3. Benar-benar sesuai dengan minat atau ada link dengan pengetahuan, keahlian
dan sifat agar peluang itu dapat bertahan lebih lama. 4.
Tingkat visibilitas kelayakan usaha benar-benar teruji, untuk itu perlu dilakukan penelitian dan uji coba dipasar.
5. Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
6. Adanya keyakinan dalam mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.
2.1.4 Faktor-faktor Keberhasilan Peluang Bisnis
untuk menjadi Keberhasilan Usaha
Menurut Hendro 2011:143 faktor-faktor keberhasilan peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik.
2. Berawal dari uji test pasar dan uji coba trial seperti:
a. Seberapa besar tingkat kebutuhan produk Anda dipasar. Apakah tinggi
atau rendah. b.
Seberapa besar tingkat kontinuitas kebutuhan akan produk tersebut. c.
Mengetahui alasan, mengapa orang enggan membeli, memakai, dan menggunakan jasa atau produk Anda.
3. Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Mengikuti trend kecenderungan perubahan pasar.
5. Bisa terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya.
6. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai. Dalam arti tingkat
visibilitasnya telah diperhitungkan dengan waktu saat diluncurkan di pasar. 7.
Merupakan alternatif terbaik dari peluang-peluang yang ada.
2.1.5 Faktor Kegagalan Sebuah Peluang Usaha yang Gagal Dijadikan
Bisnis
Banyak inspirasi yang bagus dan brilian, namun terkadang inspirasi tersebut gagal dijadikan sebuah bisnis atau gagal saat diluncurkan untuk menjadi
produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada calon pelanggan. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor kegagalan peluang usaha agar bisa meminimalisir resiko
usaha. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1.
Kebutuhan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga tidak hanya bersifat jangka pendek.
2. Peluang itu sudah kadaluarsa atau telah banyak ada orang yang memulai
bisnis tersebut. 3.
Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang itu lewat begitu saja. Istilahnya NADO Not Action Dream Only atau NAPO
Not Action Plan Only. 4.
Waktunya sudah lewat, terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi baru yang telah membuat peluang produk atau jasa itu out of date.
5. Survei pasar tidak akurat, artinya hal itu hanya sekedar persepsi Anda yang
menyatakan bahwa peluang itu sangat potensial lalu segera dilaksanakan begitu saja. Jadi tingkat akurasi peluang terhadap pasar tidak tepat sehingga
menyebabkan produk itu tidak laku dipasar. 6.
Mudah ditiru atau dibuat oleh orang lain. 7.
Daya beli rendah. 8.
Kebutuhan tidak berkelanjutan.
9. Tingkat kebutuhan kecil pemilihan alternatif ide-ide bisnisnya salah bukan
terbaik.
2.1.6 Rasio Kesuksesan Sebuah Bisnis