Sifat Merkuri Senyawa Merkuri Anorganik

14 Biomarker dapat digunakan untuk memperkirakan pajanan jumlah yang diabsorpsi atau dosis internal, efek-efek bahan kimia dan kerentanan pada individu, dan dapat diaplikasikan apakah dari makanan, lingkungan, atau tempat kerja. Biomarker pajanan yang umum digunakan adalah pemeriksaan kadar Hg dalam darah, urine, dan rambut. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar Hg adalah Atomic Absorpion Spectrophotometer AAS untuk memeriksa total merkuri dalam makanan, darah, urine, rambut dan jaringan Inswiasri, 2008. Kriteria World Heath Organization WHO tahun 1990 menyatakan bahwa kadar normal Hg dalam darah berkisar antara 5 µgl – 10 µgl, dalam rambut berkisar antara 1 mgkg – 2 mgkg, sedangkan dalam urine rata-rata 4 µgl.

2.1.6 Sifat Merkuri

Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan kimia dan industri. Beberapa sifat tersebut di antaranya adalah: 1. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar 25 o C dan mempunyai titik beku terendah dibanding logam lain, yaitu -39 o C. 2. Masih berwujud cair pada suhu 396 o C. Pada temperatur 396 o C ini telah terjadi pemuaian secara menyeluruh. 3. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logam lain. 4. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa. 5. Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam. Universitas Sumatera Utara 15 6. Ketahanan listrik sangat rendah sehingga merupakan konduktor terbaik dibanding semua logam lain. 7. Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang disebut dengan amalgam. 8. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup Kristanto, 2002.

2.1.7 Senyawa Merkuri Anorganik

Logam merkuri termasuk ke dalam kelompok merkuri anorganik. Dalam bentuk logamnya, merkuri berbentuk cair, dan sangat mudah menguap. Uap merkuri dapat menyebabkan efek samping yang sangat merugikan bagi kesehatan. Diantara sesama senyawa merkuri anorganik, uap logam merkuri Hg merupakan yang paling berbahaya. Ini disebabkan karena sebagai uap, merkuri tidak terlihat dan dengan sangat mudah akan terhisap seiring kegiatan pernafasan yang dilakukan. Pada saat terpapar oleh logam merkuri, sekitar 80 dari logam merkuri akan terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur pernafasan untuk kemudian ditransfer ke dalam darah Palar, 2008. Dalam darah akan mengalami proses oksidasi, yang dilakukan oleh enzim hidrogenperoksida katalase sehingga berubah menjadi ion Hg 2+ . Ion merkuri ini selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama dengan peredaran darah. Hg o E.Hidrogenperoksida katalase Hg 2+ Pada hewan percobaan seperti kelinci, tikus dan kera, 1 dari jumlah yang diserap ini akan terakumulasi di otak. Jumlah merkuri yang menumpuk tersebut, 10 kali lebih besar bila dibandingkan dengan senyawa merkuri lain yang masuk atau Universitas Sumatera Utara 16 dimasukkan ke dalam tubuh dengan dosis yang sama. Selain penumpukan merkuri terjadi pada otak, logam ini juga terserap dan menumpuk pada ginjal dan hati. Namun demikian penumpukan yang terjadi pada organ ginjal dan hati masih dapat dikeluarkan bersama urin dan sebagian akan menumpuk pada empedu. Selain menumpuk pada organ tubuh tersebut, merkuri juga mampu menembus membran plasenta Palar, 2008. Toksisitas akut dari merkuri anorganik meliputi gejala muntah, kehilangan kesadaran, sakit abdominal, diare disertai darah dalam feses, albuminuria, anuria, uraemia, ulserasi, dan stomatitis. Sementara toksisitas kronis dari merkuri anorganik meliputi gejala gangguan sistem saraf, antara lain tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, anemia, dan gejala lain berupa kerusakan ginjal, serta kerusakan mukosa usus Widowati, 2008.

2.1.8 Senyawa Merkuri Organik