Dari Gambar 12 diatas dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat Dari Gambar 12 diatas dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada
perlakuan D
2
yaitu perbandingan 40 teh hitam dan 60 teh sirsak, dan terendah pada perlakuan D
4
yaitu perbandingan 80 teh hitam dan 20 teh sirsak.
Pengaruh interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu
Dari hasil analisis ragam pada Lampiran 4 dapat dilihat bahwa interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar
abu tidak nyata P0,05 sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
4. Nilai Organoleptik warna ampas Pengaruh lama pelayuan terhadap warna ampas
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 5 dapat dilihat bahwa lama pelayuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap
warna ampas teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh lama pelayuan terhadap warna ampas teh hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada
Tabel 16. Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh lama pelayuan terhadap
organoleptik warna ampas numerik Jarak
LSR Lama Pelayuan
Rataan Notasi
0,050 0,010
0,05 0.01
- -
- P
1
= 15 Jam 2,500
a A
2,00 0,135
0,186 P
2
= 16 Jam 2,250
b B
3,00 0,142
0,196 P
3
= 17 Jam 2,000
c C
4,00 0,146
0,201 P
4
= 18 Jam 1,905
c C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata dengan perlakuan P
2
, P
3
dan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata dengan
Universitas Sumatera Utara
perlakuan P
3
dan P
4
. P
3
berbeda tidak nyata dengan perlakuan P
4
. Nilai organoleptik warna ampas tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
15 jam sebesar 2,500 sedangkan nilai organoleptik warna ampas terendah diperoleh pada
perlakuan P
4
18 jam yaitu 1,905. Hubungan lama pelayuan terhadap nilai organoleptik warna ampas dapat
dilihat pada Gambar 13.
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka warna ampas seduhan semakin menurun.
Pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap organoleptik warna ampas seduhan
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata P0,01 terhadap warna ampas seduhan teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak
terhadap warna ampas seduhan teh hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada
ŷ = -0.203P + 5.521 r = -0.982
0.50 1.00
1.50 2.00
2.50 3.00
14 15
16 17
18 N
ila i
o rga
nol ept
ik w
ar n
a
am p
as N
Lama pelayuan Jam
Gambar 13. Grafik hubungan lama pelayuan dengan nilai organoleptik warna ampas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak
terhadap organoleptik warna ampas numerik Jarak
LSR Perbandingan
teh hitam dan teh sirsak
Rataan Notasi
0,050 0,010
0,05 0,01
- -
- D
1
= 20 : 80 2,156
b AB
2,00 0,135
0,186 D
2
= 40 : 60 2,054
b B
3,00 0,142
0,196 D
3
= 60 : 40 2,322
a A
4,00 0,146
0,201 D
4
= 80 : 20 2,125
b AB
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa perlakuan D
1
berbeda tidak nyata dengan perlakuan D
2
dan berbeda nyata D
3
, dan berbeda tidak nyata dengan D4. Perlakuan D
2
berbeda sangat nyata dengan D
3
dan berbeda tidak nyata D
4
. D
3
berbeda nyata dengan perlakuan D
4
. Nilai organoleptik warna ampas seduhan tertinggi diperoleh pada perlakuan D
3
60 : 40 sebesar 2,322 sedangkan nilai organoleptik warna ampas terendah diperoleh pada perlakuan D
2
40 : 60 yaitu 2,054.
Hubungan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap nilai organoleptik warna ampas dapat dilihat pada Gambar 14.
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 14 diatas dapat dilihat bahwa nilai organoleptik warna ampas tertinggi terdapat pada perlakuan D
3
yaitu perbandingan 60 teh hitam dan 40 teh sirsak, dan terendah pada perlakuan D
2
yaitu perbandingan 40 teh hitam dan 60 teh sirsak.
Pengaruh interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap warna ampas seduhan
Dari hasil analisis ragam pada Lampiran 5 dapat dilihat bahwa interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap
organoleptik warna ampas berbeda tidak nyata P0,05 sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
5. Nilai Organoleptik Penampakan Partikel Pengaruh lama pelayuan terhadap organoleptik penampakan partikel
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 6 dapat dilihat bahwa lama pelayuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap
penampakan partikel teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR
2.16 2.05
2.32 2.13
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
D1 = 20 : 80 D2 = 40 : 60
D3 = 60 : 40 D4 = 80 : 20
N ila
i or ga
nol ept
ik w
arna
am pa
s
Perbandingan teh hitam dan teh sirsak Gambar 14. Histogram perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap nilai
organoleptik warna ampas
Universitas Sumatera Utara
pengaruh lama pelayuan terhadap penampakan partikel teh hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada Tabel 18
Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh lama pelayuan terhadap organoleptik penampakan partikel numerik
Jarak LSR
Lama Pelayuan Rataan
Notasi 0,050
0,010 0,05
0,01 -
- -
P
1
= 15 Jam 3,143
a A
2,00 0,145
0,200 P
2
= 16 Jam 2,964
b A
3,00 0,153
0,210 P
3
= 17 Jam 2,750
c B
4,00 0,156
0,215 P
4
= 18 Jam 2,554
d B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda nyata dengan perlakuan P
2
, dan sangat nyata dengan P
3
dan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata dengan perlakuan P
3
dan P
4
. P
3
berbeda nyata dengan perlakuan P
4
. Nilai organoleptik penampakan partikel tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
15 jam sebesar 3,143 sedangkan nilai organoleptik penampakan partikel terendah
diperoleh pada perlakuan P
4
18 jam yaitu 2,554. Hubungan lama pelayuan terhadap nilai organoleptik penampakan partikel
dapat dilihat pada Gambar 15.
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 15 dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka penampakan partikel semakin menurun. Selama proses pelayuan, kadar air
semakin menurun. Ini menyebabkan bubuk teh akan lebih mudah hancur saat terjadi gesekan satu sama lain yang menyebabkan bubuk teh akan menjadi lebih
halus , sehingga pada waktu penyeduhun bubuk teh yang partikel nya lebih halus ikut melewati saringan bersama air seduhan. Hal ini menyebabkan penampakan
partikel pada air seduhan lebih banyak, sehingga warna dari air seduhan menjadi lebih keruh. Semakin banyak penampakan partikel dalam air seduhan, maka
semakin rendah nilai organoleptiknya.
Pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap organoleptik penampakan partikel
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 6 dapat dilihat bahwa pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata P0,01 terhadap penampakan partikel teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak
terhadap penampakan partikel teh hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada
ŷ = -0.198P + 6.122 r = -0.998
2.00 2.20
2.40 2.60
2.80 3.00
3.20 3.40
14 15
16 17
18 N
ila i
o rga
nol ept
ik p
en am
p ak
an
p ar
ti k
el N
Lama pelayuan Jam 57
Gambar 15. Grafik hubungan lama pelayuan dengan nilai organoleptik penampakan partikel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Tabel 19. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak
terhadap organoleptik penampakan partikel numerik Jarak
LSR Perbandingan
teh hitam dan teh sirsak
Rataan Notasi
0,050 0,010
0,05 0,01
- -
- D
1
= 20 : 80 2,857
a A
2,00 0,145
0,200 D
2
= 40 : 60 2,911
a A
3,00 0,153
0,210 D
3
= 60 : 40 3,000
a A
4,00 0,156
0,215 D
4
= 80 : 20 2,643
b B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan D
1
berbeda tidak nyata dengan perlakuan D
2
dan D
3
, dan berbeda sangat nyata dengan D
4
. Perlakuan D
2
berbeda tidak nyata dengan perlakuan D
3
dan berbeda sangat nyata dengan D
4
. D
3
berbeda sangat nyata dengan perlakuan D
4
. Nilai organoleptik penampakan partikel tertinggi diperoleh pada perlakuan D
3
60 : 40 sebesar 3,000 sedangkan nilai organoleptik penampakan partikel terendah diperoleh pada perlakuan D
4
80 : 20 yaitu 2,643.
Hubungan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap nilai organoleptik penampakan partikel dapat dilihat pada Gambar 16.
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 16 diatas dapat dilihat bahwa nilai organoleptik penampakan partikel tertinggi terdapat pada perlakuan D
3
yaitu perbandingan 60 teh hitam dan 40 teh sirsak, dan terendah pada perlakuan D
4
yaitu perbandingan 80 teh hitam dan 20 teh sirsak.
Pengaruh interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap organoleptik penampakan partikel
Dari hasil analisis ragam pada Lampiran 6 dapat dilihat bahwa interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan daun teh dan daun sirsak terhadap
penampakan partikel berbeda tidak nyata P0,05 sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
6. Nilai Organoleptik Rasa N Pengaruh lama pelayuan terhadap organoleptik rasa