Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
dalam mengembangkan dakwah adalah pemuda yang memiliki iman yang mantap, ilmu yang memadai dan amal yang ihsani. Ketiganya harus menyatu
pada diri pemuda yang akan mengembangkan dakwah Islam. Ilmu berguna memperkaya pengetahuan dan menjadi faktor komplementer dari pemaknaan
terhadap keimanan dan kehidupan, dan amal merupakan upaya keteladanan sebagai juru dakwah yang akan menjadi tuntunan orang yang didakwahi.
Perkataan dakwah secara etimologis kebahasaan merupakan bentuk mashdar dari kata
da’a, yad’u, da’watan yang berarti memanggil, menundang, mengajak, mendorong dan menghimpun manusia untuk suatu perkara dan
menganjurkan untuk mengamalkannya.
4
Untuk itu, penerapan manajemen pada kegiatan dakwah dianggap perlu dan kedepan harus mengantarkan terbinanya solidaritas dan kerja sama dalam
menyelesaikan persoalan umat terutama pada kaum muda yang memang merupakan bibit generasi Islam yang didambakan nantinya. Untuk itu,
koordinasi menyeluruh antar organisasi bidang dakwah harus terwujud. Jika kepercayaan bisa diwujudkan, maka dakwah kolaboratif bisa terwujud. Oleh
karena itu hakikat dakwah Islam telah berlangsung lama yang intinya adalah sebuah proses dan upaya tabligh dalam arti menyampaikan kebenaran ajaran
agama untuk membangun tatanan kehidupan yang lebih baik. Keseluruhannya semakin dibutuhkan manakala kita melihat begitu
pengapnya dunia modernisme yang terbaratkan westernisasi dan sekulerisasi karena telah menutup ruang-ruang, ventilasi pada kehidupan manusia di mana
4
Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip Kaidah Dakwah Islam Solo : Era Intermedia 2000, Cet ke-3. h. 24.
agama sejatinya menyinarinya. Karenanya para pemuda juga harus dapat membaca prospek dan tantangan dakwah ke depan muaranya pada massifnya
gerakan dakwah yang akan menghantarkan pada ampunan Allah Swt dan keberkahan negeri Indonesia. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah
tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dimana tujuannya mampu menciptakan masyarakat madani yang
bersyariatkan Islami. Serta pada hakikatnya, dakwah Islam merupakan aktualisasi imani
teologis yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi
cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio
–kulturan dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.
5
Dengan menggunakan prinsip manajemen, kegiatan dakwah diharapkan terus mampu merencanakan dan mengorganisasikan dalam suatu kesatuan
yang digerakkan dan diarahkan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Kemudian langkah selanjutnya dilakukan pengawasan atau penilaian untuk memeriksa
dan mengetahui sampai dimana usaha-usaha dakwah yang telah dilakukan.
BKPRMI Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta Selatan Merupakan salah satu lembaga
dakwah yang dalam aktivitas –aktivitasnya menerapkan pola manajemen guna
tercapainya tujuan dakwah yang telah direncanakan, baik itu menggunakan
5
Amrullah Ahmad, editor, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Primaduta, 1983, h. 32.
pendekatan dakwah verbal maupun melalui dakwah bil hal. Kegiatan dakwah di BKPRMI Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia
Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta Selatan diharapkan dapat memberikan perubahan, bagi remaja muslim khususnya yang ada di Jakarta Selatan dan
umumnya pada seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis meneliti tentang
“Manajemen Pada Kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Dan Remaja Masjid Indonesia DPD BKPRMI
Jakarta Selatan “.