Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III KENDALA–KENDALA YANG DIHADAPI OLEH KOMISI
PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.
A. Kendala Peraturan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Di dalam masalah ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara kendalanya di bidang tidak adanya pembuatan peraturan, karena
tugasnya mensosialisasikan masyarakat itu adalah tugas utama dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara ini mengikuti acuan kepada peraturan dari Undang–undang Republik Indonesia
Nomor 21 tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang khususnya dilihat pada Pasal 1:
yang mengatakan bahwa perdagangan Orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,
penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang
dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.
Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Dan juga terdapat pada pasal 2 : 1. Setiap Orang yang melakukan perekrutan, pengankutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang
memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut di wilayah negara republik Indonesia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
3 tiga tahun dan paling lama 15 lima belas tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000.- Seratus Dua Puluh Juta Rupiah dan paling banyak Rp.
600.000.000.- Enam Ratus Juta Rupiah. 2. Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan
orang tereksploitasi, maka pelaku dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
29
Dalam melaksanakan tugas untuk memberikan perlindungan dan bantuan hukum bagi anak korban tindak kekerasan, KPAI Daerah Provinsi Sumatera Utara
juga mengalami kendalahambatan antara lain : Sistem birokrasi yang cukup rumit untuk dilalui dalam penyelesaian kasus kekerasan yang terjadi pada korban karena
adanya keterlibatan oknum aparat pemerintah dalam kasus tersebut, adanya ancaman kekerasan atau intimidasi yang didapatkan oleh responden pada saat
menjalankan tugasnya, sarana dan prasarana yang belum cukup memadai dari
B. Kendala Masyarakat Di dalam Budaya Hukum Indonesia