4 Berdekatan dengan terminal sayuran.
5 Sirkulasi kendaraan yang tidak mengalami kemacetan.
2.3 Studi Banding Proyek Sejenis
1. Donald Danforth Plant Science Center, St. Louis, Missouri, USA
Client : Donald Danforth Plant Science Center
Architects : Nicholas Grimshaw Partners
Completion : 2001
Net floor area : 15,500 m² Cubic content : 62,000 m³ greenhouses not included
Donald Danforth Plant Science Center adalah sebuah lembaga penelitian non-profit yang berdiri secara independen dan bekerja sama dengan sebuah lembaga
penelitian besar yang mempunyai fokus di bidang pertanian. Badan ini mempunyai tujuan untuk mengembangankan dan meningkatkan standar nutrisi dan kesehatan
manusia sebaik efisiensi dari produksi pertanian. Di tengah kompleks yang simetris terdapat sebuah penutup atrium di sepanjang
bangunan. Ruang ini berfungsi sebagai akses terbuka untuk semua orang dan merupakan pusat tempat berkomunikasi internal dan eksternal. Kantor dan
laboratorium disusun berdasarkan kebutuhan servis mesin antara atrium timur dan barat. Bangunan dibuat dengan bahan yang terbuka dan transparan, dengan atrium
yang diberi bahan kaca. Cahaya alami dapat masuk ke atrium melalui atapnya yang transparan. Sirkulasi vertikal seperti halnya sirkulasi horizontal antara area publik
dan area riset dihubungkan dengan galeri terbuka, jembatan penghubung dan dua tangga “Jacob”.
Di bagian selatan, terdapat kanopi kantilever yang lebar di pintu masuk utama. Kanopi berfungsi sebagai penyaring sinar matahari langsung dari bagian bangunan
depan yang berbahan kaca, sehingga panas yang masuk ke ruangan akan berkurang. Kombinasi antara atap transparan dan kanopi, dan sebbuah kolam air
yang menimbulkan refleksi menyeimbangkan suhu bangunan. Di bagian utara, bangunan memanfaatkan tapak yang miring untuk mengakomodasi
sumur bawah tanah yang dilindungi dari keadaan iklim luar. Terdapat green roof yang menyediakan insulasi termal. Dengan barisan greenhouse yang klasik
membuat hubungan bangunan utara dan selatan sangat sempurna. Bangunan dibuat dengan struktur yang diperkuat dengan beton dan dengan insulasi
termal dan pelinding hujan terracota dengan substruktur bahan aluminium.
Universitas Sumatera Utara
Kombinasi dari teknologi canggih dan tradisional, material alami akan mendukung gagasan dan tujuan dari pusat riset tersebut.
1. Gound Floor 3. Cross Section facing north
4. Longitudinal Section with greenhouses and plant growth chambers
5. Lab Interior
6. Building Eksterior Sumber: Research and Technology Buildings Manual
Gambar 2.6 Donald Danforth Plant Science Center
Universitas Sumatera Utara
2. Graz Research Centre of the Austrian Academy of Sciences, Graz, Austria
Client : Österreichische Akademie der Wissenschaften
Architects : Architectenbureau cepezed b.v.
Completion : 1998 -2000
Net floor area : 6,000 m² Cubic content : 23,600 m³
Pusat riset ini mengakomodasi salah satu bagian dari Institute for Space Science, the Institute of Biophysics and X-ray Structure Research seperti halnya lima tim
proyek yang bergerak di bidang kemanusiaan. Parameter desain utama untuk konsep desain merupakan kebutuhan ruang yang berbeda. Bangunan ini
mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan ukuran institut yang beragam, area komunikasi internal dianggap sebagai hal yang penting.
