dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala situasi dalam organisasi Rivai,2005:209..
Sedangkan Rivai Veithzal 2005:209 menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
yaitudengan menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi
komitmen bersama. Lebih lanjut Suranta 2002:202 menjelaskan bahwa gaya
kepemimpinan bersifat lentur atau fleksibel, maksudnya adalah gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan pemimpin dapat berubah dengan gaya
kepemimpianan yang lainya seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi internal organisasi. Sehinga tercapai kefektifan gaya kepemimpinan, dan
tercapainya tujuan organisasi.
1.5.2.1 GayaKepemimpinanKlasik
MengutippendapatdariSugiono2010:31,lima gayakepemimpinan yangdiakui keberadaannyasejak dahulu adalah :
1. GayadanTipeKepemimpinanOtoriter Kepemimpinanotoriter,mendasarkandiripadakekuasaandanpaksaan
yangmutlakharusdipatuhi.Setiapperintahdankebijakanditetapkantan paberkonsultasidengan
bawahanterlebihdahulu.Pemimpinbergayadanbertipeotoriterselalub erdirijauh dari anggotakelompoknya,dania senantiasamemiliki
kekuatan absolutdantunggal, padakondisi dan situasiyangsikapdan prinsipnyakaku.Penonjolan
diriyang berlebihansebagaisimbolkeberadaanorganisasi,hinggacenderungber
sikapbahwa dirinyadan organisasi adalahidentik.Dalammenentukan danmenerapkan
disiplin organisasibegitukerasdanmenjalankannyadengansikapkaku,pemim
pinbergaya danbertipeinijuga tidakdapatdikritik,bawahannyajuga tidakmendapatkesempatan
untukmemberikansaranmaupunpendapat.Apabilapimpinaninisudah mengambil keputusan,biasanyakeputusanituberbentukperintah
danbawahannyahanya melaksanakannyasaja. 2. GayadanTipe Paternalistik
Gayadan tipekepemimpinan paternalistikmerupakan
kepemimpinanyangbersifat kebapakan,namunbukan
tipeidealdanbukan tipeyang
didambakan.Seorang pemimipinpaternalistik,senangmenonjolkankeberadaan
dirinyasebagai simbol
organisasidanmemperlakukanbawahannyasebagaiorang- orangyangbelumdewasa.Iatidakakanmendorongkemandirianbawaha
nnyakarena tidakinginberbuat kesalahan.Terkaitdenganitu,maka
pemimpinpaternalistikakanbersifatterlalu
melindungi,itikadnyamemangbaik,tetapiprakteknyaakannegatif.Kare naiatidak
akanmendorongparabawahannyauntukmengambil resikodisebabkan
takutakan timbul
dampaknegatifpadaorganisasi.Dalammengambil keputusan,pemimpin paternalistik menjadi pusat pengambil
keputusan, dimana pelimpahan wewenang
untukmengambilkeputusanpadatingkatyanglebihrendahdalamorgani sasitidak akanterjadi.
3. GayadanTipeKepemimpinanLeissezFaire Gayadantipekepemimpinaniniadalahgayadantipekepemimpinanyang
“aneh”. Dimanaseseorang
dikatakan pemimpin,namun padapraktisnyatidakmemimpin.Ini
dapatdilihatdarigayakepemimpinanyangsantai,karenaberangkatdarip andangan
bahwaorganisasitidakmemilikimasalahyangserius,dan kalaupun
adaselaludapat diketemukanpenyelesaiannya.Iajugatidaksenangmengambil
resikodanlebih cenderungpadamempertahankan
statusnya.Seorangpemimpinyangbergayadan bertipe ini senang melimpahkanwewenang kepada bawahannya dan lebih
menyenangisituasibahwaparabawahanlahyangmengambil keputusan,dan keberadaannyadalamorganisasilebihbersifatsuportif.
4. GayadanTipeKepemimpinanKharismatik
Gayadantipekepemimpinankharismatikmemilikikekuatanenergi,da yatarikdan pembawaanyangluarbiasauntukmempengaruhi
oranglain,sehinggaiamempunyai pengikutyangsangatbesarjumlahnya.Terlepasdari
apakahdiaberfungsisebagai pemimpinformal atauinformal,iamemiliki dayatarikyangkuatbagi
oranglain, sehinggaoranglainitubersediamengikutnyatanpaselalubisamenjelask
an apa penyebab
kesediaanitu.Parapakarbelumsepakattentangfaktor– faktoryangmenjadi
“magnit”tersebut.Latarbelakangbiografikal,pendidikan,kekayaanda n penampilan
mungkinikutberperan,akantetapimungkinjugatidak.Karenaketidakm ampuanpara ahli mengidentifikasi faktor-faktor penyebabyang
dominan, akhirnya hanya ditekankan
bahwaseorang pemimpinyangkharismatikmemiliki“kekuatan
supranatural”yangtidakdimilikioranglain.
