Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

facebook Radar Banten. Banyak pesan positif dan negatif yang dilontarkan para pengikut Radar Banten di fans page facebooknya. Akan tetapi, tidak sedikit hujatan yang dilontarkan di sana. Hal tersebut karena mereka yang memiliki pandangan negatif, merasa bahwa pemimpin yang seharusnya memiliki akhlak yang baik malah melakukan perbuatan tercela tersebut. Perbuatan yang dilakukannya bukan menjadi suri tauladan yang baik, justru malah menjadi hujatan bagi para pengikutnya. Zainal Muttaqin adalah pejabat Banten yang memiliki kekuasaan sebagai Kepala DPPKD Banten sekaligus Ketua PWNU Banten. Hal tersebut menjadi nilai negatif yang sangat menonjol di mata masyarakat. Hujatan dan celaan para pengikutnya menimbulkan kepercayaan dan asumsi bahwa dia tidak mungkin lagi menjadi ketua dari PWNU Banten. Media massa tidak hanya hanya sebagai alat untuk menyebarkan informasi di seluruh bagian bumi, tetapi juga alat untuk menyusun agenda, serta memberitahu kita apa yang penting untuk dihadiri. Dalam bukunya, Stephen W. Littlejohn menjelaskan tentang pendapat yang dikemukakan oleh George Gerbner mengenai media massa. George Gerbner menyimpulkan pentingnya media massa sebagai berikut: “Kemampuan untuk menciptakan masyarakat, menjelaskan masalah, memberikan referensi umum, dan memindahkan perhatian dan kekuasaan”. 4 4 Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi. Penerjemah Mohammad Yusuf Hamdan Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 405. Oleh karena itu, media massa khususnya surat kabar harian Radar Banten dirasa memiliki peran penting dalam mengkonstruksi berita tersebut. Analisis wacana kritis yang digunakan oleh peneliti dirasa cocok dalam penelitian ini. Karena bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk, subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. 5 Berita muncul dalam benak manusia. Berita yang muncul dalam benak manusia itu bukan suatu peristiwa. Ia tidak identik dengan peristiwa. Namun pada dasarnya berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa di sini adalah realitasfakta yang diliput oleh wartawan, dan pada gilirannya akan dilaporkan secara terbuka oleh media massa. Dengan demikian dapat pula dikatakan secara sederhana bahwa dalam suatu proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasanakeadaan, orang, dan benda bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah peristiwa merupakan upaya untuk mengkonstruksi realitas. 6 Untuk itu, peneliti merasa bahwa kasus tersebut sangatlah menarik. Alasan peneliti memilih harian Radar Banten karena Zainal Muttaqin sendiri merupakan orang terpandang di Banten yang memimpin PWNU Banten dan kepala DPPKD Banten. 5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001, h.6. 6 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004, h.168. Oleh karena itu, dari permasalahan yang ada, peneliti mengangkat judul, “ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP PEMBERITAAN KLARIFIKASI KASUS TERTANGKAPNYA KETUA PWNU BANTEN DALAM RAZIA PENYAKIT MASYARAKAT DI HARIAN RADAR BANTEN . ” Dan pada akhirnya dapat menjawab kecurigaan terhadap berita yang dimuat di harian Radar Banten.

B. Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian

Batasan Masalah Penelitian Merujuk pada latarbelakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti membatasi penelitian ini pada pemberitaan klarifikasi terhadap kasus tertangkapnya pemimpin Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Banten dan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan DPPKD Banten, Zainal Muttaqin. Dia tertangkap oleh kepolisian saat digelarnya razia penyakit masyarakat pekat di sebuah tempat hiburan malam di Jambi. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana konstruksi berita yang dibuat oleh wartawan harian Radar Banten edisi 5 Maret 2014. Pada pemberitaan edisi ini, penulis memberitakan klarifikasi yang dilakukan Zainal Muttaqin selaku ketua PWNU Banten kepada para ulama di Banten. Penelitian ini menganalisis elemen-elemen penyajian berita yang berjudul, “Ulama NU Minta Klarifikasi Zainal” terhadap kasus tertangkapnya ketua PWNU Banten dalam razia pekat di Jambi, dilihat dari elemen wacana Teun A. van Dijk Rumusan Masalah Penelitian Dari batasan penelitian yang ada di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana harian Radar Banten mewacanakan kasus tertangkapnya Zainal Muttaqin dilihat dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial?. 2. Adakah tendency tertentu di balik pemberitaan tertangkapnya Zainal Muttaqin sebagai pemimpin Islam?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pewacanaan berita kasus tertangkapnya Zainal Muttaqin dilihat dari struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. 2. Dan untuk mengetahui ada atau tidaknya tendency tertentu dibalik pemberitaan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada perkembangan ilmu komunikasi terutama komunikasi massa yang terkait dengan model analisis wacana kritis atau Critical Discourse Analysis CDA atas media massa khususnya model Teun A. van Dijk. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat untuk para praktisi komunikasi khususnya dunia kewartaan dan mahasiswa. Khususnya mahasiswa Jurnalistik dan kepada pembaca pada umumnya. Serta diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh peneliti dan pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang konstektual bahasa yang digunakan dalam mengemas pemberitaan

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan sendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkannya. Kaum kritis memandang bahwa adanya kekuatan-kekuatan yang berbeda dalam masyarakat yang mengontrol proses komunikasi. Pandangan ini percaya bahwa media adalah sarana dimana kelompok dominan dapat mengontrol kelompok yang tidak dominan bahkan memarjinalkan mereka dengan menguasai dan mengontrol media. 7 Dalam teori kritis, pertanyaan yang pertama kali harus diajukan adalah mengenai objektivitas itu sendiri. Semua kategori sepert nilai berita dan objektif harus 7 Eriyanto, Analisis Wacana, h.24.