Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai
1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANJUNG BALAI
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Sarjana (S1) pada Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
OLEH: SALWA (110903123)
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:
Nama : Salwa
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 110903123
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai
Medan 2015
Dosen Pembimbing Ketua DepartemenIlmu
Administrasi Negara
Dra. Elita Dewi, M.S.PRasyuddin Ginting
NIP. 196007041986012002 NIP.195908141986011002
Dekan
FISIP USU MEDAN
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP: 196805251992031002
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankandi depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Sumatera Utara oleh:
Nama : Salwa
NIM : 110903123
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai
Yang dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal : Pukul :
Tempat : Ruang Sidang
Panitia Penguji
Ketua : Dra. Elita Dewi, M.S.P (……….)
NIP. 196007041986012002
Anggota I : (……….)
(4)
i
PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANUNGBALAI
Skripsi ini disusun oleh :
Nama : Salwa
Nim : 110903123
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP
Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Penelitian ini dilakukan diKantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 15 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 100% dari jumlah populasi sebanyak 15 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerikal dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerik tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval.
Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana diperoleh hasil yaitu Y = 62.092 + 0.772x , dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat R square sebesar 0,675 dan koefisien determinan sebesar 67,5 % dan uji hipotesis diperoleh hasil 8,246 artinya thitung>ttabel (2,179), maka Ha diterima.
(5)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia kesehatan danbelas kasih sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu No.3 Kelurahan
Pematang Pasir Kota TanjungBalai”.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan akademis dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kata sempurna baik dari sisi substansi dan redaksi.Untuk itu, penulis tidak
menutup diri dari kritik atau saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
(6)
iv
dan saran selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung sehingga
dapat diselesaikan dengan baik
4. Bapak Drs M. Husni Thamrin,M.SI selaku dosen yang telah memberikan
kemudahan dalam pembuatan skripsi ini.
5. Bapak Faisal Eriza, S.Sos., M.SP selaku dosen penguji seminar yang telah
menyempatkan waktu dan memberi kritik dan saran dengan baik.
6. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan
selama penulis menimba ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah
mempermudah penulis dalam mengurus berbagai keperluan administrasi
selama penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak Fachrizal Nst, S.sos M.si selaku Kepala Camat Teluk Nibung Kota
TanjungBalai, Bapak H.Maspar Suryadi S,ag,M.M selaku Sekretaris
Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai, Bapak Drs. Gannefrizal selaku
Sekretaris Kesbangpol Dan Linmas Kota TanjungBalai, Bapak
(7)
mendukung selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
9. Teristimewa rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus penulis
sampaikan kepada kedua orang tua penulis “H.Hasbullah Hsb dan
H.Nurhayati” yang selalu mendo’akan, memberikan nasehat, motivasi dan
pengorbanannya baik dari segi moril, materi kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
10. Kepada saudara laki-laki penulis yaitu Abdul Hafizd Amd, Maulidal
Husni S.Kom, dan saudara perempuan penulis yaitu Manna, Nabila yang
telah memberikan doa semangat, dan dukungan kepada penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11.Kepada Muhammad Alfharisi yang telah memberikan doa, semangat,
dukungan, dan hiburan kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini.
12.Kepada Sahabat-sahabat terdekat saya “CANTIK” yaitu, Lailan Syafitri,
Shinta Kharlina,Adelina Akirani, Zulfati Indraloka, Melany Putri, Ardhita,
Syarifah, Asya Zega, dan NurdianaSari Pohan S.Sos, Anggreini syahputri
S.KM, Ayu Erfiana Asmi S.Sos, Juwita Nanda ST yang telah memberi
doa, semangat, dukungan, dan selalu bersama mengisi hari-hari yang
penuh tawa canda kepada penulis selama ini.
13.Seluruh teman-teman di Departemen Ilmu Administrasi Negara secara
(8)
telah memberi ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan berbagi rasa atas
kebenaran.
Akhirnya, terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini maupun selama perkuliahan.Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 15 Juni 2015
Penulis
(9)
vi DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Kerangka Teori ... 6
1.5.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ... 7
1.5.2 Gaya Dan Tipe Kepemimpinan ... 9
1.5.2.1 Gaya Kepemimpinan Klasik……….. 11
1.5.2.2 Gaya Kepemimpinan Situsional ... 14
1.5.3 Kinerja pegawai ... 17
(10)
vii
1.5.3.2 Pengertian Kineja Pegawai………. 19
1.5.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja……….. 20
1.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai 22 1.6 Hipotesis ... 24
1.7 Defenisi Konsep ... 25
1.8 Defenisi Operasional ... 25
BAB II METODE PENELITIAN ... 29
2.1 Bentuk Penelitian ... 29
2.2 Lokasi Penelitian ... 29
2.3 Populasi dan Sampel ... 29
2.3.1 Populasi ... 29
2.3.2 Sampel ... 30
2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30
2.5 Teknik Penentuan Skor ... 31
2.6 Teknik Analisis Data ... 33
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 36
3.1 Sejarah Berdirinya Kecamatan Teluk Nibung ... 35
3.2 Keadaan Wilayah Dan Kependudukan……….. 36
3.2.1 Geografi………. 36
3.2.1.1 Letak Wilayah………. 36
3.2.1.2 Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk………… 37
(11)
viii
3.2.2 Potensi Wilayah……….. 37
3.2.3 Demografi………... 38
3.2.4 Struktur Organisasi Dan Tata Kerja……… 40
3.2.4.1 Tugas Pokok Dan Fungsi………. 41
3.2.4.2 Visi Dan Misi……… 42
3.2.5 Dinas/Instansi Kecamatan Teluk Nibung………. 43
BAB IV PENYAJIAN DATA ... 45
4.1 Karakteristk Responden ... 45
4.2 Distribusi Jawaban Gaya Kepemimpinan ... 48
4.3 Distribusi Jawaban Kinerja Pegawai ... 62
4.4 Uji Validitas dan Reabilitas ... 73
BAB V ANALISA DATA ... 78
5.1 Analisis Regresi Sederhana ... 78
5.2 Uji T……….. 79
5.3 Uji Normalitas………..……… 80
5.4 Koefisien Determinasi……….. 81
5.5 Pembahasan……….. 81
BAB VI PENUTUP ... 86
6.1 Kesimpulan ... 86
6.2 Saran ... 87
(12)
ix
DAFTAR TABEL/BAGAN
Tabel 3.1 Luas wilayah menurut kelurahan... 36
Tabel 3.2 Jumlah penduduk menurut kelurahan ... 39
Tabel 3.3 Jumlah penduduk menurut golongan umur ... 39
Tabel 3.4 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ... 40
Tabel 3.5 Jumlah penduduk menurut penganut agama ... 40
Tabel 3.6 Daftar nama-nama pegawai di kecamatan teluk nibung ... 43
Tabel 4.1 karateristik reponden berdasarkan usia ... 47
Tabel 4.2 Karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir. ... 48
Tabel 4.3 Karateristik responden berdasarkan penghasilan ... 49
Tabel 4.4 Karateristik responden berdasarkan lama bekerja ... 49
Tabel 4.5 pemimpin memberikan perintah yang harus dipatuhi ... 50
Tabel 4.6 pegawai memberikan kritik atau saran pada setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin ... 51
Tabel 4.7 pemimpin berkonsultasi dengan pegawai sebelum mengambil sebuah keputusan ... 52
Tabel 4.8 pemimpin menjelaskan setiap keputusan kepada pegawai ... 53
Tabel 4.9 pemimpin menonjolkan diri sebagai symbol organisasi………. ... 54
(13)
x
Tabel 4.10 pemimpin mendorong pegawai untuk maju dan
berkembang ... 55
Tabel 4.11 pemimpin memberikan kebebasan kepada pegawai
untukikut serta dalam mengambil keputusan ... 56
Tabel 4.12 pemimpin mampu mengambil resiko terhadap setiap
keputusan yang diambil ... 57
Tabel 4.13 pemimpin memiliki charisma yang menjadi daya tarik
kepada pegawai ... 58
Tabel 4.14 pemimpin mampu meyakinkan pegawai bahwa pemimpin
mampu menjalankan jabatannya sebagai
pemimpin…………. ... 59
Tabel 4.15 pemimpin memberikan bimbingan kepada
pegawai………….. ... 60
Tabel 4.16 pemimpin menanamkan tanggung jawab kepada pegawai ... 60
Tabel 4.17 pemimpin mengkoreksi setiap kesalahan pekerjaan pegawai ... 61
Tabel 4.18 pemimpin menganggap keberhasilan pegawai sebagai
partner kerja ... 62
Tabel 4.19 pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan keinginan pegawai ... 63
Tabel 4.20 pegawai memiliki kemampuan yang baik dalam
menjalankan setiap pekerjaan yang diberikan ... 64
(14)
xi
Tabel 4.22 pegawai memotivasi diri sendiri dalam menjalankan setiap
pekerjaan ... 65
Table 4.23 mendaspatkan dorongan pimpinan untuk menjalankan kinerja dengan baik dan benar ... 66
Table 4.24 Pegawai mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu ... 67
Tabel 4.25 Pegawai hadir tepat waktu ... 68
Table 4.26 pegawai menggunakan waktu kerja secara maksimal ... 68
Table 4.27 Pegawai menghormati dan menjalankan setiap perjanjian kerja yang telah disepakati ... 69
Table 4.28 Pegawai selalu mentaati keputusan pemimpin ... 70
Table 4.29 Pegawai memiliki integritas yang baik ... 71
Table 4.30 Pegawai menggunakan seluruh kemampuan secara efektif ... 71
Table 4.31 Pegawai mampu berkonsentrasi dalam melaksanakan setiap pekerjaan ... 72
Table 4.32 Pegawai memperoleh pekerjaan yang jelas dan jabatan yang jelas ... 73
Table 4.33 Pegawai mampu berkerja sama dan berkomunikasi yang baik dengan peagawai lainnya ... 74
Table 4.34 Pegawai mampu bekerja dengan baik yang sesuai dengan kualitas dan fasilitas yang telah disediakan ... 75
Table 4.35 Uji Validitas Kuesioner (X) ... 76
(15)
xii
Table 4.37 Uji Validitas Kuesioner (Y) ... 78
Table 4.38 Reabilitas (Y) ... 79
Table 5.1 Analisis Regresi Sederhana ... 82
Table 5.2 Uji T ... 83
Table 5.3 Hasil Uji Normalitas ... 84
(16)
i
PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANUNGBALAI
Skripsi ini disusun oleh :
Nama : Salwa
Nim : 110903123
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP
Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Penelitian ini dilakukan diKantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 15 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 100% dari jumlah populasi sebanyak 15 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerikal dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerik tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval.
Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana diperoleh hasil yaitu Y = 62.092 + 0.772x , dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat R square sebesar 0,675 dan koefisien determinan sebesar 67,5 % dan uji hipotesis diperoleh hasil 8,246 artinya thitung>ttabel (2,179), maka Ha diterima.
(17)
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri
dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang
baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin
suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya
kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhakan
pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam
mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan
demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam
meningkatkan kinerja pegawai.
Menurut Siagian (1999) gaya kepemimpinan merupakan suatu cara
yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau
bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat
dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan
suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok
dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada efektifitas
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi tersebut dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja
(18)
Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat
di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kpada
bawahannya untuk bergerak , bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, akan tetapi hanya
mengarahkan seluruh pegawai saja tidak cukup,sehingga pelu adanya suatu
dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap
pekerjaannya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan
kepada bawahannya,maka kinerja pegawainya akan tinggi.
Menurut Kerlinger dan Padhazur (2002) kepemimpinan mempunyai
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena
kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha
semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.Pernyataan ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustusi
Handayani yang berjudul Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Propinsi
Lampung. Bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar
terhadap kinerja pegawai .
kinerja pegawai adalah hal yang penting untuk diperhatikan
organisasi, karena dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan kemajuan
organisasi untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan global yang sering
berubah atau tidak stabil. Rivai (2005:203) mengemukakan kinerja ialah
(19)
dengan wewenang, dan tangung jawabnya.Lalu Seymour (dalam Cahyono
dan Suharto, 1984:205) menjelaskan bahwa kinerja merupakan
tindakan-tindakan atau pelaksanan-pelaksanan tugas yang dapat diukur atau
dinilai.Dengan demikian, kinerja pegawai dalam suatu organisasi perlu
diukur atau dinilai, agar dapat diketahui apakah kinerja pegawai itu baik
atau buruk.
Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu yang sesuai
standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi.Organisasi
yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan
sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk
meningkatkan kinerja pegawai.Kinerja pegawai yang tinggi sangatlah
diharapkan oleh organisasi tersebut. Semakin banyak pegawai yang
mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan
akan meningkat sehingga perusahaan organisasi akan dapat memberikan
pelayanan yang baik. Para pegawai dituntut untuk mampu menyelesaikan
tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.Keberhasilan
pegawai dapat diukur melalui kepuasan masyarakat, berkurangnya jumlah
keluhan dan terselesaikannya seluruh tugas.
Kinerja suatu pegawai ataupun birokrasi dapat dilihat dari respon
masyarakat itu sendiri sebagai konsumen dari organisasi tersebut.Rasa puas
yang datang dari masyarakat setidaknya dapat menggambarkan bagaimana
tingkat kinerja dari para pegawai itu sendiri.Berbicara mengenai kinerja,
(20)
masyarakat adalah mengenai buruknya pelayanan yang diberikan dari
organisasi itu sendiri. Kurangnya keterbukaan serta kurangnya komitmen
dalam memberikan pelayanan seakan menjadi gambaran yang sangat nyata
dari pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat.Permasalahan
berkaitan dengan buruknya kinerja seperti ini harus mendapat perhatian
khusus, sehingga berdampak pada keinginan masyarakat untuk terlibat
langsung dalam proses pelaksanaan pelayanan publik.
Kecamatan Teluk Nibung adalahsebagai suatuinstansipemerintahan
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.Dengan seorang
Camatsebagai perangkatpemerintahanwilayah
kecamatanyangmenyelenggarakan pelaksanaantugas
pemerintahanumumdiwilayah kecamatan.Kecamatanmerupakanbarisan
terdepan dalam melaksanakan tugaspemerintahan,pembangunan dan
kemasyarakatanyangdibantuolehpemerintahandesaataukelurahan.Olehkaren
a itu,pentingnyatugas,fungsi, dan wewenangkecamatan
untukpembangunandaerah adalahyangpalingdekatdengan
masyarakattersebut.
Untukmemberikan pelayanan yang sesuai dengan yang diinginkan
masyarakat,CamatTeluk Nibungharus
menjalankanperandantugasnyadengancaramemotivasiparapegawainyadanju
gaselalu berkomunikasi,agarparapegawainyamenyadari
bahwamerekamemang dibutuhkandan tidakadapembedaan
(21)
terciptanya rasa puas dalam diri masyarakat. Dalam hal kepuasan dari
masyarakat tentunya berkaitan erat dengan baik atau buruknya kinerja yang
ditunjukkan oleh para pegawai yang ada di Kantor Camat.Peranan
Camatselaku
pimpinanjugadibutuhkanuntukmengontrolkegiatanparapegawaiapakah
berjalansesuai dengantujuanyangingindicapaiatautidak.Para pegawai
harussaling bekerjasama agar kinerja para pegawai itu sendiri dapat sesuai
dengan keinginan masyarakat.Masing - masingharusmenyadari tugasdan
tanggungjawabnya.
Berdasarkan latarbelakang diatas,makapenulistertarik
untukmelakukan penelitian yangberjudul,“PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAPKINERJAPEGAWAI PADA
KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI”
I.2RumusanMasalah
Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian
ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke
dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan
permasalahannya. Adapun permasalahan yang diajikan dalam penelitian ini
adalah: “Adakah Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
PegawaiPada Kantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai?”
(22)
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanagaya kepemimpinan di Kantor Camat
Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Kantor Camat
Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Teluk Nibung Kota
Tanjung Balai.
I.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneitian ini adalah:
1. Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk
melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis
dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif
dan kritis melalui suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.
2. Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian
lainnya.
3. Bagi FISIP-USU khususnya Departemen Ilmu Administrasi Negara
sebagai bahan referensi, bahan kajian dan bahan perbandingan bagi
mereka yang memerlukannya dan orang-orang yang tertarik dengan
(23)
I.5. KerangkaTeori
Kerangkateori adalahsebahagiankonsep,defenisi dankontruksi
defenisidan proposisiyangmenerangkan suatufenomenasosial
secarasistematisdenganmerumuskan
konsep.Kerangkateorimerupakanlandasanpemikiranuntukmelaksanakanpe
nelitiandan teori digunakanuntukmenjelaskanfenomenasosialyangmenjadi
objekpenelitian (Singarimbun,2006:73).
I.5.1. Pengertian Pemimpin Dan Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki suatu kemampuan yang tinggi.Selain itu
Pemimpin adalah ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi. Suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
faktor kepemimpinan.Perkataan pemimpin/leadear mempunyai macam-macam pengertian dari para ahli.Berikut ini terdapat beberapa definisi
tentang pemimpin yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2011), pemimpin adalah seseorang
yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang
tersebut dalam mencapai suatu tujuan.Menurut Stephen. P. Robbins (2005),
pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan
(24)
Menurut Kartini Kartono (2006), pemimpin adalah seorang pribadi
yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan
kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan.Menurut Henry Pratt Fairchild dalam
buku Kartini Kartono (2006) pemimpin adalah seorang yang memimpin
dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau
melalui kekuasaan dan posisi.
Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan
untuk mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti seorang
pribadi yang memiliki kecakapandankelebihan khususnya
kecakapandankelebihan
disatubidangsehinggadiamampumempengaruhioranglainuntukbersama-samamelakukan altivitas
tertentudemitercapainyasuatumaksuddantujuan.(Kartono, 1993:76)
Kepemimpinan
padadasarnyamempunyaipokokpengertiansebagaisifat,
kemampuan,proses,dan ataukonsepyang dimilikioleh
(25)
dihormatisehinggaoranglainbersediadenganpenuhkeikhlasanmelakukan
perbuatanataukegiatanyangdikehendaki pemimpintersebut.
Kepemimpinandapattimbulapabilaterdapatfaktor-faktoryangsalingmempengaruhi
satusamalain.Faktor-faktortersebutmeliputi orang-orangbekerjadari sebuahposisi
organisatoris,dantimbuldalam suatusituasiyangspesifik.(Winardi,2000:48)
Pengertiankepemimpinanyanglainadalahprosesmempengaruhikegi
atanindividu ataukelompokdalam usahauntukmencapai tujuandalamsituasi
tertentu.(Hersey dan
BlancharddalamSutarto,1991:22),sedangkanpengertiankepemimpinanmen
urutSiagian (2002:62)adalah kemampuan seseoranguntukmempengaruhi
oranglain,dalamhal ini para
bawahannyasedemikianrupasehinggaoranglainitumaumelakukankehendak
pemimpin tersebutmeskipun secarapribadikepemimpinan
adalahkepengikutan.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya
sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya.Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan
pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
(26)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompokyang memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya untuk mencapai tujuan
organisasi
I.5.2. Gaya Dan Tipe Kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak, dan
kepribadiansendiriyang unikdan khas,hinggatingkahlaku dan
gayayangmembedakan dirinyadengan
oranglain.Gayahidupnyainipastiakanmewarnaiperilakudantipekepemimpin
annya.
Menurut Nawawi (2004:83) bahwa apabila aktivitas
kepemimpinan dipilih-pilih,
makaakanterlihatgayakepemimpinandenganpolanyamasing-masing.Gayakepemimpinan ini
gilirannyaternyatamerupakandasardalammembedakan
ataumengklasifikasikan tipe kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan atasan dapat mempengaruhi kesuksesan
pegawai dalam berpretasi, dan akan berujung pada keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuanya (Suranta,2002:202). Pemimpin perlu memikirkan
gaya kepemimpinan yang paling tepat, dimana gaya kepemimpinan yang
(27)
dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala situasi dalam organisasi
(Rivai,2005:209)..
Sedangkan Rivai Veithzal (2005:209) menerangkan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran
organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
yaitudengan menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau
pegawai, dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi
komitmen bersama.
Lebih lanjut Suranta (2002:202) menjelaskan bahwa gaya
kepemimpinan bersifat lentur atau fleksibel, maksudnya adalah gaya
kepemimpinan yang biasa diterapkan pemimpin dapat berubah dengan gaya
kepemimpianan yang lainya seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi
internal organisasi. Sehinga tercapai kefektifan gaya kepemimpinan, dan
tercapainya tujuan organisasi.
1.5.2.1 GayaKepemimpinanKlasik
MengutippendapatdariSugiono(2010:31),lima gayakepemimpinan
yangdiakui keberadaannyasejak dahulu adalah :
1. GayadanTipeKepemimpinanOtoriter
Kepemimpinanotoriter,mendasarkandiripadakekuasaandanpaksaan
yangmutlakharusdipatuhi.Setiapperintahdankebijakanditetapkantan
(28)
bawahanterlebihdahulu.Pemimpinbergayadanbertipeotoriterselalub
erdirijauh dari anggotakelompoknya,dania senantiasamemiliki
kekuatan absolutdantunggal, padakondisi dan situasiyangsikapdan
prinsipnyakaku.Penonjolan diriyang
berlebihansebagaisimbolkeberadaanorganisasi,hinggacenderungber
sikapbahwa dirinyadan organisasi adalahidentik.Dalammenentukan
danmenerapkan disiplin
organisasibegitukerasdanmenjalankannyadengansikapkaku,pemim
pinbergaya danbertipeinijuga tidakdapatdikritik,bawahannyajuga
tidakmendapatkesempatan
untukmemberikansaranmaupunpendapat.Apabilapimpinaninisudah
mengambil keputusan,biasanyakeputusanituberbentukperintah
danbawahannyahanya melaksanakannyasaja.
2. GayadanTipe Paternalistik
Gayadan tipekepemimpinan paternalistikmerupakan
kepemimpinanyangbersifat kebapakan,namunbukan
tipeidealdanbukan tipeyang didambakan.Seorang
pemimipinpaternalistik,senangmenonjolkankeberadaan
dirinyasebagai simbol
organisasidanmemperlakukanbawahannyasebagaiorang-orangyangbelumdewasa.Iatidakakanmendorongkemandirianbawaha
nnyakarena tidakinginberbuat kesalahan.Terkaitdenganitu,maka
(29)
melindungi,itikadnyamemangbaik,tetapiprakteknyaakannegatif.Kare
naiatidak akanmendorongparabawahannyauntukmengambil
resikodisebabkan takutakan timbul
dampaknegatifpadaorganisasi.Dalammengambil
keputusan,pemimpin paternalistik menjadi pusat pengambil
keputusan, dimana pelimpahan wewenang
untukmengambilkeputusanpadatingkatyanglebihrendahdalamorgani
sasitidak akanterjadi.
3. GayadanTipeKepemimpinanLeissezFaire
Gayadantipekepemimpinaniniadalahgayadantipekepemimpinanyang
“aneh”. Dimanaseseorang dikatakan pemimpin,namun
padapraktisnyatidakmemimpin.Ini
dapatdilihatdarigayakepemimpinanyangsantai,karenaberangkatdarip
andangan bahwaorganisasitidakmemilikimasalahyangserius,dan
kalaupun adaselaludapat
diketemukanpenyelesaiannya.Iajugatidaksenangmengambil
resikodanlebih cenderungpadamempertahankan
statusnya.Seorangpemimpinyangbergayadan bertipe ini senang
melimpahkanwewenang kepada bawahannya dan lebih
menyenangisituasibahwaparabawahanlahyangmengambil
keputusan,dan keberadaannyadalamorganisasilebihbersifatsuportif.
(30)
Gayadantipekepemimpinankharismatikmemilikikekuatanenergi,da
yatarikdan pembawaanyangluarbiasauntukmempengaruhi
oranglain,sehinggaiamempunyai
pengikutyangsangatbesarjumlahnya.Terlepasdari
apakahdiaberfungsisebagai pemimpinformal
atauinformal,iamemiliki dayatarikyangkuatbagi oranglain,
sehinggaoranglainitubersediamengikutnyatanpaselalubisamenjelask
an apa penyebab
kesediaanitu.Parapakarbelumsepakattentangfaktor–
faktoryangmenjadi
“magnit”tersebut.Latarbelakangbiografikal,pendidikan,kekayaanda
n penampilan
mungkinikutberperan,akantetapimungkinjugatidak.Karenaketidakm
ampuanpara ahli mengidentifikasi faktor-faktor penyebabyang
dominan, akhirnya hanya ditekankan bahwaseorang
pemimpinyangkharismatikmemiliki“kekuatan
supranatural”yangtidakdimilikioranglain.
