kemudian baru diikuti oleh masyarakat sekitar. Pada akhir pekan dan hari libur akan banyak bermunculan usaha-usaha kecil milik masyarakat yang
memanfaatkan lonjakan kunjungan wisatawan untuk memperoleh pendapatan. Usaha-usaha musiman milik masyarakat akan bertambah seiring dengan jumlah
kunjungan wisatawan yang semakin meningkat. Usaha-usaha musiman yang biasanya dibuka oleh masyarakat seperti berjualan makanan ringan, minuman,
penyewaan tikar, kamar ganti, dan lain-lain.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Usaha-Usaha Di Lingkungan Objek Wisata Tangkahan
Sistem pengelolaan obyek wisata Tangkahan dengan konsep ekowisata yang melibatkan penduduk sekitar obyek wisata Tangkahan memberi keuntungan
sendiri kepada penduduk sekitar. Penduduk dapat turut serta dalam pengelolaan dan pelestarian obyek wisata Tangkahan.
Keberadaan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal pada obyek wisata Tangkahan memberikan peluang bagi masyarakat sekitar, baik peluang
untuk berusaha maupun peluang kerja. Kebutuhan wisatawan yang menyangkut kebutuhan akan makanan, transportasi dan tempat tinggal menjadi peluang
tersendiri atas keberadaan para wisatawan tersebut. Hal ini terlihat dari adanya berbagai jenis usaha yang terdapat pada
obyek wisata Tangkahan seperti penginapan, kedai kopi, dan rumah makan. Berikut ini tabel yang menunjukkan usaha dan akomodasi yang berada di Objek
wisata Tangkahan:
Tabel 4.2 Usaha-usaha dan akomodasi pada obyek wisata Tangkahan
NO Jenis UsahaAkomodasi
Jumlah Persentase
1 Rumah makan
2 2,2
2 Warung kopi
3 3,4
3 Guide
33 37,1
4 Penyewaan ban
5 5,6
5 Penyewaan tikar
4 4,5
6 Penginapan
11 12,4
7 Jasa penyeberangan rakit
1 1,1
8 penyeberangan jembatan
1 1,1
9 Toko cinderamata
4 4,5
10 Kafe
3 3,4
11 Restoran
4 4,5
12 Toilet
4 4,5
13 Usaha musiman
14 15,7
Jumlah 89
100 Sumber : Hasil Observasi 2015
Berdasarkan tabel diatas usaha-usaha pada obyek wisata Tangkahan dapat dibedakan berdasarkan jenis kegiatannya yaitu:
1. Usaha Penginapan
Pada obyek wisata Tangkahan terdapat 11 penginapan yang tersebar disekitar obyek wisata Tangkahan yaitu Penginapan Egi, Penginapan Mega inn,
Penginapan Bamboo River, penginapan Dream Land, Penginapan Jungle lodge, Penginapan Linia Resort, Home stay Andreas, penginapan Green Hill
River, penginapan Mountain View, penginapan Tangkahan Inn dan penginapan Green Lodge. Penginapan yang berada di Tangkahan pada tahun
2002 hingga 2006 baru terdapat tiga penginapan namun seiring dengan mulai meningkatnya kunjungan wisatawan penginapan di Tangkahan mulai
bertambah. Tarif yang ditawarkan berkisar antara Rp 50.000 – Rp 250.000 berdasarkan ukuran penginapan dengan fasilitas yang sangat sederhana.
2. Usaha Warung
Usaha lain yang turut memanfaatkan peluang bisnis di obyek wisata Tangkahan adalah usaha warung makan, restoran, kafe, dan warung kopi.
Untuk restoran sendiri dimiliki oleh beberapa penginapan yang berada di obyek wisata Tangkahan. Selain itu juga terdapat lima rumah makan yang
didirikan oleh masyarakat setempat dan tergolong sering dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan harganya yang lebih terjangkau dan letaknya yang
lebih dekat dibandingkan dengan restoran. Terdapat juga kafe yang biasanya lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
3. Usaha Perdagangan
Selain usaha-usaha diatas, usaha yang juga tumbuh pada obyek wisata Tangkahan adalah usaha pedagang yaitu pedagang kaki lima dan pedagang
cinderamata. Pedagang kaki lima umumnya berjualan makanan dan minuman seperti es buah, mie sop, pop mie dan aneka jajanan ringan lainnya.
Pedagang-pedagang tersebut berjualan di sepanjang pinggiran sungai dan diseberang sungai. Hal ini dikarenakan letak tersebut merupakan letak yang
strategis dan mudah di jangkau oleh para wisatawan. Pedagang cinderamata seperti kaos, kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat serta produk
lainnya yang menjadi ciri khas obyek wisata Tangkahan. 4.
Usaha Penyewaan Usaha penyewaan yang dibuka pada obyek wisata Tangkahan seperti
penyewaan tikar dan penyewaan ban renang. Penyewaan ban renang dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 untuk ban renang kecil dan Rp 10.000 untuk
ban renang besar. Sedangkan untuk penyewaan tikar dikenakan tarif sebesar Rp 15.000.
5. Usaha Jasa
Dalam sektor jasa, beberapa usaha yang turut memanfaatkan peluang usaha pada obyek wisata Tangkahan adalah jasa penyeberangan rakit dan jasa
pemandu wisata. Obyek wisata Tangkahan yang terdiri beberapa daya tarik wisata yang dipisahkan oleh sungai membuat masyarakat memanfaatkan
peluang tersebut dengan membuka jasa penyeberangan rakit dengan tarif Rp 4.000. Kegiatan wisata yang dilakukan oleh para wisatawan di obyek wisata
Tangkahan umumnya adalah wisata alam terutama treking dan tubing, sehingga dibutuhkan jasa seorang guide untuk memandu para wisatawan
berkeliling obyek wisata Tangkahan. Keberadaan objek wisata Tangkahan dianggap sangat menguntungkan karena
dapat memperluas lapangan kerja, hal ini terbukti dari jenis usaha dan akomodasi yang ada di objek wisata Tangkahan dapat memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat sekitar. Usaha-usaha diatas merupakan usaha-usaha tetap yang berada pada obyek wisata Tangkahan.
Pada akhir pekan dan hari-hari besar masyarakat sekitar memanfaatkan kunjungan wisatawan untuk membuka usaha lain pada obyek wisata Tangkahan.
Usaha musiman masyarakat tersebut oleh pengelola obyek wisata dikenakan biaya sebesar Rp 3.000 untuk mengurus perizinan berjualan di kawasan obyek wisata
Tangkahan.
4.3.2 Kekuatan dan Kelemahan Peluang Bisnis pada Obyek Wisata