Teori Uses and Gratification

D. Teori Uses and Gratification

Teori ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past, yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. 21 Kemunculan teori ini lebih fokus pada audiens bukan pada pesan media. Dibandingkan dengan studi efek klasik, pendekatan Uses and Gatification terletak pada audiens media bukan pada isi pesan dari media sebagai titik awalnya, dan meninjau pada perilaku komunikasi dan tujuan dalam penggunaan media. Uses and Gratification memandang audiens sebagai pengguna aktif terhadap penggunaan media. Audiens diasumsikan aktif dan memiliki tujuan tertentu. Audiens juga memiliki tanggung jawab dalam memilih media untuk memenuhi kebutuhannya. Pada pandangan ini, media disadari menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada bagaimana kebutuhan didapatkan, dan audiens dianggap sebagai agen yang tahu kebutuhan mereka dan bagaimana mereka memuaskan kebutuhan mereka itu dalam mengunakan media. 22 Teori Uses and Gratification menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan isi tertentu untuk menghasilkan kepuasan hasil tertentu. Uses and Gratification menganggap orang aktif karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi. 23 21 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 65. 22 Stephen W. Little John and Karen A. Foss, Theories of Human Communication, Ninth Edition United States of America: Thomson Wadsworth, 2008, h.301. 23 Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2007, h. 101. Katz menggambarkan asumsi yang mendasari penelitian mengenai media Uses and Gratification sebagai berikut : 1 kondisi sosial psikologis seseorang akan menyebabkan adanya 2 kebutuhan, yang menciptakan 3 harapan-harapan terhadap 4 media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa kepada 5 perbedaan pola penggunaan media atau keterlibatan dalam aktifitas lainnya yang akhirnya akan menghasilkan 6 pemenuhan kebutuhan dan 7 konsekuensi lainnya termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. 24 Kaitannya dengan penelitian ini, akan dilihat apakah audiens yang menggunakan internet mempunyai motif tertentu dan apakah ada kepuasan yang didapat setelah menggunakan internet, maka akan terdapat hubungan antara motif dan kepuasan tersebut Gratification Sought dan Gratification Obtained. Sehingga diperoleh : 25 Dalam bukunya Rakhmat Kriyantono, motivasi dan rasa puas memiliki point yang sama. Artinya apabila motif seseorang menggunakan internet untuk mendapatkan informasi, maka rasa puas yang didapat adalah akibat diperolehnya informasi yang dibutuhkan itu. Penelitian ini menggunakan kategori motif oleh Katz, Gurevitch, dan Haas yang melihat media sebagai alat yang digunakan individu untuk membuat atau 24 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2002, h. 5.38. 25 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h.210. Media Use Internet Gratification Sought Persepsi Mengenai Gratification Obtained memutuskan hubungan dengan orang lainnya. Mereka membagi kebutuhan manusia beberapa kategori diantaranya adalah sebagai berikut: 26  Kebutuhan kognitif: kebutuhan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai sesuatu.  Kebutuhan afektif: kebutuhan untuk emosi perasaan, kenikmatan, mendapatkan hiburan dan pengalaman estetis.  Kebutuhan integrasi sosial: kebutuhan untuk menguatkan hubungan dengan keluarga, teman, dll.  Kebutuhan pelepasan tekanan, diversi dan pengalihan dari masalah maupun rutinitas sehari-hari. Rahmat Kriyantono menegaskan bahwa kepuasan dalam penelitian ini diukur berdasarkan motivasi dan motivasi itu yang menjadi dasar individu untuk memilih media tertentu. 27 Teori Uses and Gratifications sebelumnya telah digunakan pada media massa tradisional, tetapi juga digunakan untuk studi pada media lain termasuk teknologi media baru new technologies. Teknologi baru seperti video cassette atau disk piringan, tv kabel, layanan telepon, komputer pribadi, videotext atau teletext, dan teknologi lain pada peralihan digital, transmisi satelit, dan jaringan telekomunikasi broadband. Tentunya, perkembangbiakan dari teknologi baru ini akan mempengaruhi struktur komunikasi dan menjadikan pilihan yang lebih besar untuk memuaskan kebutuhan komunikasi pada audiens. Penggunaan teknologi 26 Severin dan Tankard, Teori Komunikasi, h. 357. 27 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 212. media baru memungkinkan melengkapi penggunaan media terdahulu yang telah dipelajari. Telah teridentifikasi sebelumnya bahwa pergantian penggunaan ke media baru dari media lama menghasilkan pengetahuan baru pada hubungan antara penggunaan media dan kepuasan. Selanjutnya, teori Uses and Gratifications memasukkan konsep pada teknologi media baru. Media baru menyediakan alternatif-alternatif untuk mengakses dan berinteraksi dengan pembentukan pesan. Beberapa kontribusi teknologi media baru tersebut diantaranya termasuk:  Membuat jarak tidak lagi menjadi hambatan satelit komunikasi  Menyediakan akses informasi yang bebas komputer, video disks  Menyediakan akses mendekati tanpa batas pada komunikasi dua arah atau komunikasi pesan singkat telepon selular, teleconference komputer Peluang baru pada akses ini digeneralisasikan pada konsekuensi secara psikologis dan perilaku pada komunikasi manusia. Banyak pilihan memberikan kepuasan yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang untuk berinteraksi dengan media, atau dengan orang lain melalui jaringan telekomunikasi. 28 Pendekatan Uses and Gratification dapat memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman seiring dengan semakin jauhnya perkembangan zaman yang bergeser ke zaman digital dan para pengguna media dihadapkan dengan lebih banyak pilihan. Internet dan World Wide Web memberikan lebih banyak pilihan lagi ke pengguna. Beberapa penelitian mengamati manfaat komputer sebagai alat 28 Karl Erik Rosengren, Lawrence A. Wenner and Philip Palmgreen, Media Gratification Research, Current Perspectives London: Sage Publication, 1985, h. 241-242 komunikasi. Perse dan Courtright menemukan dalam sebuah survei tahun 1988 bahwa komputer berada di peringkat terendah di antara 12 jenis komunikasi yang dimediasi dan bersifat antarpersonal dalam memenuhi kebutuhan komunikasi seperti santai, hiburan, kesadaran diri, dan kesenangan, namun demikian, gambaran tersebut berubah beberapa tahun kemudian. Survei yang lain Perse dan Dunn secara khusus mengamati penggunaan komputer untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui layanan informasi dan internet, atau yang disebut oleh para penulisnya disebut juga sebagai konektivitas komputer. Orang menggunakan komputer sebagai sarana komunikasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan sosial, pelarian, melewatkan waktu, dan lepas dari kebiasaan. 29 29 Severin dan Tankard, Teori Komunikasi Massa, h. 362.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metodologi

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan atau metodologi kuantitatif, yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian ini berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkatnya ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1 Pendekatan kuantitatif yakni, merupakan penelitian yang hasilnya berupa laporan yang menggunakan bilangan atau angka-angka. Pendekatan kuantitatif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 2

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yaitu metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. 3 Metode survey memungkinkan untuk menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. 1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Jakarta: Kencana, 2005, h.36. 2 Jalaluddin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi Jakarta: Universitas Terbuka,1995, h. 114. 3 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 60. 29