5. GayadanTipeKepemimpinanDemokratis
Gayadantipekepemimpinandemokratisadalahkepemimpinan yang
berorientasi padamanusiadanmemberikanbimbinganyangefektif
(31)
padasemuabawahannya,dengan penekanan rasa tanggungjawab
dankerjasamayangbaik.Iareladanmaumelimpahkanwewenang
pengambilan keputusan kepada bawahannya sedemikian rupa tanpa
kehilangan kendali organisasionalnya,dan tetapbertanggungjawab
atastindakan para bawahannya.Pemimpin
demokratisbersifatmendidik dan membina,dalam hal
bawahannyaberbuatkesalahan dan
tidaksertamertabersifatmenghukumatau
mengambiltindakanpunitive.
1.5.2.2.GayaKepemimpinan Situasional (Situasional Leadership)
Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat- sifat dan
perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam
organisasi. Model kepemimpinan dari pendekatan ini antara lain
gayakepemimpinan kontingensi Flidler, dan gaya kepemimpinan menurut
Herseydan Blanchard (1991).
Situasi adalah gelanggang yang perlu bagi pemimpin untuk
beroperasi.Bagi sebagian besar pemimpin, situasi bisa menentukan
keberhasilan atau kegagalan, tetapi keliru jika menyalahkan situasi. Dalam
menerapkan kepemimpinan situasional, seorang pemimpin harus
didasarkan pada analisis terhadap situasi yang dihadapi pada suatu saat
(32)
dipimpinnya. Kondisi bawahan merupakan faktor yang penting, karena
selain sebagai individu bawahan juga sebagai kekuatan kelompok yang
kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi yang dimiliki pemimpin (
Veitzal Rivai, 2005:72).
1. GayaKepemimpinan Kontingensi Fiedler
Teoriinitidakmembahasgayakepemimpinanapayangpalingbaik dan gaya
kepemimpinanapayang tidakbaik,tetapiteoriini mengemukakan bagaimana
tindakanseorang pemimpin dalam situasi
tertentukepemimpinannyayangefektif.Teoriinijugatidakmembahas
gayadanperilakuyang
berpolatetapiberdasarkansituasikemudianmelakukanpendekatanyangtepat.D
engansituasiyang berbedamaka pendekatanyangdilakukanpun akanberbeda.
Gayakepemimpinaninimengemukakantigavariable utamayang
menentukansuatusituasiyang menguntungkan dantidakmenguntungkan bagi
pemimpin :Kepemimpinanberorientasi pada struktur tugas (the task structure)struktur tugas menjelaskan sampaisejauhmana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikansecara jelas dansampaisejauh mana definisitugas–
tugastersebutdilengkapidenganpetunjuk yang rinci dan proseduryangbaku.
a. Kepemimpinan berorientasi pada hubungan.
Hubungan antarapemimpin dan bawahanmenjelaskan sampai
sejauhmana pemimpinitudipercaya dandisukaiolehbawahan, dan kemauan
(33)
b. Kekuatan posisi (Position Power)
Kekuatanposisimenjelaskansampaisejauhmana kekuatanatau
kekuasaanyang dimilikiolehpemimpinkarenaposisinya diterapkandalam
organisasi untukmenanamkanrasamemiliki akanartipenting
dannilaidaritugas– tugasmerekamasing- masing.Kekuatanposisijuga
menjelaskansampaisejauhmana pemimpin (misalnya) menggunakan
otoritasnya dalammemberikanhukuman danpenghargaan,promosi dan
penurunan pangkat (demotions).
2. GayaKepemimpinanHerseydanBlanchard
Teori kepemimpinan situasional, teori ini dikembangkan oleh Paul
Hersey dan Kenneth Blanchard. Kepemimpinan situasional menurut Harsey
danBlanchardadalahdidasarkanpadasalingberhubungannya diantarahal–
halberikut: Jumlahpetunjukdanpengarahanyang diberikan
olehpimpinan,jumlah dukungansosioemosionalyang diberikanoleh pimpinan
dan tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang
ditunjukandalammelaksankantugaskhusus,fungsiatautujuantertentu (Thoha,
1983:65).
Pemimpin harus mampu untuk malakukan adaptasikepemimpinan
terhadap tuntutan lingkungan dimana dia
memperagakankepemimpinannya.Dimanaseorang
pemimpinharusmempunyai fleksibelitas yangbervariasi.Kebutuhan
yangberbedapadaanak buah membuatdia harusdiberlakukanberbeda
(34)
mengganggaptidakpraktisdalamsetiapkalimengambilkeputusan harus
terlebih dahulu mempertimbangkan setiap variablesituasi. Dasar
gayakepemimpinan situasional Herseydan Blanchardyaitu :
a. Kadar bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh
pemimpin(perilaku tugas).
b. Kadar dukungan sosio emosional yang disediakan oleh
pemimpin(perilaku hubungan).
c. Tingkat kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh
anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka dalam
mencapai tujuan tertentu.
I.5.3. Kinerja Pegawai
I.5.3.1. Pengertian Kinerja
Istilahkinerjaberasaldarikatajobperformanceatauactualperformance
(prestasikerjaatauprestasisesungguhnyayangdicapaiseseorang).Kinerjaadala
hhasilkerjaseorangpegawai/pegawaiselamaperiodetertentudibandingkandeng
anberbagaikemungkinan,
misalnyastandardtarget,sasaran,ataukriteriayangtelahditentukanterlebihdahu ludandisepakatibersama.Jikapegawaitidakmelakukanpekerjaannya,makasuat
uorganisasiakanmengalamikegagalan.Sepertijugaperilakumanusia,tingkat,da
nkualitaskinerjaditentukanolehsejumlahvariabelperseorangandanlingkungan
(35)
Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan
hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen
sumber daya manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata kinerja
yaitu evaluasi kinerja (performance evaluation), dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja (performance appraisal, performance rating, performance assessment, employe evaluation, rating, efficiency rating, service rating)
pada dasarnya merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk
mengevaluasi job performance.
Menurut Siagian (2002) kinerja adalah konsep yang bersifat
universal yang merupakan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi dan bagian karya berdasar standar dan kriteria yang
ditetapkan.Selanjutnya Suntoro(dalamTika,2006:121) kinerja
adalahhasilkerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi alam rangkamencapai tujuan organisasi dalam
priodewaktu tertentu.
Menurut Mahsun (2006), bahwa kinerja merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program,
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi yang tertuang
dalam perencanaan strategi organisasi. Sedangkan Simanjuntak (2005),
menyatakan bahwa kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil
(36)
Menurut Mangkunegara(2009:67) dalam bukunya Managemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja
yaitusebagai hasilkerjasecarakualitasdankuantitasyang dicapaioleh seorang
pegawaidalammelaksanakantugasnyasesuaidengan tanggung jawabyang
diberikannya.Kinerjamerupakanperilaku nyatayang ditampilkansetiaporang
sebagaiprestasikerjayang dihasilkanoleh pegawaisesuai
denganperannyadalam perusahaan.
Dariuraian– uraiandiatasdapatdisimpulkanbahwakinerjaadalah
hasilkerjayang dapatdicapaiseseorangatausekelompokorangdalam
suatuorganisasisesuaidenganhasilyang diharapkan dalamrangka mencapai
tujuan organisasi dalam priodewaktu tertentu.
I.5.3.2. Pengertian Kinerja Pegawai
Kinerja dalam suatu kegiatan berarti bagaimana cara menjalankan
tugas yang telah dilimpahkan kepadanya, dengan mempunyai rasa tanggung
jawab pada diri sendiri dan memang perlu dipertanggung jawabkan dari
segala sesuatu yang telah dikerjakan, oleh Ranupndoyo, Pengantar
Manajemen, (2001 : 21). Seorang
pegawai telah resmi menjadi pegawai pada suatu instansi apakah pem
erintah maupun memperlihatkan keterampilan apa yang perlu ditonjolkan
atau pegawai mempunyai keterampilan tertentu untuk menopang mereka
untuk menduduki jenjang lebih dibandingkan dengan pegawai lain yang
(37)
dibandingkan pegawai yang sama sekali tidak ada keterampilan yang
dimiliki.
