Manajemen Pemasaran Jasa URAIAN TEORETIS

3. Pemasaran terpadu Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level, pertama berbagai fungsi pemasaran, tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran, harus bekerjasama. Kedua, pemasaran harus menjadi bagian dari departemen- departemen lain harus juga memikirkan pelanggan. 4. Kemampuan menghasilkan laba Tujuan terakhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan organisasinya. Perusahaan seharusnya tidak bertujuan menghasilkan laba saja, melainkan mendapat laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Para pemasar merupakan orang-orang yang terampil dalam mengelola permintaan. Mereka berusaha nutuk mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan. Bagi tiap-tiap pasar sasaran yang dipilih, perusahaan mengembangkan tawaran pasar yang diposisikan dalam pikiran pembeli sebagai memberikan manfaat tertentu. Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran.

C. Manajemen Pemasaran Jasa

Menurut Kotler 2003:16, jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Payne 2000:8 menyatakan bahwa jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur tidak berwujud yang berhubungan dengannya, melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikan dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Enny Magdalena Saragih : Pengaruh Tarif GSM Global System For Mobile Antar Operator Telekomunikasi Indonesia Terhadap Perilaku Konsumen Pengguna Jasa Telekomunikasi Indonesia Pada Mahasiswa FE USU, 2009 USU Repository © 2008 Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mennyatakan bahwa jasa mempunyai karakteristik yang unik dan dapat membedakannya dengan barang. Tijptono 2005:18 adapun beberapa karakteristik jasa tersebut adalah yaitu : 1. Intangibility Jasa memiliki perbedaan dengan barang. Apabila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, dirasa sebelum dibeli atau dikonsumsi. 2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa dijual terlebih dahulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. 3. Variability Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarize output artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. 4. Perishability Perishability yaitu jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 5. Lock of Owership Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya, konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Disedangkan pada pembelian jasa, konsumen mungkin hanya memiliki akses personal atas jasa untuk jangka waktu terbatas. Enny Magdalena Saragih : Pengaruh Tarif GSM Global System For Mobile Antar Operator Telekomunikasi Indonesia Terhadap Perilaku Konsumen Pengguna Jasa Telekomunikasi Indonesia Pada Mahasiswa FE USU, 2009 USU Repository © 2008

D. Bauran Pemasaran Jasa