Di dalam bangunan, terdapat koridor single-loaded yang menyediakan akses menuju kantor yang bersifat pribadi yang dapat menerima cahay alami. Kantor-
kantor tersebut dirancang dengan layout dan geometri yang tidak biasa dan sangat kontras di bagian sayap yang menghasilkan orientasi, pandangan, lingkungan dan
pencahayaan yang sangat privat. Lansekap ekterior meningkatkan kualitas ini. Atrium dikelilingi oleh galeri yang didukung dengan area komukasi internal untuk
konsep bangunannya. Atrium tersebut merupakan simpul sirkulasi pusat yang berisi tangga utama yang menyediakan akses menuju galeri. Ruangan untuk rapat dan
untuk percakapan yang bersifat informal diletakkan ujung sayap; ruang servis diletakkan di bagian interseksi sayap. Basemen yang di bawah atrium digunakan
secara bersama-sama untuk fungsi perpustakaan, kantin dan ruang seminar. Fasad dibuat dengan komponen yang solid dan transparan: secara termal diinsulasi
oleh panel beton yang berpenutup alumunium dan elemen kaca yang diberi finishing atau panel alumunium yang movable yang juga digunakan sebagai jendela, dinding
atau alat pelindung dari panas. Di area kerja, biasanya panel-panel tersebut digunakan sebagai sumber panas dan panel power listrik.
Untuk keseluruhan, struktur bangunannya terdiri dari elemen pracetak-untuk lantai tambahan-elemen sandwich yang tinggi yang dipasangi dengan finishing yang
lengkap di bagian lain. Atrium bagian dalam membuat penggunaan efek kumpulan termal untuk ventilasi alami dan dapat memasukkan pengudaraan malam melalui
ventilasi louver selama musim panas.
Universitas Sumatera Utara
1. Gound Floor 2. First Floor
3. Third Floor 4. Longitudinal Section
5. Eksterior and atrium
6. Building Eksterior Sumber: Research and Technology Buildings Manual
Gambar 2.7 Österreichische Akademie der Wissenschaften
Universitas Sumatera Utara
2.
Degussa Construction Chemicals Competence Centre Trostberg, Germany
Client : Degussa Construction Chemicals GmbH
Architects : Raupach + Schurk Architekten
Construction period : 2001-2002
Total floor area : 9,500 m
2
Cubic content : 50,500 m
3
Pusat berada kira-kira di dekat Technical University Munich, dimana memudahkan perusahaan menemukan bantuan dan sponsor untuk posisi universitas dalam kimia
konstruksi. Sayap di sekitar utara dari pusat mengakomodasi fasilitas untuk posisi ini, bagian sekitar selatan yaitu area gedung penelitian dari Degussa Construction
Chemicals GmbH. Pusat memperkuat posisi lokasi Trostberg, membentuk kerja yang atraktif, dan memperkuat gambaran perusahaan melalui arsitektur yang tidak
konvensional. Pengecualian bentuk dari pusat membentuk ciri khas dari identitas dan tempat
secara pasti mendukung strategi pemasaran Degusa dan identitas korporasi. Pusat penelitian tersebut terletak di area tua Degusa Selatan dari Trostberg. Lokasinya
dibentuk oleh taman dari bangunan sebelumnya dan jalur kereta sepanjang sungai Alz. Pusat kota bersejarah berada di seberang dari sungai tersebut. Arsiteknya ingin
mempertahankan area hijau yang baik dari eksisting taman dan memposisikan bangunan baru pada bagian sisi utara dari area kota bersejarah. Area tersebut
terbentang sepanjang rel kereta dan pada orientasi serata fasadenya. Bangunannya terdiri dari stuktur baja dengan bentang 30 m; yang didasarkan atas
grid stuktur dasar 7.2 m dan grid interior 1.2 m. Bangunan tersebut menerima insulasi tinggi, kaca penuh double fasade dengan u-value 1.0. di bawah kulit fasade,
sebuah penelitian lansekap memecah kosep keuda desain layout baru dan realisasi arsitekturalnya. Dan intinya berupa multi struktur multi tingkat yang mengakomodasi
laboratori, kantor, dan area sekunder. Penurunan level membuat pengoptimalan sinar matahari masuk dan menarik vies yang baik dari lansekap dan kota yang
berada disekelilingnya. Bangunan tersebut diakses dari dua entrance pada area yang berbeda. Kedua
entrance tersebut terhubung ke pusat area foyer, yang mana kedua koridor tersebut mengarahkan ke tiap-tiap sirkulasi utama. Dua tangga utama dan sebuah lift core
yang menyediakan akses vertikal; area keluar tamabhan disediakan melalui jalan keluar dari akhir gable. Sistem sirkulasi ini menciptakan sebuah rencana layout
yang jelas yang menyediakan orientasi yang baik dan mengurangi jarak antara ruang individual.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah pusat, zona servis linear dengan jelas membagi bangunan dalam dua bagian, sebuah laboratorium dan sebuah area manajemen. Ruang laboratorium dan
ruang servis dilayani melalui dua instalasi dinding yang ganda terhubung ke ruang tanam di basement dan lantai paling atas. Konsep sustainable dari area tersebut
terefleksi dalam mesin bangunan tersebut. Pembukaan pada bagian atas dan bawah menciptakan ventilasi natural.vegetasi interior secara pasti mempengaruhi
energi dan keseimbangan kelembutan serta mengurangi suhu dan konsumsi energi. Stuktur terrace membuat sinar matahari masuk ke dalam semua labaoratorium dan
area kantor. Bangunan tersebut menggunakan pendingin core melalui bentuk massanya, menggunakan ducting yang tersembunyi. Keseluruhan konsumsi energi
dikurangi dari pertukatan panas dan penggunaan energi pasif seperti angin, air dan cahaya alami.