Dalam hal ini sesuatu yang akan dikembangkan melalui pegawai,
akan tetapi apakah pegawai itu sendiri mampu memperdayakan kekuatan
dengan tidak memiliki keterampilan khusus yang harus dibina dan perlu
diperhatikan oleh pimpinan agar sumber daya manusia dapat berkembang
melalui pelatihan dan kursus-kursus.
Dengan demikian, segala sesuatunya tergantung pada pegawai itu
sendiri, sebab kalau pegawai itu sendiri mampu berkarier dengan segala
sesuatunya didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang akan bisa
berkembang. Pegawai yang memiliki motivasi kerja yang tinggi berarti
pegawai tersebut mempunyai nilai tambah sendiri untuk mengembangkan
karier.
Selanjutnya, pegawai yang mempunyai potensial untuk menjalankan
tugas yang diembangnya, maka posisi mereka bisa dia mengetahui arah
kemana nanti kegiatan yang harus di laksanakan, sehingga dapat
mengetahui sampai jauhmana tingkat pengetahuan seorang pegawai.
(Ranupndoyo, Pengantar Manajemen, (2001 : 21)).
I.5.3.3. FaktoryangMempengaruhiKinerja
Robbins (2005), menyatakan kinerja sebagai fungsi interaksi antara
(38)
Menurut Mangkunegara (2009:16-17), faktor-faktor penentu
pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologi, kemampuan pegawaiterdiri dari kemampuan
dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian.Artinya
pegawaiyang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari,
maka iaakan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab
itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi
situasi kerja.Motivasi merupakan kondisi penggerakkan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi.Pemimpin dapat mendoorong
bawahannya melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang
sensitive,semakin termotivasi pegawain untuk bekerja secara positif semakin baik
pula kinerja yang dihasilkan.
3. Faktor Disiplin
Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku jadi
disiplin pegawai adalah kegiatan pegawai yang bersangkutan dalam
(39)
4. Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang
memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik
(jasmani).Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikisdan
fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang
baik.Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu
manusiauntuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secaraoptimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari
haridalam mencapai tujuan organisasi.
5. Faktor Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu
dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan yang dimaksud antara
lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang,pola komunikasi
kerja yang efektif, hubungan kerja harmonis, iklimkerja respek dan dinamis,
peluar berkarier, dan fasilitas kerja yangrelatif memadai.
I.5.4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh
seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan
untukbekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan
keyakinanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya, gaya
kepemimpinandapat menuntun pegawai untuk bekerja lebih giat, lebih baik,
(40)
sehingga meraihpekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Dalam suatu
organisasi yang besar,efektivitas seorang pemimpin tergantung pada
kekuatan pengaruh gayakepemimpinannya terhadap atasan, rekan sejawat,
dan pengaruhnya terhadapbawahan (Yukl, 2001:174).
Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan
maupunberbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat
tergantung padaefektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi
yang bersangkutan.Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang
terdapat dalam suatuorganisasi memainkan peranan yang sangat dominan
dalam keberhasilanorganisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai
kegiatannya terutamaterlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian,
1999:84).
Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki
kelebihankelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang
terdapat diorganisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan
kepadabawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi
untukmencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.Akan tetapi
hanyamengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu
adanya suatudorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar
terhadappekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin
diarahkan kepadabawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi.
Sebagaimana yangdikemukakan Kartono (1993:76), pemimpin adalah
(41)
yang telah direncanakandan disusun terlebih dahulu dalam suasana
moralitas yang tinggi, denganpenuh semangat dan kegairahan dapat
menyelesaikan pekerjaannya masingmasingdengan hasil yang diharapkan.
I.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag
mana kebenerannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui
penelitian.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasrkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi, hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu
hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya
gaya kepemimpinan yang baik maka diharapkan kinerja pegawai dapat
ditingkatkan .
Adapun hipotesinya adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Pegawai di
KantorCamat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai
Ha :Adapengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja
(42)
I.7. Definisi Konsep
Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia
yang memang merajuk ke gejala nyata kealam empiric.Konsep adalah
sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna
(mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi
dari beberapa konsep yang digunakan :
1. Kepemimpinan merupakan suatu
kemampuanyangdimilikiolehseorangpemimpin
untukmempengaruhidanmenggerakkanbawahannyaagar bawahannya
secarasukarelamaumengejartujuan organisasi.
2. Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dapat dicapaiseseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang
di harapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode
waktu tertentu.
3. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh
seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan
untuk bejerka sama dan berdaya upaya denga penuh semangat dan
keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
I.8. Defenisi Operasional
Defenisi operasianal adalah unsur yang memeberitahukan
(43)
Variabel bebas atau variabel (X) adalah Gaya Kepemimpinan
dengan indikatornya :
1. Gaya KepemimpinanOtoriter
a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipatuhi.
b. Tidak dapat dikritik bawahannya.
c. Selalu menetapkan kebijakan tanpa berkonsultasi dengan
bawahannya terlebih dahulu.
d. Tidak dapat menerima saran maupun kritik dari bawahannya
2. Gaya Kepemimpinan Paternalistik
a. Senang menonjolkan keberadaan dirinya sebagai simbol
organisasi dan memperlakukan bawahannya
b. Tidak mendorong para bawahannya untuk mengambil resiko
disebabkan takut timbul dampak negatif pada organisasi.
3. Gaya Kepemimpinan Lesseiz Faire
a. Memiliki gaya yang santai
b. Selalu melimpahkan wewenang kepada bawahannya dan
lebih mnyenangi situasi bahwa para bawahanlah yang
mengambil keputusan.
c. Selalu menetapkan keputusan tetapi tidak mau mengambil
resiko
4. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
(44)
b. Para bawahannya mersa bahwa keyakinan pemimpinnya
adalah benar
c. Dan bersedia selalu mematuhi atasanya
5. Gaya Kepemimpinan Demokratis
a. Selau memberikan bimbingan yang efektif
b. Mengkoordinasi pekerjaan pada semua bawahannya dengan
penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama.
c. Pemimpin demokratis ini bersifat mendidik dan membina
bawahannya ketika berbuat salah.
Variabel terikat atau variabel (Y) yaitu Kinerja Pegawai diukur
dengan indikator:
1. Faktor kemampuan
a. Memiliki IQ yang tinggi
b. Ditempatkan pada pekerjan sesuai ahlinya
c. Mempunyai keahlian dan kemampuan sehingga mudah
mencapai tujuan kinerja yang di harapkan.
2. Faktor Motivasi
a. Memotivasi sikap dalam mengahadapi situasi pekerjaan.
b. Selalu mendapatkan dorongan dari pimipinan agar pegawai
termotivasi untuk bekerja secara positif semakin baik pula
kinerja yang dihasilkan
3. Faktor disiplin
(45)
b. Menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di tempat
bekerja
4. Faktor Individu
a. memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani)
dan fisik (jasmani).
b. mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secaraoptimal
c. berkonsentrasi dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas
kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi
5. Faktor Lingkungan Organisasi
a. jabatan yang jelas, target kerja yang menantang,
b. pola komunikasi kerja yang efektif
c. hubungan kerja yang harmonis
d. fasilitas kerja yang memadai karena semakin baik sarana
yang disediakan oleh atasan akan mempengaruhi semakin
baiknya kerja seorang dalam mencapai tujuan dan hasil yang
(46)
29 BAB II
METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini kuantitatif dengan analisa regresi linear dengan
maksud mencarai pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel
devenden (Y)Sugiyono(2011:9).Dengan metode ini diharapkan dapat
menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh.
2.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu no:3
Kelurahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai.
2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
MenurutSugiono(2010:90) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian di tarik kesimpulannya.maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor CamatTeluk Nibung Jln.Hiu
no:3 Keluarahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai yang berjumlah 15
(47)
2.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harap
betul-betul representative (Sugiyono, 2005:91).Untuk menentukan jumlah sampel
penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan jumlah
populasi.Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang lebih dari 100 orang.
Menurut Arikunto (2006:120), apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik semua subjek dijadikan sampel sehingga penelitian tersebut
merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini karena jumlah pegawai
yang ada pada Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu no:3 Kelurahan
Pematang Pasir Kota Tanjung Balai kurang dari 100 yaitu 15 orang, maka
dengan demikian keseluruhan pegawai dijadikan sampel.
