Semagat Untuk Lingkungan Orang-orang di Sekitarnya

3.2. Semagat Untuk Lingkungan Orang-orang di Sekitarnya

Cuplikan hal 110 Ketika kami saling berpandangan, kami, para lelaki dan wanita yang telah membentuk kelompok kecil itu, merasa bahwa kami telah dipersatukan oleh nasib yang sama. Sambil berpegangan tangan, saling meremas tangan memberi semangat, kami duduk diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Cuplikan hal 111 Persahabatan kami sedemikian eratnya, sehingga kalaupun mereka luka parah sekali dan nyawanya hanya diikatkan oleh sehelai rambut ke jasadnya, mereka pasti akan masih mencari kami dan menjalani detik-detik terakhir kehidupan mereka dekat kami. Tapi kini telah delapan jam berlalu dan masih tidak ada tanda-tanda apakan mereka masih hidup. Tentulah mereka telah meninggal. Kami menekurkan kepala dan berdoa bersama-sama buat mereka Dari cuplikan diatas, menandakan hubungan sosial Nagai dan teman- temannya sangat bagus. Perasaan senasib telah mempersatukan mereka. Ditambah lagi dengan persahabatan yang telah lama mereka jalin selama ini baik di kampus maupun dalam kehidupan sehari-hari. Persahabatan dan ikatan sosial ini tidak hanya terlihat pada golongan tertentu saja. Hal ini terbukti dengan sikap mereka yang saling berpegangan tangan, saling meremas, dalam rangka memberi semangat satu sama lain tidak terkotak-kotakkan oleh status sosial, apakah mereka itu dosen, perawat, mahasiswa, atau profesor sekalipun. . Analisis: Universitas Sumatera Utara Cuplikan hal 112 “Mari ikut aku,” katanya dalam engahnya. Ada mahasiswa yang sedang sekarat. Lebih separonya sudah mati. Mari kita beri mereka suntikan. Kita tidak bisa membiarkan mereka mereka mati begitu saja. Sekarang ini mereka ada di lubang perlindungan di ruang kuliah jurusan farmasi.” “Mari segera berangkat. O sebentar … mari makan labu dulu.” “Tidak ada waktu. Seratus labu tidak akan menyelamatkan hidup mereka. Ayo berangkat.” Dr. Fuse, kepala perawat, Hashimoto, dan Kosasa mengambil tas P3K mereka dan berdiri. Dr. Seiki juga berdiri dibantu Shiro. Cuplikan hal 138 Professor Cho sekalipun dua anaknya menjadi korban, bekerja keras tanpa terlebih dahulu mencari tulang belulang anak-anak kesayangannya. Juga, beberapa dosen dan mahasiswa, sekalipun keluarga dan harta benda mereka telah hilang, bekerja keras membantu yang sakit, mencari yang masih hilang, dan menenangkan keadaan suasana yang kemelut yang terlihat dimana-mana. Rektor, profesor Tsuno, dan professor Takagi, sambil berbaring didalam lubang yang basah, tetap memberi petunjuk-petunjuk sekalipun kesehatan mereka kian memburuk . Professor Yamane, yang ditemukan juga luka parah, dibaringkan dekat mereka. Cuplikan hal 151 Dihadapan mataku satu persatu muncul wajah teman-teman sejawatku yang meninggal sebagai korban bom atom itu. Aku juga merasa menyayangi Universitas Sumatera Utara teman-temanku yang selamat, yang kini berjalan disisiku dijalan setapak di pegunungan itu. Analisis: Cuplikan diatas menandakan kondisi kehidupan sosial utama dalam lingkungan terjalin baik. Hal ini juga diperkuat oleh kepedulian yang tinggi terhadap sesama yang dicerminkan oleh teman-teman Nagai yang lebih mementingkan untuk menolong para korban daripada mencari atau mengumpulkan tulang-tulang keluarganya, atau mengumpulkan harta benda mereka yang mungkin masih tersisa. Mereka bekerja keras mencari yang hilang, membantu dan mengobati yang sakit, dan menenangkan kemelut yang terjadi dimana-mana. Dalam berbagai situasi mereka tetap bekerja sama dan saling berbagi. Tokoh Nagai pun masih mengingat semua teman-temannya yang telah meninggal. Ia juga menyayangi teman-temannya yang masih hidup. Cuplikan hal 148 Malam itu kami mendatangi rumah demi rumah, mengunjungi yang sakit dan merawat luka mereka. Pertama-tama kami mengunjungi Okumura-san, kepala desa, dan kami dapati dia di tempat tidur luka parah. Tak terhitung banyaknya, katanya, jumlah orang yang luka-luka yang datang dari kota dan tinggal disini. Berikutnya kami pergi kerumah Takami-san seorang petani yang sangat baik hati. Universitas Sumatera Utara “Lebih dari seratus orang, semuanya dari kota Nagasaki, tinggal di rumah kami ini,” kata istrinya sambil menyeka keringat dari keningnya dan memotong- motong labu yang akan dimasaknya buat kami. Cuplikan hal 151 Hari itu kami berencana mengunjungi empat desa: Rokumai ita, Toppomizu, Akamizu, dan Odorise. Karena itu kami harus berjalan sejauh delapan kilometer. Desa pertama harus kami selesaikan dalam sebelum makan pagi. Tapi waktu kami sampau disana, kami melihat jumlah orang yang luka-luka jauh lebih banyak dari yang kami bayangkan sebelumnya. Berita tentang kedatangan kami, rombongan penolong sesegar tersebar dan orang-orang pun berdatangan dari segala penjuru. Desa pertama itu baru selesai jam sepuluh. Dirumah seorang petani yang baik hati, bernama Matsushita, tanpa kami duga makan pagi telah disediakan buat kami. Kami betul-betul diperlakukan secara terhormat. Kami agak tercengang dan terharu juga. Analisis: Hubungan sosial yang baik juga ditandai dengan kemauan para anggota tim mendatangi rumah demi rumah guna mengunjungi yang sakit dan merawat yang luka. Walaupun para korban yang mengungsi ke rumah-rumah penduduk tersebut sama sekali tidak mereka kenal, mereka tetap mendatangi dan memberikan perawatan sebatas kemampuan mereka. Kondisi sosial disini terlihat sangat menyedihkan. Universitas Sumatera Utara

