Laju Inflasi di Sumatera Utara

Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008. USU Repository © 2009 Nilai ekspor mencerminkan permintaan barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian suatu daerah oleh masyarakat luar negeri. Kenaikan nilai ekspor merupakan indikasi kenaikan permintaan oleh masayarakat luar negeri terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian daerah tersebut. Oleh karena itu, jika nilai ekspor suatu daerah meningkat akan mendorong naiknya harga-harga. Nilai impor menunjukkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat luar negeri. Peningkatan nilai impor memberikan indikasi bahwa permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat luar negeri menngkat. Kenaikan nilai impor ini akan menambah barang dan jasa di dalam perekonomian, sehingga laju inflasi akan menurun

3.7 Laju Inflasi di Sumatera Utara

Inflasi merupakan salah satu indikator dalam perencanaan perekonomian pembangunan suatu daerah. Tinggi rendahnya angka inflasi akan memberikan dampak bagi perekonomian. Terlalu tingginya angka inflasi lebih dari 2 digit dapat menghambat pembangunan, karena dapat memperkecil nilai pendapatan riil. Inflasi di Sumut adalah gejala inflasi pada umumnya yang merupakan pergerakan harga-harga umum yang sifatnya stationary. Inflasi bukan merupakan Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008. USU Repository © 2009 trend melainkan gerakan naik turunnya harga-harga umum sebagai akibat dari perubahan-perubahan variabel bebas, yang umumnya terkait erat dengan meningkatnya jumlah uang beredar. Kenaikan jumlah uang beredar dalam perekonomian Sumut dapat terjadi karena meningkatnya pengeluaran agregat yang dipicu oleh ekspansi kredit ekspansi moneter secara umum dan peningkatan pengeluaran oleh pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten atau Kota. Berikut data inflasi dan variabel-variabel makro lainnya di propinsi sumatera utara tahun 1990-2006: Tabel 3.1 Data Inflasi Dan Variabel-Variabel Makro Lainnya di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006 Obs Inflasi Investasi US. .000 Ekspor ton Impor ton jumlah Uang Beredar miliar rupiah 1990 7,56 588.613,83 3.021.622 1.537.463 23.819 1991 8,99 49.163,59 3.478.838 1.390.363 26.342 1992 4,56 129.290,00 3.711.046 1.405.989 28.779 1993 9,75 55.695,33 3.949.725 1.875.391 36.806 Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008. USU Repository © 2009 1994 6,78 20.255,93 4.083.768 1.727.141 45.374 1995 10,54 104.843,11 3.633.141 2.128.075 52.677 1996 8,7 58.222,54 3.920.002 2.302.568 64.089 1997 13,1 61.406,62 4.886.759 2.139.307 78.343 1998 83,56 81.419,40 4.401.819 959.311 101.197 1999 1,37 58.805,03 5.150.993 2.601.042 124.632 2000 5,73 78.826,00 5.166.654 2.620.166 162.186 2001 14,78 39.902,11 5.492.341 2.830.242 177.731 2002 9,59 13.822,57 6.622.573 2.684.055 191.939 2003 4,23 97.757,97 5.490.113 2343.112 223.799 2004 6,80 77.672,04 7.512.890 3.221.858 253.818 2005 22,41 85.834,58 8.174.804 3.717.119 281.905 2006 15,28 182.038,82 8.704.825 4.404.172 361.073 Sumber: BPS Propinsi Sumatera Utara Berdasarkan gambar di atas bahwa stabilitas harga di Sumut berada pada laju inflasi di bawah dua digit untuk waktu yang lama. Kecuali pada tahun 1995, 1997, 1998 dan 2001, 2002 dan 2006. angka inflasi menembus dua digit dan yang terparah teradi pada tahun 1998 dengan laju inflasi mencapai angka tertinggi, yakni 83,56. Tetapi seiring dengan kebijakan-kebijakan stabilisasi yang dilakukan secara nasional, misalnya pengetatan jumlah uang beredar tigh money policy, menurunkan suku bunga SBI, maka inflasi tahun 1999 di Sumut turun drastis hingga hanya 1,37. Tetapi perlu diingat bahwa inflasi sebenarnya merupakan gejala lumrah perekonomian Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008. USU Repository © 2009 yang bergairah dengan naiknya pengeluaran agregat, tetapi inflasi pada tahun 1998 lebih banyak disebabkan oleh imported inflation karena depresiasi nilai rupiah yang besar selama 1997-1998. Banyak perusahaan industri mengalami kenaikan biaya produksi akibat naiknya harga bahan baku impor dalam rupiah. Ahmad Iqbal : Analisis Pengaruh Beberapa Variabel Makro Terhadap Laju Inflasi Kasus Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2006, 2008. USU Repository © 2009 1.37 Gambar 3.1 Pe rtumbuhan Laj u Inflasi untuk Tahun 19 90-200 6

4.56 5.73