Pohon KESIMPULAN DAN SARAN

Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.

2.5 Pohon

Menurut Sutarno Soedarsono 1997, pohon merupakan tumbuhan yang berperawakan pohon, batangnya tunggal berkayu, tegak biasanya beberapa meter dari tanah tidak bercabang, mempunyai tajuk dengan percabangan dan daun yang berbentuk seperti kepala. Menurut Whitmore 1991 dalam Tamin 1991, pohon tumbuh secara alami di hutan dalam bentuk yang dominan dalam hutan hujan, bahkan tumbuhan bawah sebagian besarnya terdiri dari pada tumbuhan berkayu yang mempunyai bentuk pohon. Untuk keperluan inventarisasi tumbuhan, pada tingkatan pohon tegakan hutan dibedakan menjadi stadium seedling benih, sapling pancang, pole tiang, dan pohon dewasa. Wyatt-Smith 1963 dalam Soerianegara Indrawan 1978, membedakan sebagai berikut: 1 Seedling semai yaitu permudaan mulai kecambah sampai setingi 1,5 m. 2 Sapling pancang, sapihan yaitu permudaan yang tinginya 1,5 m dan lebih sampai pohon-pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm yang diukur dengan ketinggian 1,3 m dari permukaan tanah. 3 Pole tiang yaitu pohon-pohon muda yang berdiameter 10-35 cm yang diukur dari ketinggian 1,3 m dari permukaan tanah. 4 Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang diukur dengan ketinggian 1,3 m dari permukaan tanah. Hutan-hutan di lereng kaki gunung Sumatera nampaknya tak dapat dibedakan dengan hutan dataran rendah lainnya. Dengan naiknya ketinggian tempat, pohon- pohon semakin pendek dan kelimpahan epifit serta pohon pemanjat berubah. Hutan ini dinamakan hutan pegunungan bagian bawah. Dengan naiknya ketinggain lagi perubahan yang lebih mencolok dimana tajuk pohon menjadi rata, pohon-pohon malahan lebih pendek, batang dan cabang pohon-pohon berlekuk-lekuk, daun- daunnya tebal dan kecil, dan epifit lumut biasa dijumpai, dan hutan ini disebut hutan pegunungan bagian atas. Di atas hutan pegunungan bagian atas, terletak hutan sub alpin di daerah yang bersemak dan berumput, tanaman meranggas dan kadang-kadang daerah berawa Damanik et al., 1987 Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010. Daerah pegunungan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim yang berbeda- beda menurut ketinggiannya. Jenis pepohonan yang tumbuh sangat miskin akan jenis tetapi kaya akan epifit tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain tapi tidak menrugikan tumbuhan inangnya. Pohon ini mempunyai satu stratum, dimana semakin tingi dari permukaan air laut semakin rendahlah pohon-pohon yang dijumpai. Hutan pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut banyak ditumbuhi pohon-pohon dari famili Fagaceae, Magnoliaceae, Ericaceae, dan Hamamelidaceae serta Coniferae, yakni Altingia Arief, 1994. Pada ketinggian sekitar 2.000 meter mulai terlihat perubahan tajuk semakin rendah. Pohon yang menjulang di atas lepisan tajuk jadi menjarang dan diameter batang pohonnya makin mengecil Rifai, 1993. Serta ketinggian pohon berkurang mulai dari kaki gunung sampai hutan pegunungan bawah dan hutan pegunungan atas. Dalam hutan berikutnya, pohon-pohon menjadi kecil dengan cabang-cabang yang panjang dan berlekuk-lekuk dan biasanya banyak terdapat epifit. Hutan ini selanjutnya diikuti oleh hutan kerdil atau hutan lumut yang rapat dan pohon-pohon banyak ditumbuhi oleh lumut kerak. Hutan kerdil ini kemudian menjadi lebih rendah lagi dan diikut i oleh padang rumput pegunungan tinggi Resosoedarmo et al., 1992. Hutan-hutan dataran rendah ditandai oleh berlimpahnya pohon-pohon dari suku Dipterocarpaceae tumbuhan yang bijinya bersayap, sedangkan hutan pegunungan bagian bawah ditandai oleh berlimpahnya suku Fagaceae dan Lauraceae. Fagaceae terdiri dari berbagai jenis pohon-pohon hutan yang ditandai dengan buah yang berkulit keras yang di dalamnya terdapat satu biji, dan buah ini duduk di atas atau di dalam dasar bunga reseptakulum berkayu atau berbentuk mangkok. Lithocarpus adalah marga dari suku Fagaceae yang umumnya dijumpai di hutan Sumatera, sedangkan hutan pegunungan bagian atas ditandai oleh bangsa Coniferae tumbuhan berdaun jarum, suku Ericaceae contohnya Vaccinum korinchense, dan Rhododendron spp., Theaceae contohnya Gordonia imbricata dan Myrtaceae tumbuhan jambu-jambuan, contohnya Eugenia spp. Damanik et al., 1987. Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.

2.5 Struktur dan Komposisi