3.3. Semangat Untuk Kepentingan Negara

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “Her Sunny Side” Karya Osamu Koshigaya Osamu Koshigaya No Sakuhin No “Her Sunny Side” To Iu Shousetsu No Shujinkou No Shinriteki No Bunseki

5 124 71

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Yoshichi Shimada No Sakuhin No Saga No Gabai Baachan Toiu Shousetsu No Shujinkou Ni Taishite No Shakaigaku Teki Bunseki

0 66 93

Shakaigakuteki Ni Yoru Inggrid J. Parker No Sakuhin No Rashomon Gate No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Seikatsu No Bunseki

1 47 65

Analisis “Peranan Wanita Sebagai Tokoh” Dalam Novel Out Karya Kirino Natsuo : Kirino Natsuo No Sakuhin No Auto No Shousetsu No “Shujinkou Toshite Onna No Yakuwari” No Bunseki

3 84 58

Sang Pemimpi No Shosetsu No Bunseki

0 45 19

Hirotada Ototake No Sakuhin No ”No One’s Perfect” Ni Okeru Kyokunteki Kyokumen No Bunseki

2 49 68

Analisis Aspek Sosiologis Tokoh Gals Dalam Komik “Gals!” Karya Mihona Fuji = Mihona Fuji No Sakuhin No “Gals!” To Iu Manga Ni Okeru Gyaru No Shujinkou No Shakaigakuteki No Bunseki Ni Tsuite

0 59 62

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89

KOSHIGAYA OSAMU NO SAKUHIN NO “HIDAMARI NO KANOJO” NO SHOUSETSU NI TAISHITE NO PURAGUMATIKU NO BUNSEKI

0 0 13