Tahapan dan Penerapan Manajemen

1 Menetapkan tujuanserangkaian tujuan 2 Merumuskan keadaan saat ini 3 Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan 4 Mengembangkan rencanaserangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan b. Menerapkan fungsi pengorganisasian, yaitu mampumengimplementasikan suatu tindakan atau kegiatan danmenggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok, serta bersama-sama bekerja guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam penerapan ini harus menggunakan metode yang dikenal dengan KISS koordinasi, integrasi,simplifikasi, dan sinkronisasi untuk dapat menciptakankeharmonisan dalam kegiatan organisasi. c. Menerapkan fungsi penggerakkan, yaitu usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota serta menjuruskan semua anggota agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi. d. Menerapkan fungsi pengawsan, yaitu merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankannya tentu diperlukan adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja anggota.

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Pada dasarnya pengenalan orang terhadap suatu istilah tidak selalu menjadi jaminan bahwa orang tersebut dapat memahami dengan baik pengertian yang dikandung oleh istilah itu. Demikian pula terhadap konteks istilah dakwah, meskipun istilah tersebut sudah sangat populer di Indonesia akan tetapi belum tentu setiap orang dapat memahami pengertian dakwah secara sebaik-baiknya. Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berarti : panggilan, seruan, atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar. 28 Hal ini diartikan secara etimologis yang berasal dari kata da’a, yad’u, da’wan, du’a sebagai artian mengajak, menyeru, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi munkar, mau’idzoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khotbah. 29 Oleh karena itu, pengertian dakwah secara terminologis dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat. Sementara itu, para ulama memberikan definisi dakwah yang bervariasi, diantaranya : a. Toha Yahya Omar yang dikutip oleh Nasaruddin Latif mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana 28 A. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, h. 7. 29 M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Media Grup, 2012, Cet, Ke-3, h. 17. kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat. 30 b. Quraish Shihab mendefinisikan sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna beik terhadap pribadi maupun masyarakat. 31 c. Masdar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak dan menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah termasuk amr ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. 32 d. Sedangkan M. Arifin mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan yang “mengajak” baik dalam bentuk tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupun secara kelompok, agar timbul di dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message pesan yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur- unsur paksaan. 33 Dalam Al Qur’an terdapat beberapa ayat yang mengandung pengertian dakwah, diantaranya adalah surat Ali Imran ayat 104 dan 110, surat Al „Araf ayat 157 dan surat At Taubah ayat 71, yang berbunyi : 30 Nasaruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiah, Jakarta: PT Firma Dara, 2007, h. 11. 31 Quraish Shihab , Membumikan Al Qur’an, Bandung: Mizan, 1992, h. 194. 32 Masdar Helmi, Dakwah dalam Alam Pembangunan, Semarang: CV Toha Putra, 2001, h. 31. 33 M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study, Jakarta: Bulan Bintang, 1997, Cet, ke-1, h. 17. Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang- orang yang beruntung.” QS. Al. Imran:104 34 Artinya : “ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fa sik.”QS. Al. Imran:110 35 Artinya : “ Orang-orang yang mengikut Rosul, Nabi yang ummi yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu pada mereka. Maka 34 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggaraa dan Penafsir Al Qur’an, 1990, h. 93. 35 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, h. 94.