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam peneliti ini penulis menggunakan dua macam data menurut
klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:
1. Teknik pengumpulan data primer
Teknik pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan
instrument sebagai berikut:
a. Metode Kuisioner
Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar
pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi
(48)
adalahpegawai Kantor CamatTeluk Nibung Jln.Hiu no:3
Kelurahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai.
b. Metode Observasi
Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap
fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.
2. Teknik pengumpulan data sekunder :
a. Penelitian Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah dan
berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian
b. Studi Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data diperoleh melalui pengkajian dan
penelahan terhadap catatn tertulis maupun
dokumen-dokemen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
2.5. Teknik Penentuan Skor
Teknik Pengumpulan oleh nilai yang digunakan untuk penelitian ini
adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang
disebarkan kepada responden (Singarimbun, 2006 :102)
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap
masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong dengan skala sebagai
(49)
1. Untuk pilihan jawaban a diberi nilai / skor 5
2. Untuk pilihan jawaban b diberi nilai / skor 4
3. Untuk pilihan jawaban c diberi nilai / skor 3
4. Untuk pilihan jawaban d diberi nilai / skor 2
5. Untuk pilihan jawaban e diberi nilai / skor 1
Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari
masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih
dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Banyak bilangan Skor tertinggi – Skor terendah
5 5-1
=0,8
Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden
masing-masing variabel, yaitu :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60
(50)
2.6. Teknik analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik
kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan
variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis kuantitatif dengan metode statistic yang digunakan adalah
analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah
suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variable bebas (X) dan
variable (Y) Sugiyono(2011:9).Metode analisis regresi linier sederhana ini
dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 yang merupakan salah satu
paket program computer yang digunakan dalam mengelola data statistik.
Persamaan regresi linier sederhanasebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana :
ɑ
=
(∑�)(∑�2) − (∑�)(∑��)
�∑�2− (∑�2)
b =
�∑��−∑�∑� �∑�2− (∑�2) Keterangan:X = Variabel Bebas
Y = Variabel terikat
a = konstanta (Nilai Y apabila X=0)
(51)
2. Koefisien Determinant
Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel
bebas/ independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y).
Perhitungan dilakukan dengan menguadtratkan nilai Koefisien
Product Moment.
D = (rxy)2x 100 (%) Keterangan :
D = koefisien Determinant
(rxy)2 = Koefisien Pearson Product Moment antara x dan y.
3. Uji “T”
Untuk menguji keberartian koefisien antara variable, digunakan uji
statistic t dengan rumus:
2
1 2
r n r t
− − =
Kriteria pengujian adalah :
- Jika harga �ℎ����� <������ maka hipotesis alternative ditolak - Jika harga �ℎ�����>������ maka hipotesis alternative ditolak
(52)
35 BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Sejarah berdirinya Kecamatan Teluk Nibung
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1987 tanggal 14
September 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II
Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan Jo, Intruksi Menteri Dalam Negeri
No.22 Tahun 1987, maka disetujui perluasan Wilayah Kotamadya
Tanjungbalai pada tanggal 14 Maret 1988 oleh Gubernur Sumatera Utara.
Kecamatan Teluk Nibung adalah salah satu diantara 6(enam) wilayah
Kecamatan yang ada di Kota Tnajungbalai. Pada awal pembentukan
Kecamatan T eluk Nibung terdiri dari 4(empat) desa yaitu :
1. Desa Teluk Nibung I
2. Desa Teluk Nibung II
3. Desa Teluk Nibung III
4. Desa Kapias Pulau Buaya
Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Nomor146/3372/SK/1993 tanggal 28 Oktober 1993 tentang pembentukkan
5 (lima) Desa Persiapan di Tanjung Balai,1(satu) desa di wilayah
Kecamatan Teluk Nibung yaitu Desa Beting Kuala Kapias di
mekarkan(pemecahan) dari Kapias Pulau Buaya,sehingga jumlah Desa di
(53)
Desa Pematang Pasir, Desa Sei Merbau, Desa Kapias Pulau Buaya dan Desa
Beting Kuala Kapias.
Jumlah kelurahan di Kecamatan Teluk NIbung 5(lima) kelurahan
dengan luas wilayah keseluruhan 1.255.Ha untuk masing-masing Kelurahan
dengan luas wilayah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Luas wilayah menurut kelurahan
NO Nama Kelurahan Luas Wilayah Ha Proporsi
1. 2. 3. 4. 5. Perjuangan Pematang Pasir Sei Merbau
Kapias Pulau Buaya Beting Kuala Kapias
128 Ha 420 Ha 136 Ha 311 Ha 260 Ha 10,19 33,46 10,83 24,76 20,71
Jumlah 1.225 Ha 100%
Sumber Data : Kantor Camat Teluk Nibung
3.2 Keadaan wilayah dan kependudukan 3.2.1 Geografi
3.2.1.1 Letak wilayah
Kecamatan Teluk Nibung terletak di sebelah utara Kota
Tanjungbalai dan merupakan salah satu Kecamatan diantara 6 Kecamatan
dengan pusat Pemerintahan di Kelurahan Pematang Pasir yang berjarak
dengan :
(54)
• Pusat Kedudukan Ibukota Provinsi 201 km • Kelurahan terjauh dari pusat Kecamatan 5 km
Kemudian Kecamatan Teluk Nibung mempunyai batas sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Air Joman Kabupaten
Asahan
• Sebelah Yimur berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang kabupaten asahan
• Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan.
3.2.1.2 Luas wilayah / Kepadatan Penduduk
Kecamatan Teluk Nibung mempunyai luas wilayah 1.255 Ha yang
meliputi 5 (lima) pemerintah kelurahan dengan jumlah penduduk 43.975
jiwa dengan jumlah kepala keluarga 9.786 KK.
3.2.1.3 Keadaan Alam
Keadaan alam wilayah Kecamatan Teluk Nibung relatif subur.
Bentuk permukaan tanahnya datar dengan ketinggian 0-1 meter diatas
permukaan laut.
3.2.2 Potensi Wilayah
Sebelum kami menyampaikan potensi wilayah terlebih dahulu
kami jelaskan tata guna tanah sebagai berikut :
(55)
• Tanah Perkebunan/Ladang : 198,8 Ha
• Tanah Sawah : -
• Tanah Bangunan/Pekarangan : 979,0 Ha
• Lainnya : 25,0 Ha
Jumlah : 1.255,0 Ha
Dapat dijelaskan bahwa potensi wilayah Kecamatan Teluk Nibung
sebagai berikut:
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang paling menonjol di Kecamatan
Teluk Nibung adalah berupa perkebunan rakyat pengelolahan
sumber hasil laut yang dimanfaatkan untuk peningkatan
ekonomi rakyat
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada bergerak pada sekotor
perdagangan, perikanan. Buruh dan jasa
3.2.3 Demografi
Berdasarkan laporan kependudukan akhir tahun 2014 jumlah
penduduk di kecamatan Teluk Nibung adalah 43,795 jiwa dengan
9.786kepala keluarga. Rincian jumlah penduduk di setiap Kelurahan sebagai
(56)
Tabel 3.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan
No Kelurahan Pria Perempuan Jumlah Kepala
Keluarga
1 Perjuangan 4180 4012 8192 1910
2 Pematang Pasir 4740 4475 9215 2287
3 Sei Merbau 3619 3565 7185 1590
4 Kapias Puala Buya 4074 3998 8072 1883
5 Beting Kuala
Kapias
5825 5307 11.132 2116
Jumlah 22.438 21.357 43.795 9786 Sumber data : Kasi Pemerintaha Kecamatan Teluk Nibung
Tabel 3.3
Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
Golongan Umur (Tahun) Total (Jiwa)
0 – 9 8354
10 – 16 3768
17 – 25 6642
26 – 40 9292
Diatas 40 Tahun 15.739
(57)
Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)
1 PNS/Swasta 3275
2 TNI/POLRI 130
3 Pedagang 3265
4 Buruh/Perdagangan 1611
5 Nelayan 1518
6 Petani 650
7 Buruh 807
8 Penarik Becak 1517
9 Buruh Transport 3499
10 Buruh/Nelayan 5418
11 Buruh Lainnya 2691
12 Lain – Lain 19414
Jumlah 43.795
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Menurut Penganut Agama
No Agama Jumlah
1 Islam 42.518
2 Kristen Protestan 1070
3 Kristen Katolik 2
4 Budha 205
5 Hindu -
Jumlah 43.795
(58)
Di dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai selalu berpedoman kepada Tugas dan Fungsi serta Visi dan Misi yang ada.
