAN