Penelitian Terdahulu KERANGKA TEORI

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penulisan penelitian ini. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang relevan antara lain : 1. Nururrifqi 2007 dengan penelitian yang berjudul “Peranan Sektor Pariwisata dalam Pengembangan Peluang Usaha dan Kerja serta Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Di Pulau Untung Jawa” dimana bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pariwisata di Pulau Untung Jawa terhadap peluang usaha dan kerja serta untuk mengetahui peranan sektor pariwisata terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan pariwisata di pulau untung jawa menciptakan peluang kerja bagi masyarakat terlihat dari meningkatnya jumlah ragam usaha dari tahun 2001 sampai 2007. Kontribusi pendapatan pariwisata terhadap pendapatan total nelayan pariwisata adalah sebesar 44. 2. Setiyanti 2011 menganalisis Dampak Pariwisata Terhadap Peluang Usaha dan Kerja Luar Pertanian Di Daerah Pesisir, Kasus Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, dimana penelitian ini dilakukan untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis peluang usaha dan kerja yang tumbuh sebagai akibat adanya kegiatan pariwisata di Pulau Pramuka dan karakteristik masyarakat yang memanfaatkan peluang usaha dan kerja tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang didukung oleh metode kuantitatif, sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan didukung oleh pendekatan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadirnya sektor pariwisata di Pulau Pramuka telah menciptakan peluang usaha dan kerja di Pulau Pramuka, seperti dalam usaha homestay, perdagangan, rumah makan, transportasi dan jasa. Usaha homestay merupakan usaha dengan tingkat pertumbuhan yang tergolong tinggi, dimana dalam kurun waktu enam tahun semenjak tahun 2005 tercatat setiap tahunnya berdiri sekitar sembilan penginapan. Pemanfaat peluang usaha dan kerja pariwisata cenderung menjadikan usaha dan kerja pariwisata sebagai matapencaharian tunggal 68 persen. Sisanya 18 persen diantaranya menjadikan usaha dan kerja pariwisata sebagai pekerjaan utama dengan pekerjaan sampingan di sektor lain, dan 14 persen diantaranya menjadikan usaha dan kerja pariwisata sebagai pekerjaan sampingan dengan pekerjaan utama di sektor lain. 3. Dritasto dan Anggraeni 2013 dengan penelitian yang berjudul “Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Pulau Tidung. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif .Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan terkaitnya masyarakat dalam kegiatan wisata di Pulau Tidung maka dapat memberikan dampak ekonomi masyarakat yaitu berupa pendapatan. Secara umum kegiatan wisata yang ada di Pulau Tidung telah memeberikan dampak ekonomi kepada masyarakat walaupun dampak yang dirasakan terbilang cukup kecil. Dampak ekonomi ini terjadi karena adanya perputaran uang antara wisatawan, unit usaha, dan tenaga kerja. Semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Pulau Tidung memberikan dampak berupa pendapatan yang lebih banyak kepada unit usaha. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Sholik dan Sujali 2013 dengan judul “Pengaruh Keberadaan Obyek Wisata Makam Dan Perpustakaan Bung Karno Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Pelaku Usaha Perdagangan Di Sekitarnya” yang menggunakan Model analisis statistik. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan uji wilcoxon diperoleh probabilitas sebesar 0,00 yang berarti nilainya 0,05. Berdasarkan angka probabilitas ini dapat disimpulkan H0 ditolak. Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik. Hal ini mengindikasikan rata-rata tingkat kesejahteraan responden sebelum dan sesudah dilakukan pembangunan Perpustakaan Bung Karno terdapat perbedaan yang nyata. Uji wilcoxon yang dilakukan juga terlihat bahwa terjadi pengaruh cenderung positif terhadap 35 responden yang ditandai dengan peningkatan kesejahteraan setelah dibangun Perpustakaan Bung Karno, sedangkan 5 responden tidak mengalami perubahan atau cenderung sama dengan kondisi sebelum dibangun Perpustakaan Bung Karno. 5. Hartati, Dunia dan Nuridja 2014 dengan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Objek Wisata Ceking Terrace Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kawasan Ceking Terrace Tahun 2013”. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis dengan teknik kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan pendapatan masyarakat sebelum bekerja di kawasan Ceking Terrace masih di bawah Upah Minimum Kabupaten Gianyar karena pekerjaan sebelumnya adalah petani dan buruh, pendapatan masyarakat setelah bekerja di kawasan Ceking Terrace, rata- rata meningkat menjadi di atas Upah Minimum Kabupaten Gianyar karena adanya pengembangan objek wisata oleh Desa Pakraman Tegallalang sehingga dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha serta adanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat manfaat objek wisata Ceking Terrace adalah meningkatnya pendapatan . 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang bertujuan menjelaskan variabel secara mandiri. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang gejala atau keadaan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Tangkahan desa Namo Sialang Kecamatan Batang Serangan kabupaten Langkat.

3.3 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini peneliti merupakan informan yang dianggap benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua informan, yaitu: 1. Informan Kunci Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah pengelola obyek wisata Tangkahan, pelaku usaha di obyek wisata Tangkahan dan tokoh masyarakat di obyek wisata Tangkahan yang dianggap sangat memahami seluk beluk lingkungan obyek wisata Tangkahan.