Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
1.37
Gambar 3.1 Pe rtumbuhan Laj u Inflasi untuk Tahun 19 90-200 6
4.56 5.73
4.23 13.10
8.70 9.75
6.78 10.54
7.56 8.99
6.80 14.78
9.59 15.28
22.41 83.56
Dari gambar diatas masa krisis resesi inflasi yang tinggi terjadi pada tahun 1998 yang merupakan gejala cost push inflation yang tidak saja karena faktor-faktor
struktural dalam negeri dan di daerah sendiri, tetapi juga karena kenaikan biaya produksi yang menggunakan bahan baku impor dan barang konsumsi impor.
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
Investasi sangat diharapkan sebagai penggerak perekonomian Sumatera Utara, karena terbatasnya dan yang dimiliki pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Untuk
menggerakkan pertumbuhan ekonomi ini, peran investasi oleh swasta sangat diharapkan, baik investasi dari luar negeri PMA maupun investasi dalam negeri
PMDN.
Dari tabel diatas juga dapat dilihat puncak investasi di sumatera utara terjadi pada tahun 1990. hal ini bisa dicapai dengan banyaknya bermunculan bank-bank
swasta baru milik konglomerat indonesia. Penurunan tingkat investasi 1991 sangat besar karena gairah perekonomian mengalami penurunan. Pada tahun 2002 adalah
tingkat investasi terendah di sumatera utara dari tahun 1990-2006.
Perdagangan luar negeri sumatera utara terus mengalami peningkatan pada tahun 2003 sampai pada tahun 2006. pada tahun 2006 volume ekspor sumatera utara
mencapai nilai tertinggi 8,7 juta ton dan volume impor sebesar 3,4 juta ton Yang juga merupakan impor tertinggi untuk tahun 1990 sampai tahun 2006. sedangkan jumlah
uang beredar terus mengalami peningkatan mulai dari tahun 1990 sampai tahun 2006.
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Analisis Data
Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, untuk kemudian di analisis dengan metode Ordinary Least
Square OLS. Adapun alat bantu dalam mengolah data sekunder ini adalah Program
SPSS.
Dari perhitungan data Lampiran B diperoleh suatu persamaan:
4 1
4 3
1 3
2 1
2 2
1 1
1
x x
b x
x b
x x
b x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
4 2
4 3
2 3
2 2
2 2
1 1
2
x x
b x
x b
x b
x x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
4 3
4 2
3 3
3 2
2 3
1 1
3
x x
b x
b x
x b
x x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
2 4
4 4
3 3
4 2
2 4
1 1
4
x b
x x
b x
x b
x x
b y
x
Dapat disubtitusikan nilai-nilai yang bersesuaian , sehingga di peroleh persamaan:
4.410.994,81 = 274.319.330.959,49b
1
- 742.714.539.580,18b
2
- 213.980.930.457,93b
3
- 28.747.893.943,23b
4
-17.481.589,47 = -742.714.539.580,18 b
1
+ 46.183.504.627.848 b
2
+ 21.572.697.318.943b
3
+ 2.694.143.803.898 b
4
-79.853.791,38 = -213.980.930.457,93 b
1
+ 21.572.697.318.943b
2
+ 12.444.993.190.197,50b
3
+ 1.290.194.499.943,76b
4
-316.903,04 = -28.747.893.943,23 b
1
+ 2.694.143.803.898b2 + 1.290.194.499.943,76 b
3
+ 169.676.229.269,88b
4
Setelah persamaan di atas diselesaikan, maka diperoleh koefisien-koefisien
regresi linier ganda sebagai berikut: b
1
= 0,0000023 b
2
= 0,0000087 b
3
= -0,000033 b
4
= 0,000
Unuk mendapatkan b :
4 4
3 3
2 2
1 1
X b
X b
X b
X b
Y b
− −
− −
=
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
441,65 0,000131.
- .346.257,3
0,0000332 5.141.289
0000087 ,
61 ,
915 .
104 0000023
, 75
, 13
+ −
− =
b
= b
30,375 Dengan demikian persamaan regresi linier ganda atas X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
adalah
4 3
2 1
000 ,
000033 ,
0000087 ,
0000023 ,
375 ,
30 ˆ
X X
X X
Y +
− +
+ =
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis nyata tidaknya model regresi linier dengan mengambil hipotesa:
H : b
= b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 H
1
:
4 3
2 1
≠ =
= =
= b
b b
b b
Atau dengan kata lain H
: tidak ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat H
1
: ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat
Uji yang dilakukan untuk menguji hipotesa tersebut adalah dengan menentukan nilai F. Untuk menentukan nilai F perhatikan tabel berikut:
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.1.1 Tabel Untuk Menentukan Nilai F
1 ˆ
ˆ
2 2
+ −
− −
=
∑ ∑
p n
Y Y
p Y
Y F
i i
hit
=
12 9
, 056
. 3
4 2
, 508
. 2
Obs
Yˆ
Y Y
e
i
ˆ −
=
2
ˆ Y
Y
i
− Y
Y −
ˆ
2
ˆ Y
Y −
1 10.16241502
-2.60 6.77
-3.59 13
2 18.09760611
-9.10760611 82.95
4.35 19
3 20.08549995
-15.5254999 241.04
6.34 40
4 7.449429648
2.300570352 5.29
-6.30 40
5 14.46768264
-7.68768264 59.10
0.72 1
6 -1.658680364
12.19868036 148.81
-15.41 237
7 -3.657944955
12.35794496 152.72
-17.41 303
8 11.90600106
1.193998942 1.43
-1.84 3
9 49.48816734
34.07183266 1,160.89
35.74 1,277
10 4.490932229
-3.12093223 9.74
-9.26 86
11 8.538940954
-2.80894095 7.89
-5.21 27
12 6.215403209
8.564596791 73.35
-7.53 57
13 22.57218719
-12.9821872 168.54
8.82 78
14 27.94771443
-23.7177144 562.53
14.20 202
15 20.1349916
-13.3349916 177.82
6.38 41
16 12.93324235
9.476757647 89.81
-0.82 1
17 4.556411577
10.72358842 115.00
-9.19 85
Jlh 3,063.67
-0.020 2,508.223
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
= 2,46
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, dari distribusi F
tabel
untuk dk
pembilang
= 4, dk
penyebut
= 12 dan F
tabel
0,05 = 3,26. sehingga didapat F
hitung
lebih kecil F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat. Dikarenakan tidak terdapat hubungan linier,
maka hubungan antara variabel tersebut adalah non linier. Untuk mendeteksi hubungan tersebut dapat dilihat melalui pendekatan model dari visualisasi grafik
scatterplot masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
9000000.000 8000000.000
7000000.000 6000000.000
5000000.000 4000000.000
3000000.000
Ekspor
100 80
60 40
20
Inf lasi
600000.000 500000.000
400000.000 300000.000
200000.000 100000.000
0.000
Investasi
100 80
60 40
20
Inf lasi
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
400000.000 300000.000
200000.000 100000.000
0.000
Jumlah Uang Beredar
100 80
60 40
20
Inf lasi
Gambar 4.1.1 Visualisasi Grafik Masing-Masing Variabel Independen Terhadap Inflasi
Dari visualisasi grafik scatterplot dapat dilihat bahwa model linier sangat tidak mungkin terjadi, maka data perlu untuk ditransformasi supaya menjadi linier. Model
diatas linier dalam parameter tetapi tidak dalam variabel. peneliti mencoba dengan pendekatan model transformasi kebalikan grafik lebih dekat ke fungsi kebalikan
e X
b X
b X
b X
b a
Y
i
+
+
+
+
+ =
4 4
3 3
2 2
1 1
1 1
1 1
Atau dapat dituliskan persamaan estimasi Y:
4500000.000 4000000.000
3500000.000 3000000.000
2500000.000 2000000.000
1500000.000 1000000.000
500000.000
Impor
100 80
60 40
20
Inf lasi
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
e X
b X
b X
b X
b a
Y
i
+ +
+ +
+ =
4 4
3 3
2 2
1 1
Dari persamaan:
4 1
4 3
1 3
2 1
2 2
1 1
1
x x
b x
x b
x x
b x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
4 2
4 3
2 3
2 2
2 2
1 1
2
x x
b x
x b
x b
x x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
4 3
4 2
3 3
3 2
2 3
1 1
3
x x
b x
b x
x b
x x
b y
x
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
2 4
4 4
3 3
4 2
2 4
1 1
4
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ =
x b
x x
b x
x b
x x
b y
x
Dapat disubtitusikan nilai-nilai yang bersesuaian lampiran C, sehingga di peroleh persamaan:
- 0.00052953 = 48.10
-10
b
1
– 3.10
-12
b
2
– 5.10
-12
b
3
– 55.10
-11
b
1
-0.00000087 = -3.10
-12
b1 + 65.10
-15
b
2
+ 14.10
-14
b
3
+ 118.10
-13
b
4
0.00003615 = -5.10
-12
b
1
+ 14.10
-14
b
2
+ 65.10
-14
b
3
+ 25.10
-12
b
4
-0.00067970 = - 55.10
-11
b
1
118.10
-13
b
2
+ 25.10
-12
b
3
+ 27.10
-10
b
4
Setelah persamaan diatas diselesaikan, maka diperoleh koefisien-koefisien regresi linier berganda setelah parameternya ditransformasi sebagai berikut:
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
b
1
= -155978 b
2
= -9 x 10
7
b
3
= 10
8
b
4
= -838183
4 4
3 3
2 2
1 1
X b
X b
X b
X b
Y b
− −
− −
=
= b
13,75 – -155978x0,000018808 - -9 x 10
7
x 0,000000213 – 10
8
x0,00000049 – -838183x0,000015346
= b
- 1,87 Sehingga persamaan regresi linier ganda setelah ditransformasi adalah:
4 3
8 2
7 1
838183 10
10 .
9 155978
87 ,
1 ˆ
X X
X X
Y −
+ −
− −
=
Untuk menguji kelineran dilakukan uji hipotesis nyata tidaknya model regresi linier dengan mengambil hipotesa:
H : b
= b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 H
1
:
4 3
2 1
≠ =
= =
= b
b b
b b
Atau dengan kata lain H
: tidak ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat H
1
: ada hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat
Uji yang dilakukan untuk menguji hipotesa tersebut adalah dengan menentukan nilai F . Untuk menentukan nilai F
hit
perhatikan tabel
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.1.2 Tabel Untuk Uji F dan Kekeliruan Taksiran Baku No
Y Yˆ
Y Y
i
ˆ −
2
ˆ Y
Y
i
− Y
Y −
ˆ
2
ˆ Y
Y −
1 7.56
-0.14049 7.70049 59.29754624 -13.89049 192.9457124
2 8.99
11.56854 -2.57854 6.648868532
-2.18146 4.758767732 3
4.56 17.06856
-12.50856 156.4640733 3.31856 11.01284047
4 9.75
4.72814 5.02186 25.21907786
-9.02186 81.39395786 5
6.78 9.68733
-2.90733 8.452567729 -4.06267 16.50528753
6 10.54
4.22798 6.31202 39.84159648
-9.52202 90.66886488 7
8.70 4.02247
4.67753 21.8792869
-9.72753 94.6248399
8 13.10
14.70667 -1.60667 2.581388489
0.95667 0.915217489 9
83.56 75.88109
7.67891 58.96565879 62.13109 3860.272345
10 1.37
10.86913 -9.49913 90.23347076
-2.88087 8.299411957 11
5.73 12.86145
-7.13145 50.8575791
-0.88855 0.789521103 12
14.78 9.49007
5.28993 27.9833594
-4.25993 18.1470036
13 9.59
7.37 2.22
4.9284 -6.38000
40.7044 14
4.23 20.44807
-16.21807 263.0257945 6.69807 44.86414172
15 6.80
12.87463 -6.07463 36.90112964
-0.87537 0.766272637 16
22.41 10.07432
12.33568 152.1690011 -3.67568 13.51062346
17 15.28
7.99205 7.28795
53.1142152 -5.75795
33.1539882
Jlh 233.73
233.73 0.00 1058.563014
-0.01999 4513.333196
Dimana:
1 ˆ
ˆ
2 2
+ −
− −
=
∑ ∑
p n
Y Y
p Y
Y F
i i
hit
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
=
12 4
1058,56301 4
6 4513,33319
= 12,791
F
tab
= F
4, 12, 0.05
= 3,26 sehingga di dapat F
hitung
lebih besar F
tabel
maka H ditolak dan
H
1
diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat dan variabel independen secara nyata memberi konstribusi secara bersama-sam
a terhadap variabel dependen.
Untuk menghitung kekeliruan baku taksiran diperlukan harga-harga Yˆ yang
diperoleh dari persamaan regresi di atas.
Dengan k = 4, n = 17 dan
2
ˆ
∑
−Y Y
i
= 1058.563014, di dapat:
1 ˆ
2 ...
12 .
2
− −
− =
∑
k n
Y Y
S
i k
y
1 4
17 563014
, 1058
... 2
. 1
. 2
− −
=
k y
S
= 88,2135845
=
k y
S
... 2
. 1
.
9,392208712
Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008.
USU Repository © 2009
Ini berarti bahwa rata-rata inflasi yang sebenarnya akan menyimpang dari rata- rata yang diperkirakan sebesar 9,39.
4.2 Pengujian Model Terhadap Asumsi Klasik