2. Perkembangan Internet di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia yang terhubung dengan jaringan internet. Melalui Korea, Indonesia terhubung ke UUNET di
Amerika Serikat. Di akhir 1980-an, terbentuk jaringan yang menghubungkan UI, ITB, ITS, UGM, dan Universitas Terbuka. Kemudian Dewan Riset Nasional,
melalui jaringan IPTEKNet, merintis perkembangan internet lebih lanjut. Pada tahun 1994 dibangun server untuk mengelola top level domain ID dan second
domain .ac.id, .go.id, .co.id. akhirnya, pada bulan Juni 1994, IPTEKNet menjadi Service Provider ISP pertama di Indonesia.
10
Penggunaan internet secara global telah meningkat seratus kali lipat sejak tahun 1991. Pada tahun 2002, International Telecommunication Union
memperkirakan bahwa terdapat sekitar 500 juta pengguna internet diseluruh dunia, sepertiga diantaranya terdapat di Asia, termasuk di Indonesia dengan
jumlah sekitar 4 juta pengguna. Seperti pada negara-negara lain di Asia, pertubuhan internet di Indonesia mulai berkembang dengan kokoh pada
pertengahan tahun 1990. Sebelum tahun 1995, penggunaan internet di Indonesia dikhususkan untuk membantu mahasiswa pada beberapa universitas-universitas
utama. Pada akhir tahun 1995, diperkirakan ada 15000 pengguna internet, yang disediakan oleh lima layanan ISP Internet Service Provider komersial dan pada
jaringan di beberapa universitas. Pada pertengahan tahun berikutnya, ada sekitar 15 ISP yang beroperasi dengan sekitar 40000 pelanggan, pada bulan Mei tahun
1997, pemerintah telah mengeluarkan izin kepada 41 ISP, dimana 32 diantaranya
10
Ibid., h. 3.
telah dioperasionalkan. Beberapa tahun berikutnya, ketika krisis keuangan melanda Indonesia, pertumbuhan jumlah langganan secara perlahan menurun
hingga sekitar 85000 pada tahun 1997-1998. Meskipun demikian, APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
yang dibentuk pada bulan September tahun 1999 mengindikasikan pertumbuhan telah dimulai kembali, dengan 250000 pelanggan berbayar, yang meningkat 6 kali
lipat dalam 2,5 tahun sejak tahun 1996. Lalu lintas internet di Indonesia juga tumbuh secara tidak sesuai dengan indikasi bahwa sekitar sembilan kali lipat
terjadi peningkatan antara bulan Januari dan Oktober tahun 2000.
11
Peningkatan internet telah mendorong ISP-ISP lain. Sementara 150 ISP berlisensi dikeluarkan pada Juni 2001, hanya 60 yang benar-benar beroperasi.
Pada bulan Maret 2003, jumlah ISP yang berlisensi telah meningkat hingga berjumlah 186, tetapi hanya 121 yang terdaftar sebagai anggota APJII, yang
menunjukkan adanya kemungkinan bahwa bisnis ini telah aktif. Sementara itu, popularitas tempat-tempat umum untuk mengakses internet menjadi marak
dengan munculnya warung internet atau warnet dalam jumlah yang besar. Peningkatan popularitas pada warnet ini disebabkan oleh munculnya ISP-
ISP komersial pada tahun 1995 yang juga menghasilkan kendali besar pada pertumbuhan akses internet, walaupun pada tahun 1997 perekonomian di
Indonesia berada dalam kondisi buruk. Pada akhir tahun 1998, internet sangat mudah diakses untuk berlangganan di kota-kota besar. Salah satu industri
11
David T. Hill dan Krishna Sen, The Internet in Indonesia’s New Democracy New York: Routledge, 2005,
h. 56-57.
memperkirakan pada tahun 2000, akan ada 1500 warnet yang beroperasi di seluruh kota di Indonesia.
Menurut ACNielsen dan Majalah Tempo, terdapat tempat-tempat yang biasa digunakan pengguna internet di Indonesia yaitu:
12
Tabel 2.1 Tempat-Tempat Akses Pengguna Internet di Indonesia
Tempat Mengakses ACNielsen
Majalah Tempo
Kantor 52
30 WarnetRental Umum
26 62
SekolahKampus 19
18 Rumah Keluarga
13 2
Rumah Pribadi 11
23 Rumah Teman
11 7
Total 121
142 Pengguna internet di Indonesia pun terdiri dari beragam tingkat
pendidikan, seperti pada tabel di bawah ini :
13
Tabel.2.2 Tingkat Pendidikan Pengguna Internet di Indonesia
12 Ibid., h. 61. 13
Ibid., h.71.
Tingkat Pendidikan Presentasi Jumlah Pengguna
Sarjana 43
SLTA 41
Sarjana Muda 9
Pasca Sarjana 5
SDSLTP 2
Di Indonesia, internet sebagai salah satu media komunikasi yang baru berkembang memberikan lebih banyak pilihan bagi para penggunanya, sehingga
pengguna internet dapat lebih memfokuskan pencarian pada apa yang benar-benar mereka inginkan. Sehingga menjadikan Internet berkembang dengan sangat pesat,
sesuai data APJII, peningkatan pengguna internet di Indonesia hingga akhir 2007 dapat terlihat pada tabel dibawah ini :
14
Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Pelanggan Pemakai Internet Indonesia
Tahun Pelanggan
Pemakai 1998
134.000 512.000
1999 256.000
1.000.000 2000
400.000 1.900.000
2001 581.000
4.200.000 2002
667.002 4.500.000
2003 865.706
8.080.534 2004
1.087.428 11.226.143
2005 1.500.000
16.000.000 2006
1.700.000 20.000.000
2007 2.000.000
25.000.000
perkiraan sd akhir 2007
Dengan jumlah yang sangat besar tersebut pada akhir 2007, tentu saja pengguna internet akan terus bertambah jumlahnya. Jumlah tersebut terdiri dari
hampir semua kalangan masyarakat Indonesia yang menggunakan internet. Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet relatif
baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi pemakainya pun belum
14
http:www.apjii.or.iddokumentasistatistik.php, artikel diakses pada tanggal 1 Maret
2011.
terlalu banyak. Namun perkembangan internet di Indonesia telah menunjukan perkembangan yang signifikan. Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal
perkembangan pasar internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar.
Memang pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena efek dari krisis global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedi
penghancuran Gedung WTC sebagai simbol pusat perekonomian dunia. Efek dan pengaruh global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran untuk domain
id yang mencapai 17,9 dari jumlah registran pada tahun 2000, yaitu dari angka 4264 registran turun menjadi 3501 registran. Namun penurunan permintaan
domain id tersebut tidak serta merta berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pelanggan internet, karena justru pada tahun 2001 persentasi jumlah pelanggan
internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121, dari 760000 pelanggan meningkat menjadi 1680000 pelanggan.
Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan internet ISP Internet Service Provider, yang
pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001 memang
secara global terjadi penurunan khususnya di bisnis cyberspace ini, namun hal itu merupakan seleksi alam dimana ternyata justru peningkatan layanan customer
semakin meningkat,
dan menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap survive adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkannya berita detik.
15
B. Komunikasi Massa