Air hujan dikumpulkan melalui sebuah celah di bagian depan fasade. Pada fasade timur, struktur kaku utama dari bangunan diubah menjadi kolom dan balok fasade
dengan tambahan proteksi solar. Mengeluarkan udara dari exhaust dengan pemipaan yang tersembunyi pada ruang tanaman dan laboratorium kimia. Dua
tingkat kotak yang keluar dari core solid menandakan entrance dari sisi ini. Komposisi dari fasade tersebut dari gable end nya membuat interior layoutnya. View
yang baik dari luar dan kedalam bangunan, area yang tersembunyi dan keluar, interios mediteranian dan bukit dari Bavarian Alps diluar menciptakan area singular
yang secara reguler membuat stage pertunjukan budaya.
1. Gound Floor 2. Top Floor with plant concept
3. Cross Section 4. Perspektive
Universitas Sumatera Utara
5. Esterior and atrium
6. Interior
Universitas Sumatera Utara
7. Building Eksterior Sumber: Research and Technology Buildings Manual
Gambar 2.8 Degussa Construction Chemicals Competence Centre Trostberg, Germany
Pet Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 ELABORASI TEMA
3.1. Pengertian Tema
Kata Green dalam arsitektur pada awalnya dianggap sebagai hal yang tabu seperti ketika “postmodernisme” dan “dekonstruksi” muncul beberapa tahun sebelumnya.
Awal munculnya istilah green menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini memancing respon untuk membicarakan masalah green itu sendiri. Kemudian muncul lah suatu
kelompok-kelompok atau lembaga yang melakukan pendekatan dalam Green Movement dengan menekankan dan mengaplikasikannya sesuai dengan
kemampuan dan interesnya masing-masing. Salah satunya dengan merancang sebuah rumah sementara yang menunjukkan manusia tidak menjadi asing dengan
lingkungannya yang dilakukan oleh Walden Pond. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa Green Architecture adalah sebuah gerakan yang dilakukan dalam
rangka menggunakan langkah-langkah yang berusaha semaksimal mungkin tidak merusak alam dan mengembalikan manusia ke dalam kehidupan yang nyaman
serta sehat. Green Architecture dilatarbelakangi oleh kepedulian para arsitek terhadap kualitas lingkungan hidup dan kualitas kehidupan manusia yang
berkelanjutan. Adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi telah mengungkapkan betapa pemanasan global telah semakin parah, sumber daya
alam semakin berkurang, sementara itu populasi penduduk bumi semakin bertambah.
Pendekatan desain yang dilakukan oleh berbagai kelompok arsitek dalam memasyarakatkan Green Architecture berbeda-beda aplikasinya sesuai dengan
keahlian masing-masing. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa Green Architecture adalah gerakan untuk kelestarian alam dan lingkungan untuk masa
depan yang berkelanjutan dalam efisiensi energi dan sumber daya alam dalam kegiatan arsitektural untuk pembangunan yang berkelanjutan dalam mencapai
tujuan ekonomi, sosial dan budaya. Green Architecture atau Arsitektur Hijau merupakan isu yang sedang berkembang
di masa sekarang. Begitu banyaknya terjadi bencana alam, peningkatan suhu dunia, rusaknya lapisan ozon menjadi pendorong penerapan arsitektur hijau dalam
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara