3. Penentuan Kadar Abu Pengaruh lama pelayuan terhadap kadar abu
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa lama pelayuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap
kadar abu teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh lama pelayuan terhadap kadar abu teh hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh lama pelayuan terhadap kadar abu Jarak
LSR Lama Pelayuan
Rataan Notasi
0,050 0,010
0,05 0,01 -
- -
P
1
= 15 Jam 4,645
c B
2,00 0,321
0,442 P
2
= 16 Jam 5,048
b AB
3,00 0,337
0,464 P
3
= 17 Jam 5,166
a A
4,00 0,345
0,476 P
4
= 18 Jam 5,465
a A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda nyata dengan perlakuan P
2
, dan berbeda sangat nyata dengan P
3
dan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda nyata dengan perlakuan P
3
dan P
4
. P
3
berbeda tidak nyata dengan perlakuan P
4
. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan P
4
18 jam sebesar 5,465 sedangkan kadar abu terendah diperoleh pada perlakuan P
1
15 jam yaitu 4,645. Hubungan lama pelayuan terhadap kadar abu dapat dilihat pada
Gambar 11.
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa semakin lama pelayuan maka kadar abu semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Situmorang 2010
yang menyatakan bahwa tujuan pelayuan adalah untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada pucuk, untuk meningkatkan konsentrasi zat-zat didalam getahnya.
Jadi dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat didalam getahnya maka konsentrasi mineral juga meningkat.
Pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu
Dari hasil analisis sidik ragam Lampiran 4 dapat dilihat bahwa pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata P0,01 terhadap kadar abu teh hitam dan teh sirsak yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu teh
hitam dan teh sirsak dapat dilihat pada Tabel 15.
ลท = 0.257P + 0.83 r = 0.979
4.00 4.50
5.00 5.50
6.00
14 15
16 17
18 Kad
ar a
bu
Lama pelayuan Jam
Gambar 11. Grafik hubungan lama pelayuan terhadap kadar abu
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu
Jarak LSR
Perbandingan teh hitam dan teh sirsak
Rataan Notasi
0,050 0,010
0,05 0,01 -
- -
D
1
= 20 : 80 5,093
a AB
2,00 0,321
0,442 D
2
= 40 : 60 5,398
a A
3,00 0,337
0,464 D
3
= 60 : 40 5,117
a AB
4,00 0,345
0,476 D
4
= 80 : 20 4,716
b B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar
Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan D
1
berbeda tidak nyata dengan perlakuan D
2
dan D
3
, dan berbeda nyata dengan D
4
. Perlakuan D
2
berbeda tidak nyata dengan perlakuan D
3
dan berbeda sangat nyata denganD
4
. D
3
berbeda nyata dengan perlakuan D
4
. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan D
2
40 : 60 sebesar 5,398 sedangkan kadar abu terendah diperoleh pada perlakuan D4
80 : 20 yaitu 4,716. Hubungan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu dapat
dilihat pada Gambar 12.
5.09 5.40
5.12 4.72
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
D1 = 20 : 80 D2 = 40 : 60
D3 = 60 : 40 D4 = 80 : 20
K ada
r abu
Perbandingan teh hitam dan teh sirsak Gambar 12. Histogram perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap
kadar abu
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 12 diatas dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat Dari Gambar 12 diatas dapat dilihat bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada
perlakuan D
2
yaitu perbandingan 40 teh hitam dan 60 teh sirsak, dan terendah pada perlakuan D
4
yaitu perbandingan 80 teh hitam dan 20 teh sirsak.
Pengaruh interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar abu
Dari hasil analisis ragam pada Lampiran 4 dapat dilihat bahwa interaksi antara lama pelayuan dan perbandingan teh hitam dan teh sirsak terhadap kadar
abu tidak nyata P0,05 sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
4. Nilai Organoleptik warna ampas Pengaruh lama pelayuan terhadap warna ampas