49 Tarif Iklan : Iklan Umum Display BW: Rp 37.500mm kolom, Sosialkeluarga:
Rp 21.500mm kolom, Full Colour Rp 55.000mm kolom, BW Rp 75.000mmk, FC hal 1 Rp. 110.000mmk, Advertorial BW Rp 21.500mmk, Advertorial FC Rp.
37.500mmk, Cilik Rp 25.000baris min 3 baris maks 7 baris.
B. Pandangan Islam dalam Menanggapi Sebuah Pemberitaan
Berita merupakan laporan suatu peristiwa yang disiarkan atau dipublikasikan melalui media massa. Para pendengar, pembaca, dan
penonton, belum tentu mereka tahu tentang kebenaran suatu berita, tentang apa maksud yang sebenarnya ingin disampaikan oleh seseorang atau media
terhadap suatu peristiwa. Oleh karena itu, sangat penting mencari kebenaran pemberitaan yang beredar agar tidak menimbulkan fitnah.
Dalam Islam, wajib hukumnya mencari tahu tentang kebenaran suatu pemberitaan agar nantinya tidak terjerumus ke dalam lubang kesesatan.
Upaya mencari kebenaran atau fakta dilakukan agar tidak munculnya fitnah yang dapat merugikan orang lain. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-
Hujurat ayat 6 yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang seseorang yang fasik kepadamu membawa berita, maka tangguhkanlah hingga kamu mengetahui
50 kebenarannya agar tidak menyebabkan kamu berada dalam kebodohan
kehancuran sehingga kamu menyesal terhadap apa yang kamu lakukan. ”
Surat yang disampaikan diatas sangat jelas telah mengingatkan kita, bahwa sangat wajib mencari kebenaran suatu berita dan menangguhkannya
sampai jelasnya suatu peristiwa tersebut terjadi. Apabila melanggarnya, maka kita masuk dalam kebodohan yang nantinya akan mebawa pada lubang
kehancuran. Nauzubillahiminzalik. Wartawan memiliki pekerjaan dimana seseorang tersebut mencari dan
mempublikasikan pemberitaan yang ia dapat melalui media massa. Sebagai wartawan harus bisa mempertahankan, tidak menutup-nutupi dan mengurangi
isi dari berita atau informasi yang ia dapat. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak teradinya salah paham atau bahkan fitnah terhadap berita yang ia
siarkan. Dalam pendahuluan sebuah kajian yang ditulis di muslimdaily.net
dijelaskan bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi dan menerima pemberitaan yang ada. Situs ini juga menjelaskan isi dari surat al-Hujurat
yang mengajarkan umat muslim untuk menyikapi pemberitaan yang beredar. Surat al-Hujurat secara keseluruhan membimbing kehidupan bermasyarakat
yang Islami. Surat ini mengajarkan bagaimana bersikap yang benar terhadap Rasulullah, bagaimana bersikap yang baik terhadap sesama mukmin, dan juga
mengajarkan kewajiban dan tanggung jawab terhadap masyarakat Islam. Petunjuk-petunjuk tersebut bertujuan untuk menjaga dan memelihara
51 keutuhan masyarakat Islam, dijauhkan dari intrik-intrik musuh, maupun
kecerobohan internal umat Islam yang membahayakan masyarakat Islam.
Tak bisa dielakkan, kehidupan manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah, baik pribadi maupun sosial. Tidak ada kehidupan tanpa masalah,
justru dengan berbagai masalah itulah manusia hidup. Demikian juga yang dihadapi oleh kaum muslimin dan masyarakat Islam. Berbagai masalah
muncul di hadapan mereka untuk dihadapi dan diselesaikan dengan sebaik- baiknya. Dalam menyelesaikan masalah ini, ada satu faktor kunci yang
menjadi dasar pijakan, yaitu informasi. Bagaimana pun, seseorang mengambil keputusan berdasarkan kepada pengetahuan, dan pengetahuan
bergantung kepada informasi yang sampai kepadanya. Jika informasi itu akurat, maka akan bisa diambil keputusan yang tepat. Sebaliknya, jika
informasi itu tidak akurat akan mengakibatkan munculnya keputusan yang tidak tepat. Dan giliran selanjutnya, muncul kedhaliman di tengah
masyarakat.
7
Mengenai berita yang perlu dikonfirmasi adalah berita penting, ditunjukkan dengan dibunakannya kata
naba’ untuk menyebut berita, bukan kata khabar. M. Quraish Shihab dalam bukunya Secercah Cahaya Ilahi
halaman 262 membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’ menunjukkan
7
Budi Prasetyo , “Selektif Menerima Informasi Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 6, artikel
diakses pada 9 Oktober 2014 dari http:muslimdaily.netopiniwawasan-islamselektif-menerima-
informasi-tafsir-surat-al-hujurat-ayat-6.html .