produk PTIP-BPPT lainnya telah memiliki informasi berbasis multimedia. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah animasi mengenai pipa apung milik
PTIP-BPPT tersebut, tetapi ternyata animasi yang disajikan juga masih belum memenuhi unsur multimedia. Terlebih lagi animasi tersebut belum
online sehingga tidak dapat diakses oleh user-nya kapan dan dimana saja. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk melakukan
pengembangan aplikasi visualisasi pipa apung dengan memilih metode render scene sebagai teknik merender agar hasil objek tampak lebih
realistis, tiap frame yang ingin dirender tersusun berurutan, dan dapat melakukan pengaturan parameter sebelum merender. Akhirnya penulis
memilih judul, “VISUALISASI TIGA DIMENSI PENGGUNAAN PIPA APUNG DI LAUT MENGGUNAKAN METODE RENDER
SCENE STUDI KASUS
PADA BADAN
PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada adalah :
1. Bagaimana merancang sebuah visualisasi tiga dimensi penggunaan pipa apung dari kapal ke kapal di tengah lautan dan menerapkan
metode Render Scene pada visualisasi tersebut. 2. Bagaimana mengimplementasikan visualisasi tiga dimensi tersebut
melalui web online.
3. Bagaimana merancang aplikasi yang mudah untuk membantu pihak PTIP-BPP Teknologi.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan rancangan di atas, maka program aplikasi ini memiliki beberapa batasan yaitu :
1. Pembuatan pipa dalam visualisasi ini menggunakan pipa jenis Main Line Hose.
2. Pipa apung tersebut terhubung antara antara kapal dengan kapal. 3. Material yang dialirkan dalam pipa apung tersebut adalah minyak.
4. Hasil akhir visualisasi menggunakan metode rendering Render Scene berupa video dan di upload ke web.
5. Di dalam perancangan visualisasi ini, penulis menggunakan 3Ds Max
sebagai perangkat
lunak software
pembuatan dasar
visualisasi dan penerapan metode Render Scene-nya.
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
1. Dihasilkan suatu visualisasi tiga dimensi dalam sebuah web multimedia tentang penggunaan produk pipa apung dari kapal ke
kapal. 2. Memberikan solusi kemudahan informasi mengenai penggunaan
pipa apung dari kapal ke kapal.
1.4.2. Manfaat
a. Bagi Penulis 1. Memahami lebih dalam mengenai visualisasi dan teknik
merender pada sebuah animasi tiga dimensi. 2. Menerapkan
dan mengembangkan
ilmu-ilmu yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan, terutama ilmu Animasi dan 3D Modelling.
3. Menambah pengalaman, memperluas wawasan pemikiran, dan mengembangkan potensi diri.
b. Bagi Universitas 1. Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu
teknologi informasi. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau acuan bagi
peneliti lain yang berminat mengkaji permasalahan atau topik yang sama.
c. Bagi Instansi 1. Kemudahan pendistribusian informasi pipa apung kepada
para user yang membutuhkan. 2. Menambah daya tarik user karena disajikan dalam bentuk
multimedia.
1.5. Metodologi Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan multimedia.
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur,
buku-buku, serta artikel-artikel yang mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini.
2. Wawancara Dilakukan dengan cara mewawancarai langsung pihak – pihak
yang terkait dengan penyusunan skripsi ini.
1.5.2. Metode Pengembangan Multimedia
Menurut Arc Luther Ariesto Hadi Sutopo, 2003 : 32, pengembangan sistem multimedia dilakukan berdasarkan enam
tahap, yaitu: 1. Konsep Concept
Tahap konsep yaitu menentukan tujuan, termasuk identifikasi, macam aplikasi, tujuan aplikasi, dan spesifikasi umum.
2. Perancangan Design Tahap perancangan adalah membuat spesifikasi secara rinci
mengenai arsitektur proyek, gaya, dan kebutuhan material untuk proyek aplikasi.
3. Pengumpulan Bahan Material Collecting Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan bahan, seperti clipart
image, animasi, pembuatan gambar grafik, audio, dan lainnya. 4. Pembuatan Assembly
Tahap pembuatan merupakan tahap dimana seluruh objek multimedia dibuat.
5. Pengujian Testing Pengujian dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan
seluruh data telah dimasukkan. 6. Distribusi Distribution
Pada tahap ini akan dilakukan pendistribusian aplikasi menggunakan CD-ROM atau media lainnya.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya dalam lima bab pembahasan. Rincian pembahasan setiap bab yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diterangkan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup dan batasan
masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan diuraikan secara singkat teori-teori yang
diperlukan dalam penilitian dan penulisan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan,berupa metode pengumpulan data dan metode
pengembangan aplikasi. BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas hasil penelitian pengembangan
aplikasi visualisasi penggunaan pipa apung dari kapal ke kapal yang meliputi hasil wawancara, analisis, desain,
implementasi, operasi dan sistem pendukung. BAB V
PENUTUP Bab ini akan diuraikan kesimpulan yang dapat diambil dari
penulisan skripsi ini serta saran-saran untuk memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut dari penulisan skripsi ini.
Gambar 2.1
Bentuk-bentuk Pipa Apung Sumber : PTIP – BPP Teknologi
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pipa Apung
Pipa apung adalah salah satu produk karet teknik yang banyak digunakan pada industri pengerukan, pertambangan, dan perminyakan.
Pada industri pengerukanpertambangan pipa apung digunakan untuk mengalirkan material pasir, karang, dan air laut sedangkan pada industri
perminyakan pipa apung tersebut digunakan untuk mengalirkan berbagai jenis minyak. Pipa apung ini menggunakan bahan dasar dari karet
dikarenakan pipa ini harus dapat mengapung di laut, dan harus memiliki tingkat kelenturan yang tinggi agar tidak mudah patah terkena ombak laut.
Umumnya, pipa apung ini memiliki 4 bentuk, yaitu Barbel Hose, Tail Hose with Reducer, Main Line Hose, dan Reinforced One End Hose.
Namun, prototip pipa apung buatan BPP Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sampai saat ini baru berhasil membuat pipa apung
dengan bentuk Main Line Hose.
Dalam pembuatannya, pipa apung ini menggunakan material- material sebagai berikut :