3.2.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5.
Camat mempunyai fungsi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum.
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di
tingkat Kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan
(59)
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3.2.4.2 Visi dan Misi Kecamatan Teluk Nibung
Visi
“Terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Pelayanan prima bagi masyarakat
Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”
Misi
Misi Pertama : Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme
aparatur untuk mewujudkan tertib administrasi
pemerintah yang mampu mendukung
terwujudnya pelayanan kepada masyarakat
Misi Kedua : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah
umum, peningkatan tertib administrasi
kependudukan dan kehidupan politik dalam
negeri.
Misi Ketiga : Mewujudkan peningkatan pembangunan
perekonomian produksi nasional.
Misi Keempat : Mewujudkan ketentraman dan ketertiban serta
ketatausahaan serta ketaatan warga terhadap
(60)
Misi Kelima : Mewujudkan pembinaan dan bantuan
kesejahteraan melalui pembinaan bidang
pendidikan, keagamaan, kebudayaan, pemuda
dan olahraga serta peranan wanita.
Tabel 3.6
Daftar Nama – Nama Pegawai di Kecamatan Teluk Nibung
No Nama Jabatan
1 Fachrizal Nasution, S. Sos CAMAT
2 Maspar Suyadi,S.Ag.M.M SEK CAM
3 Amiruddinsyah,SE KASI KESSOS
4 Lestaria Panjaitan,SE KASI PPM
5 Ooziduhu Telaumbanua KASI TRANTIB
6 Ratna Hairani, SE KASI
PEMERINTAHAN
7 Fatimahtuzuhro,S.pd KASI PENDIDIKAN
8 Khairul,SH STAF
9 Ros Elita Juli Panjaitan,SE STAF
10 Santoris Oppu Unggu,A.Md STAF
11 Yusniar Siagian STAF
12 Abriyansyah ,A.Md STAF
13 Nurhasanah STAF
14 Siti jamilah STAF
15 Chandra STAF
3.2.5 Dinas/Instansi Kecamatan Teluk Nibung
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, tidak terlepas dari unsur
(61)
Pemerintah No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah. • Koramil
• Kapolsek Teluk Nibung • Kacabdiknas
• Puskesmas/Puskesmas Pembantu • Kantor Urusan Agama
• Pengawas PLKB • Mantri Statistik • PPL Pertanian
(62)
47 BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pegawai di Kantor
CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai, Terdapat 4 karakteristik
responden yangdimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan usia,
pendidikan terakhir, penghasilan, dan lama bekerja .Untuk memperjelas
karakteristik responden yang dimaksud,maka disajikan tabel
mengenairesponden seperti dijelaskan berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi (Orang) Persentase (%)
20 – 25 3 20
26 – 30 4 26.7
31 – 35 2 13.3
36 – 40 4 26,7
< 40 2 13.3
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan tabel usia responden diperoleh informasi bahwa 4 orang
atau 26.7% responden berusia 26 – 30 tahun, 4 orang atau 26.7% berusia 36
– 40 tahun, 3 orang atau 20% berusia 20-25 tahun, 2 orang atau 13.3 berusia
20 – 25 dan, 2 orang atau 13.3% berusia 31 – 35 dan 2 orang atau 13.3
berusia < 40 tahun. Dari hasil tersebut diperoleh informasi bahwa jumlah
untuk setiap pembagian umur responden atau pegawai di Kantor
(63)
ditemukan jumlah yang dominan pada hasil tabel karakteristik berdasarkan
usia tersebut.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase (%)
SD 0 0
SMP 0 0
SMA 3 20
Akademia 7 46.7
S1 5 33.3
Pasca Sarjana (S2) 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan dari tabel tingkat pedidikan terakhir tersebut diperoleh
informasi bahwa sebanyak 3 orang atau 20 % berpendidikan terakhir SMA,
7 orang atau 46,7 berpendidikan Akademia dan 5 orang atau 33.3%
berpendidikan S1. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh informasi bahwa
mayoritas responden berpendidikan terakhir adalah Akademia dan dari hasil
ini juga menunjukan pegawai yang bekerja di Kantor CamatTeluk Nibung
Kota Tanjung Balai adalah pegawai yang memiliki pendidikan cukup baik
dikarenakan seluruh pegawai telah menuntaskan pendidikan rata 9 tahun
(64)
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarakan Penghasilan Penghasilan Frekuensi (Orang) Persentase (%)
< Rp 1.400.000 0 0
Rp 1.400.000 - Rp 2.000.000
4 26.7
Rp 2.000.000 - Rp. 3.500.000
6 40
Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000
5 33.3
> Rp 5.000.000 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan hasil karakteriktik responden berdasarkan penghasilan
diperoleh informasi bahwa mayoritas responden berpenghasilan Rp
2.000.000 - Rp. 3.500.000 yaitu sebanyak 6 orang atau 40%, 5 orang atau
33.3% berpenghasilan Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000, dan 4 orang atau
26.7% berpenghasilan Rp 1.400.000 - Rp 2.000.000.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tahun Frekuensi (Orang) Persentase (%)
1 – 5 9 60
6 – 10 5 33.3
< 10 1 6.7
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan hasil karakteristik responden tentang lama bekerja
diperoleh hasil bahwa sebanyak 9 orang atau 60% telah bekerja selama 1 – 5
tahun, 5 orang atau 33.3 % telah bekerja selama 6 – 10 tahun dan 1 orang
(65)
4.2 Distribusi Jawaban Gaya Kepemimpinan
Dalam upaya mendorong kinerja pegawai semakin baik dari hari ke
hari dibutuhkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan dari
pegawai. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada setiap responden
pada penelitian ini tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai di Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai. Untuk
memudahkan penilaian dari jawaban responden, maka dibuat kriteria
penilaian dengan menggunakan interval sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : diberi bobot nilai 5
Setuju (S) : diberi bobot nilai 4
Kurang Setuju (KS) : diberi bobot nilai 3
Tidak Setuju (TS) : diberi bobot nilai 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot nilai 1
Tabel 4.5
Pemimpin Memberikan Perintah Yang Harus Dipatuhi
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 4 26.7
Setuju 7 46.7
Kurang Setuju 2 13.3
Tidak Setuju 1 6.7
Sangat Tidak Setuju 1 6.7
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang pemimpin memberikan
perintah yang harus dipatuhi, diperoleh informasi bahwa mayoritas
(66)
atau 26.7% menjawab setuju. Hal ini terjadi karena reponden beranggapan
pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai memiliki gaya
kepemimpinan yang mengutamakan kepatuhan setiap pegawainya dalam
melaksanakan setiap perintah yang diberikan. Sedangkan sebnayak 2 orang
atau 13.3% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 6.7%menjawab tidak
setuju dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut
dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa pemimpin Kantor
CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai masih memberikan ruang kepada
pegawai untuk tidak melaksanakan perintah dengan alasan – alasan yang
dapat diterima oleh pemimpin.
Tabel 4.6
Pegawai Memberikan Kritik atau Saran Pada Setiap Keputusan yang Diambil Oleh Pimpinan
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 4 26.7
Setuju 7 46.7
Kurang Setuju 2 13.3
Tidak Setuju 2 13.3
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pegawai Memberikan Kritik
atau Saran Pada Setiap Keputusan yang Diambil Oleh Pimpinan, diperoleh
informasi bahwa mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 7
orang atau 46.7% dan 4 orang atau 26.7% menjawab setuju. Hal ini terjadi
(67)
berperan aktif dalam setiap perumusan oleh pimpinan dan setiap pegawai
diberikan ruang untuk mengemukakan pendapatnya tentang setiap
keputusan yang diputuskan oleh pimpinan. Sedangkan sebnayak 2 orang
atau 13.3% menjawab kurang setuju, 2 orang atau 13.3%menjawab tidak
setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa
pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai tidak meberikan
ruang kepada pegawai untuk memberikan saran atau kritik terhadap setiap
keputusan yang dikarenakan oleh kompetensi pegawai yang tidak sesuai
dengan keputusan yang dipustuskan oelh pimpinan.
