bidan desa bekerja maka kinerja bidan desa akan semakin berkurang. Disebabkan karena bidan desa yang telah lama bekerja timbul kebosananjenuh melakukan
aktivitas yang sama, tanpa ada variasi.
5.2.2. Pengaruh Pengetahuan Bidan Desa Terhadap Kinerja
Hasil uji regresi linear berganda, menunjukan bahwa pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan taraf signifikansi sebesar 0,043 dan
kontribusi aspek pengetahuan terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar nilai beta 0,267. Variabel pengetahuan mempunyai pengaruh yang berpola positif
tidak berlawanan dan lemah, artinya semakin baik pengetahuan bidan desa, maka kinerja bidan desa semakin baik.
Pengetahuan tentang tugas merupakan pedoman yang sangat penting bagi setiap bidan desa untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Pengetahuan yang
baik tentang tugas di dalam diri seorang bidan desa cenderung akan meningkatkan kualitas pekerjaannya.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan bidan desa dalam melaksanakan pekerjaannya pada umumnya dikategorikan baik. Hasil
pengisian kuesioner tentang pengetahuan menunjukkan bahwa bidan desa mampu menyelesaikan permasalahan dalam pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang
mereka miliki dan berusaha berinovasi dalam setiap pekerjaannya. Bagi seorang bidan desa peningkatan pengetahuan dapat diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan profesinya, disamping itu dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dijadikan media dalam menimba pengetahuan
tentang ilmu-ilmu yang berkembang di dunia luar sehingga bidan desa dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya dan mampu berinovasi melalui ilmu yang dimilikinya serta mampu menyelesaikan masalah melalui pemikiran dalam setiap pemecahan
masalah. Pengaruh variabel pengetahuan terhadap kinerja, sesuai dengan pendapat
Gibson yang dikutip dalam Ilyas 2004 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan pemahaman lisan seseorang pegawai tentang apa yang dia ketahui dari pengalaman
dan proses belajar. Apabila bidan tersebut memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaannya, maka dia akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik,
dan demikian sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo
2000, yang membuktikan bahwa terdapat hubungan kemampuan pengetahuan dan keterampilan dengan kinerja staf, juga sinergis dengan penelitian Purba 2005 di
Pontianak yang membuktikan bahwa tingkat pengetahuan petugas Puskesmas berhubungan dengan kinerjanya. Kristiani 2006, juga membuktikan bahwa terdapat
hubungan faktor individu pengetahuan dengan kinerja petugas vaksinasi di Kabupaten Aceh Timur.
5.3. Pengaruh Faktor Organisasi Terhadap Kinerja Bidan Desa