5. GayadanTipeKepemimpinanDemokratis Gayadantipekepemimpinandemokratisadalahkepemimpinan yang
berorientasi padamanusiadanmemberikanbimbinganyangefektif kepadaparabawahannya.
Terdapatkoordinasi pekerjaan
padasemuabawahannya,dengan penekanan rasa tanggungjawab dankerjasamayangbaik.Iareladanmaumelimpahkanwewenang
pengambilan keputusan kepada bawahannya sedemikian rupa tanpa kehilangan kendali organisasionalnya,dan tetapbertanggungjawab
atastindakan para bawahannya.Pemimpin
demokratisbersifatmendidik dan membina,dalam
hal bawahannyaberbuatkesalahan dan
tidaksertamertabersifatmenghukumatau mengambiltindakanpunitive.
1.5.2.2.GayaKepemimpinan Situasional Situasional Leadership
Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat- sifat dan
perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam organisasi. Model kepemimpinan dari pendekatan ini antara lain
gayakepemimpinan kontingensi Flidler, dan gaya kepemimpinan menurut Herseydan Blanchard 1991.
Situasi adalah gelanggang yang perlu bagi pemimpin untuk beroperasi.Bagi sebagian besar pemimpin, situasi bisa menentukan
keberhasilan atau kegagalan, tetapi keliru jika menyalahkan situasi. Dalam menerapkan kepemimpinan situasional, seorang pemimpin harus
didasarkan pada analisis terhadap situasi yang dihadapi pada suatu saat tertentu dan mengidentifikasikan kondisi anggota atau anak buah yang
dipimpinnya. Kondisi bawahan merupakan faktor yang penting, karena selain sebagai individu bawahan juga sebagai kekuatan kelompok yang
kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi yang dimiliki pemimpin Veitzal Rivai, 2005:72.
1. GayaKepemimpinan Kontingensi Fiedler Teoriinitidakmembahasgayakepemimpinanapayangpalingbaik dan gaya
kepemimpinanapayang tidakbaik,tetapiteoriini mengemukakan bagaimana tindakanseorang pemimpin dalam situasi
tertentukepemimpinannyayangefektif.Teoriinijugatidakmembahas gayadanperilakuyang
berpolatetapiberdasarkansituasikemudianmelakukanpendekatanyangtepat.D engansituasiyang berbedamaka pendekatanyangdilakukanpun akanberbeda.
Gayakepemimpinaninimengemukakantigavariable utamayang
menentukansuatusituasiyang menguntungkan dantidakmenguntungkan bagi pemimpin :Kepemimpinanberorientasi pada struktur tugas the task
structurestruktur tugas menjelaskan sampaisejauhmana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikansecara jelas dansampaisejauh mana definisitugas–
tugastersebutdilengkapidenganpetunjuk yang rinci dan proseduryangbaku.
a. Kepemimpinan berorientasi pada hubungan. Hubungan antarapemimpin dan bawahanmenjelaskan sampai
sejauhmana pemimpinitudipercaya dandisukaiolehbawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin.
b. Kekuatan posisi Position Power Kekuatanposisimenjelaskansampaisejauhmana kekuatanatau
kekuasaanyang dimilikiolehpemimpinkarenaposisinya
diterapkandalam organisasi
untukmenanamkanrasamemiliki akanartipenting dannilaidaritugas–
tugasmerekamasing- masing.Kekuatanposisijuga
menjelaskansampaisejauhmana pemimpin
misalnya menggunakan otoritasnya dalammemberikanhukuman danpenghargaan,promosi dan
penurunan pangkat demotions. 2. GayaKepemimpinanHerseydanBlanchard
Teori kepemimpinan situasional, teori ini dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Kepemimpinan situasional menurut Harsey
danBlanchardadalahdidasarkanpadasalingberhubungannya diantarahal–
halberikut: Jumlahpetunjukdanpengarahanyang diberikan
olehpimpinan,jumlah dukungansosioemosionalyang diberikanoleh pimpinan dan tingkat
kesiapan atau
kematangan para
pengikut yang
ditunjukandalammelaksankantugaskhusus,fungsiatautujuantertentu Thoha, 1983:65.
Pemimpin harus mampu untuk malakukan adaptasikepemimpinan terhadap tuntutan lingkungan dimana dia
memperagakankepemimpinannya.Dimanaseorang pemimpinharusmempunyai fleksibelitas yangbervariasi.Kebutuhan
yangberbedapadaanak buah membuatdia harusdiberlakukanberbeda pula,walaupunbanyakpraktisi
yang
mengganggaptidakpraktisdalamsetiapkalimengambilkeputusan harus
terlebih dahulu mempertimbangkan setiap variablesituasi. Dasar gayakepemimpinan situasional Herseydan Blanchardyaitu :
a. Kadar bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpinperilaku tugas.
b. Kadar dukungan sosio emosional yang disediakan oleh pemimpinperilaku hubungan.
c. Tingkat kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka dalam
mencapai tujuan tertentu.
I.5.3. Kinerja Pegawai I.5.3.1. Pengertian Kinerja