Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
Lokasi IV 11 jenis. Kita perhatikan bahwa range jumlah jenis dari lokasi I ke II hanya 1, sedangkan lokasi II ke III dan III ke IV jauh lebih besar. Anomali ini juga bisa
dilihat dari fluktuasi jumlah jenis pada lokasi peneltian. Dari Gambar 4.22 bisa
dilihat bahwa pada lokasi I terdapat jumlah individu sebanyak 444, lokasi II 609 individu, lokasi III 461 individu, dan lokasi IV 79 individu. Jumlah individu dari
lokasi I mengalami peningkatan ke lokasi II. Akan tetapi dari lokasi II ke lokasi III mengalami penurunan, walaupun jumlah pada lokasi III lebih besar dari lokasi I. Hal
ini disebabkan karena kondisi lokasi penelitian. Karena pada lokasi II terdapat pohon yang tumbang, dan hal ini memberikan ruang bagi vegetasi belta untuk tumbuh lebih
banyak dari lokasi I. Dan pada lokasi III kondisi topografinya lebih datar dibanding lokasi I, sehingga hal ini menyebabkan jumlah individu lokasi III lebih banyak dari
pada lokasi I.
Kondisi topografi dan fisik-kimia hutan pegunungan akan semakin ekstrim seiring dengan pertambahan ketinggian dari permukaan laut Damanik, S.J., et al,
1987. Hal ini juga bisa dilihat dari data fisik-kimia pada Tabel 16. Topografi yang
curam dan berbatu-batu yang ditemukan pada lokasi mempengaruhi keberadaan tumbuhan pada lokasi penelitian. Demikian juga dengan faktor-faktor yang lain
seperti suhu udara, kelembaban udara, suhu tanah, pH tanah dan intensitas cahaya matahari. Kondisi lingkungan yang ekstrim dan berbeda pada setiap lokasi inilah yang
mempengaruhi vegetasi dan perbedaan vegetasi pada lokasi penelitian.
4.4. Indeks Nilai Penting
Indeks nilai penting menyatakan kepentingan suatu jenis tumbuhan serta memperlihatkan peranannya dalam komunitas, dimana nilai penting itu pada tingkatan
pohon didapat dari hasil penjumlahan kerapatan relatif KR, frekuensi relatif FR dan dominansi relatif DR. sedangkan pada belta didapat dari penjumlahan nilai
kerapatan relatif KR dan frekuensi relatif FR.
Dari keempat lokasi penelitian mempunyai indeks nilai penting yang beragam dan jenis yang berbeda. Indeks nilai penting pada keempat lokasi penelitian dapat
dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini.
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
Tabel 4.18 Sepuluh Jenis Pohon dengan Indeks Nilai Penting INP Tertinggi pada Tiap Lokasi Penelitian
Lokasi I:
No. Famili
Jenis KR
FR DR
INP
1 Theaceae Gordonia imbricata
15.484 10.377
26.718 52.580
2 Araliaceae Aralia
sp. 14.194
11.321 15.955
41.469 3 Fagaceae
Quercus sp1
8.387 8.491
14.619 31.496
4 Lauraceae Litsea longipedicellata
5.806 6.604
8.160 20.570
5 Theaceae Adinandra
sp. 8.387
7.547 4.330
20.264 6 Hamamelidaceae
Symingtonia populnea 3.226
3.774 13.087
20.086 7 Clusiaceae
Garcinia cowa 7.097
8.491 3.971
19.558 8 Ericaceae
Rhodamnia cinerea 7.742
6.604 2.552
16.897 9 Theaceae
Adinandra dumosa 5.806
4.717 5.263
15.786 10 Sterculiaceae
Sterculia sp.
