Tinjauan Pustaka Hubungan Antara Jumlah Kejahatan Dan Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Personil Polisi Pada Setiap Polsek Di Kabupaten Karo Tahun 2008

Martina Susely Br Surbakti : Hubungan Antara Jumlah Kejahatan Dan Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Personil Polisi Pada Setiap Polsek Di Kabupaten Karo Tahun 2008, 2009.

1.6 Tinjauan Pustaka

Dalam memproses data penelitian ini, Penulis menggunakan Test Statistika Non Parametrik. Test Statistika non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter yang merupakan induk sampel penelitiannya. Oleh karena itu observasi-observasi independent dan variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Uji metode non parametrik atau bebas sebaran adalah prosedur pengujian hipotesa yang tidak mengasumsikan pengetahuan apapun mengenai sebaran populasi yang mendasari kecuali kontinu. Dalam penelitian ini digunakan Analisa Data Kuantitatif data yang berbentuk bilangan secara statistik, yaitu dengan menggunakan Chi-Kuadrat X 2 . Chi-kuadrat merupakan salah satu prosedur non parametrik yang dapat digunakan dalam analisis statistik. Di dalam Chi-Kuadrat terdapat teknik analisa statistik untuk mengetahui signifikan perbedaan antara proyeksi subjek dengan objek penelitian yang datanya telah dikategorikan. Analisa kategori dapat dibagi ke dalam dua macam kategori atau lebih tergantung dari objek ataupun respon yang ingin diamati. Chi-Kuadrat mempunyai fungsi statistik sebagai analisa data yang dikelompokkan menjadi tiga bagian : 1. Chi-Kuadrat sebagai alat estimasi perkiraan, yaitu mengestimasi apakah frekuensi dalam sampel yang diobservasi berbeda secara signifikan terhadap frekuensi dan populasi. Martina Susely Br Surbakti : Hubungan Antara Jumlah Kejahatan Dan Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Personil Polisi Pada Setiap Polsek Di Kabupaten Karo Tahun 2008, 2009. 2. Chi-Kuadrat sebagai alat uji sampel yang terpisah independent sample . 3. Chi-Kuadrat sebagai alat pengetesan hipotesa penelitian untuk menguji sampel yang berhubungan. Rumus yang digunakan adalah : ∑∑ = = − = b i k j ij ij ij E E n X 1 1 2 2 Dengan : X 2 = Chi-kuadrat n ij = Jumlah observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j E ij = Banyak kasus yang diharapkan untuk dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j i = 1 , 2 j = 1, 2, 3, … Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : tolak H jika X 2 hitung ≥ X 2 tabel terima H jika X 2 hitung X 2 tabel Dalam taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan dk untuk distribusi Chi-Kuadrat adalah b-1 k-1. Setelah mendapatkan harga Chi-Kuadrat, kita menghitung harga koefisien kontigensi yang diberi simbol C. Kegunaanya adalah untuk mencari atau menghitung Martina Susely Br Surbakti : Hubungan Antara Jumlah Kejahatan Dan Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Personil Polisi Pada Setiap Polsek Di Kabupaten Karo Tahun 2008, 2009. keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai gejala ordinal kategori, paling tidak berjenis nominal. Rumus yang digunakan adalah : N C hitung hitung + = 2 2 χ χ Keterangan : C = Koefisien kontigensi 2 hitung χ = Hasil perhitungan Chi-Kuadrat N = Banyak data Harga koefisien kontigensi maksimum dihitung dalam rumus sebagai berikut : C maks = m m 1 − Dengan m harga minimum antara b dan k atau antara baris dan kolom. Dengan membandingkan C dengan C maks . Hubungan itu disimbolkan dengan Q dan mempunyai nilai antara -1 dan 1. Bila harga Q mendekati 1 maka hubungan tambah erat dan bila Q mejauhi 1 maka hubungannya semakin kurang erat. 100 × = maks C C Q

1.7 Sistematika Penulisan