Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka

berbentuk kuadratis. Oleh karena itu, satu-satunya perbedaan antara pemrograman ini dengan pemrograman linier terletak di fungsi tujuannya yang melibatkan pangkat dua dari variabel atau perkalian dari dua variabel. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan kasus pemrograman kuadratis dengan asumsi tambahan fungsi tujuan merupakan fungsi konkaf. Salah satu metode untuk menyelesaikan masalah pemrograman kuadratis adalah dengan persyaratan Karush-Kuhn-Tucker. Metode ini sangat efektif untuk permasalahan optimasi nonlinier dengan kendala pertidaksamaan.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan pendekatan persyaratan Karush-Kuhn-Tucker dapat diperoleh optimasi dari pemrograman kuadratis. Dalam hal ini kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengikuti syarat cukup agar mendapatkan nilai-nilai variabel yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.

1.3 Tinjauan Pustaka

1. Pemrograman Kuadratis Pemrograman kuadratis adalah masalah optimasi dimana memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang berbentuk kuadratis dengan fungsi kendalanya berbentuk persamaan atau pertidaksamaan linier. Bentuk fungsi kuadratis dengan variabel n x x x x ,..., , 2 1 = adalah : j k n k n j kj n j j j x x q x c x f ∑∑ ∑ = = = + = 1 1 1 2 1 Dengan menggunakan notasi matriks maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010. Qx x cx x f T 2 1 + = Dengan kendala b Ax ≤ dan ≥ x Dimana: nxn Q ℜ ∈ = matriks simetris nxn yang dikenal juga dengan matriks Hessian mxn A ℜ ∈ = matriks kendala n x ℜ ∈ = vektor kolom dari variabel keputusan n c ℜ ∈ = vector baris dari fungsi tujuan m b ℜ ∈ = vector kolom dari kendala bagian kanan T = transposisi matriks Adanya faktor 2 1 pada fungsi tujuan merupakan konstanta ij q elemen dari Q dimana ji ij q q = . Maka setelah melakukan perkalian matriks dan vektor maka fungsi tujuannya dinyatakan dalam ij q , j c elemen c dan untuk tiap suku dengan j i = dalam penjumlahan ganda 2 j j i x x x = sehingga - 2 1 ij q merupakan koefisien dari 2 j x . Ketika j i ≠ maka i j ij j i ij x x q x x q + − 2 1 , sehingga ij q − adalah koefisien total untuk perkalian i x dan j x . Ketika fungsi objektif f x adalah cembung sempurna konkaf untuk semua daerah layak diperoleh titik yang merupakan minimum lokal dan juga global. Maka dalam kondisi seperti ini menjamin bahwa Q adalah definite positif. 2. Kondisi Karush-Kuhn-Tucker Pada tahun 1951 Kuhn Tucker mengemukakan suatu teknik optimisasi yang dapat digunakan untuk pencarian titik optimum dari suatu fungsi yang berkendala. Metode Karush Kuhn Tucker ini dapat dipergunakan untuk mencari solusi yang optimum dari suatu fungsi tanpa memandang sifat dari fungsi tersebut apakah linier atau nonlinier. Jadi metode Kuhn Tucker ini bersifat teknik yang umum dalam Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010. pencarian titik optimum dari setiap fungsi. Metode Karush Kuhn Tucker dapat digunakan untuk memecahkan persoalan baik yang nonlinier maupun yang linier. Jika kita menghadapi masalah optimasi dalam bentuk : Maksimumkan minimumkan : X f Z = dengan t n x x x X } ,..., , { 2 1 = Dengan kendala : ≥ ≤ X g i dengan m , … 1,2,3, = i ≥ X n m ≤ jumlah kendala lebih kecil dari variabel Pertama tuliskan kembali persyaratan-persyaratan yang tak negative seperti ,..., , 2 1 ≤ − ≤ − ≤ − n x x x , sehingga himpunan kendalanya adalah n m + persyaratan ketidaksamaan yang masing-masing dengan tanda lebih kecil dari pada atau sama dengan. Kemudian tambahkan variabel-variabel kurang 2 2 2 2 2 1 ,..., , m n n n x x x + + + berturut- turut pada ruas kiri dari kendala-kendala tadi, yang dengan demikian merubah tiap- tiap ketidaksamaan menjadi suatu kesamaan. Variabel-variabel kendur slack variables yang ditambahkan disini berbentuk suku-suku kuadrat untuk menjamin bahwa mereka tak negatif. Kemudian bentuk fungsi Lagrange : [ ] [ ] 2 1 1 1 2 i n i n m m i m i i n i i x x x X g X f L + + + = = + + − − − − ≡ ∑ ∑ λ λ Untuk n m + λ λ λ ,..., , 2 1 adalah pengali-pengali Lagrange. Terakhir selesaikan sistem persamaan = ∂ ∂ j x L m n j + = 2 ,..., 2 , 1 = ∂ ∂ i L λ n m i + = ,..., 2 , 1 ≥ i λ n m i + = ,..., 2 , 1 Persamaan-persamaan diatas membentuk persyaratan Karush-Kuhn-Tucker untuk maksimasi ataupun minimasi program liner dan nonlinier. Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010. 3. Kondisi Optimal dalam Pemrograman Kuadratis Prosedur menggunakan Kondisi Karush-Kuhn-Tucker untuk memecahkan suatu masalah optimasi dalam pemrograman kuadratis dengan kendala berupa suatu pertidaksamaan, secara essensial melibatkan langkah-langkah yang sama seperti halnya dalam menggunakan teorema Lagrange untuk memecahkan masalah optimasi dengan kedala berupa persamaan, yaitu pertama bentuklah suatu ”Lagrangean” L.[3] Jadi dalam hal ini dibentuk suatu fungsi b Ax y cx Qx x y x L T − + + = 2 1 , Dimana y adalah baris vektor dimensi m . Maka kondisi Karush-Kuhn-Tucker untuk lokal minimum memenuhi ≥ ∂ ∂ j x L , n j ,..., 2 , 1 = ≥ + + yA Q x c T ≥ ∂ ∂ i y L , m i ,..., 2 , 1 = ≤ − b Ax = ∂ ∂ j j x L x , n j ,..., 2 , 1 = = + + y A Qx c x T T T = x g y i i , m i ,..., 2 , 1 = = − b Ax y ≥ j x , n j ,..., 2 , 1 = ≥ x ≥ i y , m i ,..., 2 , 1 = ≥ y Dimana n y ℜ ∈ = surplus variabel nonnegatif m v ℜ ∈ = slack variabel nonnegatif. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan ini adalah menguraikan cara dan persyaratan Karush- Kuhn-Tucker untuk mendapatkan nilai optimum nilai maksimum atau nilai minimum dari pemrograman kuadratis . Amalia : Peranan Persyaratan Karush-Kuhn-Tucker Dalam Menyelesaikan Pemrograman Kuadratis, 2010.

1.5 Kontribusi Penelitian