1.290 3.774
0.672 5.736
Lokasi II:
No. Famili
Jenis KR
FR DR
INP
1 Podocarpaceae Dacrydium gibbsiae
22.069 16.129
58.581 96.779
2 Theaceae Gordonia imbricata
22.759 17.742
21.615 62.116
3 Theaceae Adinandra dumosa
13.793 16.129
11.332 41.254
4 Myrsinaceae Ardisia marginata
11.034 11.290
3.742 26.066
5 Hamamelidaceae Symingtonia populnea
4.138 6.452
2.110 12.700
6 Araliaceae Aralia
sp. 4.828
4.839 0.661
10.327 7
Ericaceae
Rhododendron fenschialum
4.138 4.839
0.374 9.350
8 Theaceae
Eurya nitida
2.759 4.839
0.195 7.792
9 Elaeocarpaceae
Elaeocarpus leptomischus
2.069 3.226
0.376 5.671
10 Elaeocarpaceae
Elaeocarpus grandiflorus
2.069 3.226
0.105 5.400
Lokasi III:
No. Famili
Jenis KR
FR DR
INP
1 Theaceae Gordonia imbricata
26.515 15.000
44.068 85.584
2 Podocarpaceae Dacrydium gibbsiae
8.333 7.000
28.282 43.615
3 Theaceae Adinandra dumosa
10.227 11.000
6.845 28.072
4 Myrtaceae Rhodamnia cinerea
7.197 10.000
2.851 20.048
5 Araliaceae Aralia
sp. 8.712
8.000 3.145
19.857 6 Hamamelidaceae
Symingtonia populnea 6.439
6.000 6.227
18.666 7 Myrsinaceae
Ardisia marginata 7.955
5.000 5.246
18.200 8 Elaeocarpaceae
Elaeocarphus leptomischus
3.409 5.000
1.256 9.665
9 Theaceae Adinandra
sp. 3.788
2.000 0.560
6.348 10 Lauraceae
Litsea longipedicellata 1.515
3.000 0.377
4.893
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
Lokasi IV:
No. Famili
Jenis KR
FR DR
INP
1 Ericaceae Vaccinum korinchense
24.096 12.5
34.807 71.404
2 Moraceae Ficus
sp2 10.843
6.25 10.399
27.493 3 Hamamelidaceae
Symingtonia populnea 6.024
6.25 8.021
20.295 4 Lauraceae
Beilschimedia sp.
7.229 3.125
5.691 16.045
5 Elaeocarpaceae
Elaeocarpus leptomischus
3.614 3.125
0.52 7.26
6 Ericaceae
Rhododendron fenschialum
1.205 3.125
0.207 4.537
7 Araliaceae Aralia
sp. 1.205
3.125 0.159
4.489 8 Ericaceae
Rhododendron retusum 1.205
3.125 0.117
4.447 9 Lauraceae
Cryptocaria sp.
1.205 3.125
0.058 4.388
10 Magnoliaceae Magnolia
sp. 1.205
3.125 0.058
4.388
Dari Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa indeks nilai penting dari vegetasi pohon
pada lokasi I berkisar antara 52,580 – 5,736. Pada lokasi II berkisar antara 96,779 – 5,400, pada lokasi III berkisar antara 85,584 – 4,893, dan pada
lokasi IV berkisar antara 71,40480 – 4,3887. Indeks nilai penting tertinggi pada lokasi I ditempati oleh Gordonia imbricata
famili Theaceae yaitu sebesar 52,580, pada lokasi II Dacrydium gibbsiae famili Podocarpaceae sebesar 96,779, pada lokasi III Gordonia imbricata sebesar
85,584, dan pada lokasi IV Vaccinum korinchense juga sebesar 71,404. Hutan pegunungan atas ditandai oleh adanya kelas Coniferae pinus dan
sejenisnya sebagian oleh Dacrycarpus imbricatus, dan famili Ericaceae contohnya: Vaccinum, Rhododendron
, dan Myrtaceae termasuk Eucalyptus, Eugenia aromatica,
dan Melaleuca sebagian lagi Leptospermum flavescens Damanik et al, 1987.
Jenis dengan nilai kerapatan relatif KR tertinggi pada lokasi I sampai III adalah Gordonia imbricata dengan nilai berturut-turut 15,485, 22,759, dan
26,515. Dan pada lokasi IV yang paling tinggi adalah Vaccinum korinchense dengan nilai 24,096. Tingginya nilai KR ini menunjukkan bahwa jenis ini merupakan
jumlah individu yang paling banyak dibandingkan jenis lain yang ditemukan pada area penelitian.
