Landasan Teori Kajian Terdahulu

Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China. Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut Zhao Yong Xin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin” bahwa satuan – satuan tata bahasa Mandarin meliputi morfem, kata , frasa, dan kalimat. Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat 2005:3 .

2.2 Landasan Teori

Dalam bukunya “Pratical Chinesse Grammer For Foreigners” Cheng Mei Zhen menyebutkan bahwa “struktur pembuatan kalimat perbandingan mempunyai beberapa jenis yang berbeda” 2009:512. Dalam setiap jenis berbeda bentuknya. Setiap kalimat perbandingan disusun berdasarkan makna dari kata yang akan di bandingkan. Ukuran, tempat, waktu juga mempengaruhi perbedaan struktur kalimat perbandingan yang akan dibuat. Teori ini akan peneliti gunakan karena dalam teori ini mencakup semua peletakan kata pebandingan “ 比” di dalam kalimat perbandingan yang benar dalam Bahasa Mandarin.

2.3 Kajian Terdahulu

Untuk menjadi bahan referensi yang berhubungan dengan judul ini peneliti menemukan penelitian yang terkait, yaitu : Universitas Sumatera Utara Nilasari 2002 dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia Siswa Dasar Di Kabupaten Karo Dalam Mengarang”. Dalam tesis ini dijelaskan bahwa kesalahan – kesalahan yang dibuat siswa pada umumnya adalah penggunaan kata yang berlebih – lebihan, penggunaan preposisi yang tidak pada tempatnya dan menyusupnya struktur kalimat bahasa Karo ke dalam bahasa Indonesia. Linda Aruan 2001 dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa di dalam Karangan Mahasiswa Program Studi Bahasa Jerman FBS Universitas Negeri Medan”. Dalam tesis ditemukan bahwa kesalahan tersebut dikategorisasikan berdasarkan linguistic, yaitu bidang morfologi, sintaksis, dan leksikal. Kesalahan bidang morfologi mencakup : konjugasi kata kerja, deklinasi kata benda, deklinasi kata ganti, deklinasi kata sifat, dan deklinasi kata depan. Kesalahan bidang sintaksis mencakup : penempatan kata kerja, reksi, dan kongruensi subjek dan kata kerja. Elza Leyli Lisnora Saragih 2002 dalam tesisnya “Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Tulis Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP Methodist III Medan. Dalam tesis ini dijelaskan bahwa kesalaha terbanyak adalah kesalahan sintaksis. Erizal 2005 dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Gramatikal Dalam Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa STBA Harapan Medan” dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa kesalahan gramatikal yang dibuat Universitas Sumatera Utara oleh mahasiswa dalam karangannya lebih dipengaruhi oleh unsur – unsur sintaksis bahasa Jepang dari pada unsur – unsur sintaksis Bahasa Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam memecahkan masalah penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai suatu gejala kesalahan penggunaan kata dalam bahasa mandarin. Metode penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin. Tujuan utama digunakannya metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk lebih mendapatkan data-data yang berhubungan dengan judul ini, maka penulisan melakukan pencarian data survey buku yakni menghimpun data- data dari berbagai perpustakaan atau Library Research. “Library Research” merupakan suatu kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian ini. Hal yang dikutip dari kepustakaan ini adalah mengutip masalah yang berkaitan dengan topik ini, teori-teorinya dan penarikan kesimpulan serta saran yang ada. Universitas Sumatera Utara