Struktur Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 c. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 330 menyatakan : ”Orang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur 21 tahun atau belum pernah kawin, baik laki-laki maupun perempuan”. d. Anak menurut Undang-Undang Perkawinan pasal 7 ayat 1 Undang- Undang No. 1 tahun 1974 menyatakan: ”Seorang pria diizinkan kawin apabila telah mencapai umur 18 delapan belas tahun, dan bagi perempuan umur 16 enam belas tahun”. e. Dalam UU No.4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak, pasal 1 menjelaskan bahwa: ”Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin”. f. Dalam UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 5 menjelaskan bahwa: ”Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 delapan belas tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Berdasarkan teori di atas, penulis menetapkan usia seorang anak yang harus dilindungi yaitu menurut point a UU No.23 tahun 2002 menegaskan bahwa anak adalah seorang yang belum dewasa berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan dan masih di bawah pengasuhan orang tuawali.

B. Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara KPAID.

1. Struktur Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

a. Pemerintah daerah, cq. Sekretarsis Daerah menyelenggarakan Seminar dan Lokakarya Semiloka untuk membahas perlunya pembentukan Pedoman Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah, dan Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 dilanjutkan dengan pembentukan Tim Seleksi Daerah. Tim seleksi daerah bersifat ad hoc yang diusulkan oleh peserta lokakarya sebanyak 7 tujuh orang mewakili unsur pemerintah, organissi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat peduli anak, organisasi profesi, tokoh agama budaya adat, media massa dan dunia usaha. Tim seleksi ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Daerah atas nama Bupati Walikota masing–masing daerah. b. Anggota tim seleksi tidak diperbolehkan untuk mencalonkan diri menjadi anggota KPAID. c. Wakil KPAID Provinsi berfungsi sebagai pemanta dan narasumber dalam proses pemilihan calon anggota KPAID KabupatenKota. d. Tim seleksi menyiapkan instrumen seleksi yang meliputi: 1 Persyaratan administrasi calon anggota KPAID. 2 Pengumuman penerimaan calon anggota KPAID dilakukan melalui media massa dan tempat pengumuman. 3 Pentahapan dan jenis seleksi. e. Tim seleksi melakukan penerimaan pendaftaran dan pemilihan calon anggota KPAID dalam kurun waktu selama–lamanya 2 dua bulan. f. Tim seleksi melakukan langkah–langkah seleksi sebagai berikut: 1 Pemeriksaan kelengkapan administrasi peserta. Peserta yang tidak memasukkan persyaratan administrasi secara lengkap dinyatakan gugur. 2 Tes tertulis diarahkan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kepeduliannya terhadap masalah hak-hak anak. Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 3 Tes psikologi diarahkan untuk memahami kepedulian, komitmen, integritas, kedewasaan dan kepemimpinannya. g. Tim seleksi melakukan uji publik melalui pengumuman bakal calon melalui media massa. h. Tim seleksi mengumumkan hasil seleksi KPAID kepada yang bersangkutan paling lambat 2 dua minggu setelah tes selesai. i. Tim seleksi memilih 14 empat belas ornang calon anggota KPAID secara urut sesuai dengan hasil seleksi, selanjutnya diajukan kepaa Pemerintah Daerah cq. Sekretaris Daerah sebagai laporan akhir tugas dari Tim Seleksi, dengan tembusan Ketua KPAI di Jakarta dan ketua KPAID Provinsi Sumatera Utara di Medan. Struktur Penentuan dan Pengangkatan Anggota KPAID a. Sekretaris Daerah menyiapkan surat Bupati Walikota kepada Pimpinan DPRD masing–masing daerah untuk memperoleh pertimbangan calon anggota KPAID dari DPRD terutama komisi yang terkait. b. Komisi DPRD dimaksud dapat melakukan rapat bukan fit and proper test untuk mendengarkan pandangan dan pendapat calon anggota KPAID satu persatu atau berkelompok 3-4 orang guna dijadikan pertimbangan dalam menentukan 8 delapan dari 14 empat belas calon anggota KPAID secara irut yang selanjutnya diajukan kepada Bupati Walikota. c. Bupati Walikota menetapkan 7 tujuh dari 8 delapan orang calon yang direkomendasikan oleh DPRD untuk diangkat menjadi anggota KPAID di daerahnya masing–masing. Winika Indrasari : Peranan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Menurut Undang–Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Studi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 d. Pengangkatan anggota KPAID dilakukan dengan Surat Keputusan Bupati Walikota masing–masing untuk masa jabatan 3 tiga tahun dengan tembusan dikirimkan kepada Ketua KPAI di jakarta dan ketua KPAID Provinsi Sumatera Utara di Medan. e. Berdasarkan surat keputusan tersebut maka dilakukan proses pengukuhan janji anggota KPAID yang dilakukan oleh Bupati Walikota. 28

2. Keanggotaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Sumatera Utara.