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
Nilai frekuensi relatif FR tertinggi pada lokasi I ditempati oleh Aralia sp. dengan nilai 11,321, pada lokasi II Gordonia imbricata dengan nilai 17,742, pada
lokasi III Gordonia imbricata dengan nilai 15, dan pada lokasi IV Vaccinum korinchense
dengan nilai 12,5. Frekuensi kehadiran suatu jenis organisme di suatu habitat menunjukkan kesering-hadiran jenis tersebut di habitat itu. Dari frekuensi
kehadiran itu dapat tergambar penyebaran jenis tersebut di habitat itu. Bila frekuensi kehadirannya tinggi berarti berarti jenis itu sering ditemukan di habitat itu Suin,
2002. Lebih lanjut Suin 2002 menyatakan bahwa frekuensi kehadiran organisme dapat dikelompokkan atas empat kelompok, yaitu jenis-jenis yang aksidental bila
konstansinya 0 – 25, jenis assesori yang konstansinya 25 – 50, jenis yang konstan yang konstansinya 50 – 75, dan jenis yang absolut bila konstansinya lebih dari 75.
Nilai dominansi relatif DR tertinggi pada lokasi I ditempati oleh Gordonia imbricata
dengan nilai sebesar 26,718, pada lokasi II Dacrydium gibbsiae dengan nilai 58,581, lokasi III Gordonia imbricata dengan nilai 44,068, dan pada lokasi
IV Vaccinum korinchense dengan nilai 34,807. Nilai dominansi relatif menunjukkan proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh jenis tumbuhan dengan luas total
habitat serta menunjukkan jenis tumbuhan yang dominan di dalam komunitas Indriyanto, 2006.
Berdasarkan sepuluh jenis belta dengan nilai indeks nilai penting INP
tertinggi pada tiap lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut ini. Tabel 4.19 Sepuluh Jenis Belta dengan Indeks Nilai Penting INPTertinggi
pada Tiap Lokasi Penelitian Lokasi I:
No. Famili
Jenis KR
FR INP
1 Myrsinaceae Ardisia lurida
19.37 7.86
27.23 2 Rubiaceae
Randia sp.
12.39 9.29
21.67 3 Araliaceae
Aralia sp.
8.78 7.86
16.64 4 Theaceae
Gordonia imbricata 5.63
6.43 12.06
5 Theaceae Adinandra
sp. 5.63
6.43 12.06
6 Cunoniaceae Weinmannia blumei
7.66 3.57
11.23 7 Fagaceae
Castanopsis costata 4.50
6.43 10.93
8 Euphorbiaceae Claoxylon
sp. 4.05
5.00 9.05
9 Fagaceae Castanopsis rhamnifolia
3.38 5.00
8.38 10 Myrsinaceae
Ardisia negelii 4.28
3.57 7.85
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
Lokasi II:
No. Famili
Jenis KR
FR INP
1 Araliaceae Aralia
sp. 17.24
9.49 26.73
2 Theaceae Gordonia imbricata
13.14 8.76
21.90 3 Theaceae
Adinandra sp.
11.99 6.57
18.56 4 Rubiaceae
Randia sp.
7.55 6.57
14.12 5 Theaceae
Adinandra dumosa 6.73
4.38 11.11
6 Myrsinaceae Ardisia negelii
4.76 4.38
9.14 7 Fagaceae
Castanopsis costata 3.12
5.84 8.96
8 Fagaceae Castanopsis rhamnifolia
3.61 5.11
8.72 9 Theaceae
Eurya obovata 3.45
5.11 8.56
10 Elaeocarpaceae Elaeocarpus leptomischus
3.61 3.65
7.26
Lokasi III:
No. Famili
Jenis KR
FR INP
1 Theaceae Adinandra dumosa
31.67 17.57
49.24 2 Theaceae
Gordonia imbricata 13.67
12.16 25.83
3 Ericaceae Diplycosia rosea
10.63 9.46
20.09 4 Araliaceae
Dendropanax mangayii 10.41
6.76 17.17
5 Myrsinaceae Ardisia marginata
8.89 5.41
14.30 6 Ericaceae
Rhododendron fenschialum 2.60
9.46 12.06
7 Myrtaceae Rhodamnia cinerea
3.25 6.76
10.01 8 Ericaceae
Vaccinum korinchense 5.64
4.05 9.69
9 Theaceae Eurya nitida
4.12 4.05
8.18 10 Elaeocarpaceae
Elaeocarpus leptomischus 1.74
5.41 7.14
Lokasi IV:
No. Famili
Jenis KR
FR INP
1 Ericaceae Vaccinum korinchense
26.58 6.25
32.83 2 Myrsinaceae
Ardisia negelii 17.72
12.50 30.22
3 Illicaceae Illicium
sp. 16.46
6.25 22.71
4 Lauraceae Beilschimedia
sp. 13.92
6.25 20.17
5 Theaceae Gordonia imbricata
5.06 12.50
17.56 6 Araliaceae
Aralia sp.
