2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Jember.
3.5 Metode Analisa Data
Untuk menguji hipotesis pertama, tentang nilai tambah tape pada agroindustri suwar-suwir digunakan analisis nilai tambah dengan formulasi
sebagai berikut Sudiyono, 2002: IC
NP VA
− =
Keterangan: VA : Value Added Nilai Tambah pada hasil olahan agroindustri
RpKg bahan baku. NP : Nilai Produksiolah yaitu penjualan hasil produksi RpKg bahan baku.
IC : Intermediate Cost yaitu biaya-biaya yang menunjang dalam proses produksi selain biaya tenaga kerja RpKg bahan baku
Kriteria Pengambilan Keputusan: a.
VA 0, nilai tambah tape pada agroindustri suwar-suwir mampu
memberikan nilai keuntungan b.
VA ≤
0, nilai tambah tape pada agroindustri suwar-suwir tidsak mampu memberikan nilai keuntungan.
Untuk menguji hipotesis kedua, tentang efisiensi penggunaan biaya produksi pada agroindustri suwar-suwir digunakan pendekatan RC ratio.
Pendekatan RC ratio diformulasikan sebagai berikut soekartawi, 1995:
Rp Biaya
Total Rp
Penerimaan Total
ratio C
R =
Kriteria Pengambilan Keputusan: a.
RC ratio 1, maka penggunaan biaya produksi pada agroindustri suwar-
suwir efisien. b.
RC ratio ≤
1, maka penggunaan biaya produksi pada agroindustri suwar- suwir tidak efisien.
Untuk menguji hipotesis ketiga mengenai prospek usaha agroindustri suwar-suwir digunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity,
Threatment . Menurut Rangkuti 1997, Analisis SWOT terdiri dari analisis
strategi internal dan ekternal. Tabel 2. Analisis Faktor Internal IFAS
Faktor-Faktor Strategi internal
Bobot Rating
Nilai bobot x rating
Komentar Kekuatan
Kelemahan Total
Tabel 3. Analisis Faktor Eksternal EFAS Faktor-Faktor
Strategi eksternal Bobot
Rating Nilai
bobot x rating Komentar
Peluang Ancaman
Total Keterangan :
1.
Pemberian nilai bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala paling penting = 1,0 dan tidak penting = 0,0.