Persiapan Bahan Baku GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis
pengolah menjual output agroindustri harga output per unit, ketersediaan bahan baku harga bahan baku, dan struktur pasar input agroindustriharga input
lainnya. Dengan kondisi yang demikian ini, maka adanya variasi nilai tambah untuk satu jenis output agroindustri yang diciptakan dari setiap kilogram tape
disebabkan karena variasi harga bahan baku dan harga input lainnya serta komposisi penggunaannya. 1 Kg tape jika diolah menjadi suwar-suwir didapatkan
1,5 Kg suwar-suwir. Hasil tersebut sudah termasuk penambahan bahan-bahan penunjang lainnya. Harga 1 Kg tape adalah Rp 1110, kemudian setelah diolah
menjadi suwar-suwir dihasilkan nilai produksi sebesar Rp 6852,40. Nilai produksi adalah nilai yang didapatkan dari hasil perkalian antara penyusutan bahan baku
dengan harga jual produk. Nilai produksi ini dialokasikan untuk biaya bahan baku yang berupa tape dan intermediate cost seperti biaya bahan tambahan, biaya
pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya penyusutan peralatan. Nilai tambah pada agroindustri suwar-suwir ini lebih besar dibandingkan
dengan upah tenaga kerja per kilogram bahan baku. Uraian ini menjelaskan bahwa dalam agroindustri suwar-suwir lebih dipentingkan pendapatan yang berasal dari
manajemen yang berupa nilai tambah agroindustri suwar-suwir itu sendiri. Dengan mengetahui perkiraan nilai tambah agroindustri suwar-suwir maka diharapkan
berguna bagi pelaku bisnis untuk dapat mengetahui besarnya imbalan terhadap balas jasa dan faktor-faktor produksi yang digunakan dan menunjukkan besarnya
kesempatan kerja yang ditambahkna karena kegiatan menambah kegunaan.
5.2 Efisiensi Penggunaan Biaya Pada Agroindustri Suwar-Suwir Tingkat pendapatan yang tinggi pada agroindustri suwar-suwir dapat
dicapai dengan memperhatikan efisiensi biaya produksinya. Efisiensi biaya
produksi sangat dipengaruhi oleh total penerimaan dan total biaya yang
dikeluarkan. Penerimaan dipengaruhi oleh jumlah produk olahan yang dihasilkan dan harga jual dari produk. Upaya yang harus dilakukan oleh pengusaha suwar-
suwir untuk meningkatkan efisiensi penggunaan biaya adalah dengan meningkatkan penerimaan dan menekan biaya yang dikeluarkan. Penggunaan biaya
produksi yang efisien akan mendatangkan keuntungan, karena besarnya biaya yang