Tabel 4.7
Pimpinan Berkonsultasi Dengan Pegawai Sebelum Mengambil Sebuah Keputusan
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 33.3
Setuju 4 26.7
Kurang Setuju 2 13.3
Tidak Setuju 3 20
Sangat Tidak Setuju 1 6.7
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan Berkonsultasi
Dengan Pegawai Sebelum Mengambil Sebuah Keputusan, diperoleh
informasi bahwa mayoritas responden menjawab Sangat setuju yaitu sebesar
5 orang atau 33.3% dan 4 orang atau 26.7% menjawab setuju. Hal ini terjadi
karena pemimpin mengangap pegawai merupakan elemen penting dan
(68)
berkonsultasi dahulu sebelum atau setelah pengambilan keputusan.
Sedangkan sebnayak 2 orang atau 13.3% menjawab kurang setuju, 3 orang
atau 20%menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat
tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa
pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai dalam
mengambil keputusan tidak pernah berkonsultasi dengan pegawai.
Tabel 4.8
Pemimpin Menjelaskan Setiap Keputusan Kepada Pegawai
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 33.3
Setuju 6 40
Kurang Setuju 1 6.7
Tidak Setuju 2 13.3
Sangat Tidak Setuju 1 6.7
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pemimpin Menjelaskan
Setiap Keputusan Kepada Pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden menjawab setuju yaitu sebesar 6 orang atau 40% dan 4 orang
atau 26.7% menjawab sangat setuju. Hal ini terjadi karena pemimpin
mengangap pegawai merupakan elemen penting dan sekaligus sebagai
pelaksana setiap keputusan sehingga pemimpin harus berkonsultasi dahulu
sebelum atau setelah pengambilan keputusan. Sedangkan sebnayak 2 orang
atau 13.3% menjawab kurang setuju, 3 orang atau 20%menjawab tidak
setuju, dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut
(69)
CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai dalam mengambil keputusan tidak
pernah berkonsultasi dengan pegawai.
Tabel 4.9
Pimpinan Menonjolkan Diri Sebagai Simbol Organisasi
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 33.3
Setuju 6 40
Kurang Setuju 3 20
Tidak Setuju 1 6.7
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan Menonjolkan Diri
Sebagai Simbol Organisasi, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden
menjawab setuju yaitu sebesar 6 orang atau 40% dan 5 orang atau 5%
menjawab sangat setuju. Hal ini terjadi karena pemimpin menyadari dirnya
merupakan pusat panutan dan perhatian dari pegawai dan masyarakat di
Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai. Sedangkan sebnayak 3
orang atau 20% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 6.7%menjawab tidak
setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa
pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung dianggap tidak
mampu menonjolkan dirinya sebagai simbol dari Kantor CamatTeluk
(70)
Tabel 4.10
Pimpinan Mendorong Pegawai Untuk Maju dan Berkembang
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 3 20
Setuju 6 40
Kurang Setuju 3 20
Tidak Setuju 3 20
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan Mendorong
Pegawai Untuk Maju dan Berkembang, diperoleh informasi bahwa
mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebesar 6 orang atau 40% dan 3
orang atau 20% menjawab sangat setuju. Hal ini terjadi karena pegawai
merasa bahawa pemimpin selalu mendorong dan membantu pegawai untuk
semakin berkembang dan semakin baik dalam bekerja dan pemimpin
menyadari bahwa pegawai haru didorong semakin maju untuk menciptakan
kinerja pegawai yang semakin baik. Sedangkan sebnayak 3 orang atau 20%
menjawab kurang setuju, 3 orang atau 20%menjawab tidak setuju. Hal
tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa pemimpin
Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung tidak mendorong dan
mengembangkan kemampuan dari pegawai melainkan hanya memfokuskan
(71)
Tabel 4.11
Pimpinan Memberikan Kebebasan Kepada Pegawai Untuk Ikut Serta Dalam Pengambilan Keputusan
Keterangan Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 46.7
Setuju 3 20
Kurang Setuju 2 13.3
Tidak Setuju 2 13.3
Sangat Tidak Setuju 1 6.7
Jumlah 15 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan Memberikan
Kebebasan Kepada Pegawai Untuk Ikut Serta Dalam Pengambilan
Keputusan, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab
sangat setuju yaitu sebesar 7 orang atau 46.7% dan 3 orang atau 20%
menjawab setuju. Hal ini terjadi karena pegawai merasa bahawa pemimpin
membebaskan setiap pegawai untuk ikut serta dalam pengambiloan
keputusan dan hal ini dilakukan pimpinan dengan maksud untuk
menciptakan rasa tanggung jawab kepada peagawai terhadap keputusan
yang akan diputuskan dan diberikan kepadanya. Sedangkan sebnayak 2
orang atau 13.3% menjawab kurang setuju, 2 orang atau 13.3%menjawab
tidak setuju, dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat tidak setuju. Hal
tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pemimpin Kantor
CamatTeluk Nibung Kota Tanjungbalai tidak memberikan kebebasan
kepada seluruh pegawai untuk turut serta dalam perumusan keputusan
melainkan hanya beberapa pegawai saja yang dilibatkan dalam perumusan
(1)
89
(0.05). Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut maka Ha diterima , jadi variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerrja pegawai di Kantor CamatTeluk Nibung Kota TanjungBalai.
(2)
90 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang dilakukan terhadap variabel – variabel tentang pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. Maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Gaya kepemimpinan Camat sudah sesuai dengan keinginan pegawai. Hal tersebut dibuktikan dengan respon positif yang diberikan pegawai lewat kuesioner dan observasi langsung yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dari Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai merupakan gaya kepemimpinan yang Demokratis.
2. Kinerja pegawai di Kantor camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai berdasarkan hasil kuesioner yang disebar kepada 15 responden yang merupakan pegawai dari Kantor camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai dan juga hasil observasi dari peneliti menemukan hasil positif dimana kinerja pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan selalu pada level baik, hal itu juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan warga sekitar, dimana warga sekitar merasa puas dengan pelayanan dan kinerja dari pegawai Kantor camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai.
3. Pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai sesuai hasil dari koefisien determinasi menunjukan nilai koefisien
(3)
91
determinasi yaitu R Square sebesar 0.675. Hal ini menunjukan bahwa 67.5% variabel Gaya Kepemimpinan(X) dapat mempengaruhi variabel Kinerja Pegawai (Y), hal tersebut menenujukan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis diatas, maka terkait dengan apa yang disimpulkan, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kinerja pegawai selain gaya kepemimpinan yang harus sesuai dan tepat, seorang pemimpin juga harus dapat menciptakan iklim kerja yang nyaman shingga dapat membuat setiap pegawai dapat dengan nyaman melaksanakan setiap pekerjaan. 2. Perlunya peningkatan fasilitas yang dapat menunjang kinerja
pegawai yang jauh lebih baik kedepannya dan juga dapat membantu pemenuhan kebutuhan masayrakat secara lebih cepat dan tepat.
(4)
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta
Hersey , Paul. Blanchard, K, Darma Agus (Penterjemah), 1991, Manajemen Prilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Erlangga
Kartini, Kartono. 2006. Psikolog Untuk Manajemen. PT. Grafindo Persada Jakarta
Kartono, Kartini. 1993. Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali: Jakarta Kerlinger,Fred N,2002 Asas-asas Penelitian Behavioral,Yogyakarta : Gajah
MadaUniversity Press
Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Penerbit BPFE,Yogyakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung
Moejiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta:UIIPress.
Nawawi, Hadari. 2004. Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah. Semarang
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
(5)
93
Robbin, Stephen P, 2005.Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Rayunpndoyo , 2001, Pengantar Manajemen
Seymour (1984), “Structure-Property Relation ship in Polimer”. Plenum Press, New York.
Simanjuntak, Ahmad, 2005. Administrasi Perkantoran Moderen, PenerbitLiberti, Yogyakarta.
Sondang P. Siagian, 2002 Kiat Meningkatan Produktifitas kerja,Rineka Cipta, Jakarta
---, 1999 Teori dan Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta Jakarta
Singarimbun, M. dan Effendi, S., (2006), Metode Penelitian Survai, CetakanKedelapanbelas, Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.
Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Administrasi, Alfabete : Jakarta --- 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta --- 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Suranta, Sri. (2002). Dampak motivasi pegawai pada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai perusahaan bisnis
Sutarto. 1991. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi. Gajah Mada University Press:Yogyakarta.
Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
(6)
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Yukl. Gary. kepemimpinan dalam organisasi. Alih bahasa: budi supriyanto. Indeks.2001
Agustuti Handayani. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja pegawai Pada DInas Tenaga Kerja Di Propinsi Lampung