3.80 12.50
16.30 7 Theaceae
Eurya obovata 3.80
12.50 16.30
8 Elaeocarpaceae Elaeocarpus grandiflorus
2.53 12.50
15.03 9 Theaceae
Gordonia sp.
5.06 6.25
11.31 10 Thymelaeaceae
Daphne composita 3.80
6.25 10.05
Dari rincian nilai perhitungan analisis data vegetasi belta sepuluh nilai
tertinggi pada Tabel 21 dapat kita lihat pada lokasi I nilai indeks nilai Penting INP
vegetasi belta berkisar antara 27,23 - 7,85, pada lokasi II berkisar antara 26,73 –
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
7,26, pada lokasi III berkisar antara 49,24 - 7,14, dan pada lokasi IV berkisar antara 16,30 - 10,05. Menurut Indriyanto 2006 menyatakan bahwa indeks nilai
penting adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi jenis-jenis dalam suatu komunitas tumbuhan. Jenis-jenis yang dominan
yang berkuasa dalam suatu komunitas tumbuhan akan memiliki indeks nilai penting yang tinggi, sehingga jenis yang paling dominan tentu saja memiliki indeks nilai
penting yang paling besar. Kemudian dari segi nilai kerapatan relatif KR, pada lokasi I jenis dengan
nilai KR tertinggi adalah Ardisia lurida famili Myrsinaceae dengan nilai 19,37, pada lokasi II Aralia sp. famili Araliaceae dengan nilai 17,24, pada lokasi III Adinandra
dumosa famili Theaceae dengan nilai 31,67, dan pada lokasi IV Vaccinum
korinchense famili Ericaceae dengan nilai 32,83.
Nilai frekuensi relatif FR tertinggi pada lokasi I terdapat pada Randia sp. famili Rubiaceae dengan nilai 9,29, pada lokasi II Aralia sp. famili Araliaceae
dengan nilai 9,49, pada lokasi III Adinandra dumosa famili Theaceae dengan nilai 17,57, dan pada lokasi IV ada lima jenis yang menduduk i jumlah nilai FR tertinggi
yaitu Ardisia negelii famili Myrsinaceae, Gordonia imbricata famili Theaceae, Aralia sp. famili Araliaceae, Eurya obovata famili Theaceae, dan Elaeocarpus grandiflorus
famili Elaeocarpaceae.
Berikut ini disajikan tabel jenis dan nilai indeks nilai penting INP tertinggi pada keempat lokasi penelitian.
Tabel 4.20 Nilai Indeks Nilai Penting INP Tertinggi pada Keempat Lokasi Penelitian
Jenis INP tertinggi I
II III
IV Pohon
G. imbricata D. gibbsiae
G. imbricata V. korinchense
Nilai INP
52.58 96.779
85.584 71.404
Belta A. lurida
Aralia sp.
A. dumosa V. korinchense
Nilai INP 27.23
26.73 49.24
32.83
Dari Tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa pada vegetasi pohon G. imbricata
mendomonasi pada lokasi I dan III, D. gibbsiae pada likasi II dan V. korinchense pada lokasi IV. Pada vegetasi belta Ardisia lurida mendominasi pada lokasi I, Aralia sp.
pada lokasi II, Adinandra dumosa pada lokasi III dan V. korinchense pada lokasi IV. Hal ini menunjukkan bahwa pada ketinggian yang berbeda didominasi oleh jenis yang
berbeda pula.
Barita Raja Nasution : Struktur Dan Komposisi Pohon Dan Belta Di Zona Pegunungan Atas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, 2010.
4.5. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman