Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

27 sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya. 14 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI dalam fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang asuransi. Menurutnya, Asuransi Syariah Ta’min, Takaful, Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah. 15 2. Landasan Hukum Asuransi Syariah Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau bantu membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka. Landasan hukum yang digunakan dalam praktik asuransi syariah yaitu al-Qur’an, sunnah Nabi, ijma’, dan ihtishan. 14 Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional, h. 28. 15 Syakir Sula, h. 30. 28 Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi dengan tidak munculnya istilah asuransi secara nyata dalam al-Qur’an. Walaupun begitu al-Qur’an masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong- Diantara ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 2. 16 ⌧ Artinya: ”.....Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” QS. Al-Maidah [5]: 2. Ayat ini memuat perintah amr tolong-menolong antar sesama manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan anggota nasabah perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana sosial tabarru’. Dana sosial ini terbentuk rekening tabarru’ pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu anggota nasabah yang sedang mengalami musibah peril. 17 16 Widyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005 h. 189- 190. 17 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 105-106, bisa dilihat juga pada Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60, No.2517, h.668 29 Ayat lainnya yaitu, Q.S. Yusuf ayat 17 64. ☺ Artinya: ”Mereka berkata: Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar. Q.S. Yusuf: 17 ☺ Artinya: Berkata Yaqub: Bagaimana aku akan mempercayakannya Bunyamin kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya Yusuf kepada kamu dahulu? Q.S. Yusuf: 64 Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yaitu: ﻚ ﺎ أ ﻋ صر لﺎ : ﷲا لﻮ رﺎ ر لﺎ ص ﺎﻬ ﱠﻋأ ﱠآ ﻮ و ﺎﻬ ﻋأ ؟ ﱠآ ﻮ أوأ . ىﺬ ﺮ ا اور Artinya: 30 ”Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah SAW. Tentang untanya: ”Apa unta ini saya ikat saja atau langsung saya bertawakal pada Allah SWT?” Bersabda Rasulullah SAW:”Pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakallah kepada Allah SWT” HR. At-Turmudzi Rasulullah SAW memberikan tuntunan pada manusia agar selalu bersikap waspada terhadap kerugian atau musibah yang akan terjadi, bukannya langsung menyerahkan segalanya tawakkal kepada Allah SAW. Hadist di atas mengandung nilai implisit agar kita selalu menghindar dari risiko yang membawa kerugian pada diri kita, baik itu berbentuk kerugian materi ataupun kerugian yang berkaitan langsung dengan diri manusia jiwa. Praktik asuransi adalah bisnis yang bertumpu pada bagaimana cara mengelola risiko itu dapat diminimalisasi pada tingkat yang sedikit serendah mungkin. Risiko kerugian tersebut akan terasa ringan jika dan hanya jika ditanggung bersama-sama oleh semua anggota nasabah asuransi. Sebaliknya jika risiko kerugian tersebut hanya ditanggung oleh pemiliknya, maka akan berakibat terasa berat bagi pemilik risiko tersebut. 18 Sunah Nabi yang menyiratkan tentang pentingnya proteksi terhadap harta dan jiwa antara lain: ﻬ اﻮ ا ﻰ ﻋ سﺎﱠ ا ا اﺆ ا ﱠنا ﻬ او ﺔ ﺎ ا اور Artinya: 18 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 119 31 “Sesungguhnya tetangga orang mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman hartanya dan dirinya” 19 ﺋ اﻮ رﺎ ﺆ ﻻ ﺔﱠ ا ﺪ ﻻ ﺪ يﺬﱠاو ﺪ ا اور Artinya: “Demi Zat dan diriku ada kekuasaan-Nya demi Allah tidak akan masuk surga orang yang tidak merasa aman dari tetangganya karena gangguannya” 20 Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yang lain yaitu hadits tentang praktik aqilah yang menjadi tradisi masyarakat Arab. ةﺮ ﺮه ا ﻋ ضر لﺎ : ه نﺎ أﺮ ا ا ﺰ ﺮ ا ﺪ ها ﻻا ﺎ ﺮ ا ﺮ ﻬ و ﺎ ﺎ ﻄ ﻬ ﺎ ﺎ ﺼ ﻮ ا ا ﻰ ﱠ ا ص ﺾ أ ن د ﺔ ﻬ ﻏ ﺎ ﱠﺮ ة أو و ﺪة و ﺾ د ﺔ ا ﺮ أة ﻋ ﻰ ﻋ ﺎ ﻬﺎ ىرﺎ ا اور Artinya: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: “ Berselisih dua orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita yang mninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita tersebut dengan uang darah diyat yang dibayarkan oleh aqilahnya kerabat dari orang tua laki-laki”.HR. Bukhari. 21 19 Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan Hartanya, No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001, h.890 20 Imam Ahmad, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078. 21 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 114. bisa dilihat juga pada Imam Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab Diyat, No.45, h.34. 32 Ijma juga menjadi landasan hukum bagi asuransi syariah, para sahabat telah melakukan ittifaq kesepakatan dalam hal ini aqilah. Terbukti dengan tidak adanya penentangan oleh sahabat lain terhadap apa-apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka bersepakat mengenai persoalan ini. Istihsan dalam pandangan ahli ushul adalah memandang sesuatu itu baik. Kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan suku Arab kuno terletak pada kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam. 22 3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor Menurut Dewan Asuransi Indonesia DAI kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor letupmekanik lainnya, tetapi tidak termasuk yang berjalan di atas rel. 23 Sedangkan menurut Paham Asuransi, kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motormekanik lainnya tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel, dengan kata lain kendaraan bermotor adalah kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah seperti mobil sedan, bus, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan sebagainya. 24 22 AM. Hasan Ali, h. 122-124. 23 Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999 h. 90. 24 M. Wahyu Prihantoro, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya, h. 89 33 Menurut Pasal 1 angka 6 dan 7 Undang-Undang No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa: ”Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu” . 25 Asuransi kendaraan bermotor motor vehicle insurance adalah suatu pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan bermotor atau pihak-pihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor tersebut yang disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan bermotor serta kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh pemilik atau yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab lainnya yang ditegaskan dalam polis. 26 4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor Pertanggungan kendaraan bermotor dapat berakhir karena: a. Pembatalan Polis Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu menghentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak yang menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang diketahuinya. 25 Sonni Dwi Harsono,PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h. 126 26 Sonni Dwi Harsono, h. 125 34 Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja terhitung mulai tanggal pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang waktu setempat, dimana objek pertanggungan berada. Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi yang sudah berjalan, yang diperhitungkan menurut skala premi pertanggungan jangka pendek. Sedangkan bila yang membatalkan penanggung, ia wajib mengembalikan premi yang telah diterima untuk waktu pertanggungan yang belum berjalan pro rata. b. Peralihan Hak Milik Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan baik berdasarkan suatu persetujuan ataupun karena meninggal dunia, maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa: “Perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak sepuluh 0 hari kalender mulai terjadinya pemindahan tangan tersebut, kecuali penanggung menyetujui melanjutkan pertanggungan tersebut”. c. Terjadi Kerugian TotalTotal Loss Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah dilakukan penggantian kerugian atas dasar kehilangankerusakan seluruhnya total loss atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa 35 pengembalian premi, walaupun jangka waktu pertanggungannya belum habis jangka panjang. d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhir jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan. 27

C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian

Dalam praktik di beberapa perusahaan asuransi kerugian syariah di Indonesia dan Malaysia misalnya Syarikat Takaful Malaysia, Tri Pakarta cabang Syariah, Bringin Sejahtera cabang Syariah, Binagriah cabang Syariah, Jasindo cabang Syariah, mekanisme pengelolaan dana adalah sebagai berikut. Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah bagi hasil antara mudharib pengelola dan shahibul mal peserta. Kumpulan dana tersebut kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun keinvestasi syariah lainnya, lalu dikurangi biaya-biaya operasional seperti klaim, reasuransi, komisi broker, dll. Selanjutnya surplus profit dilakukan bagi hasil antara mudharib pengelola dan shahibul mal peserta sesuai dengan skim bagi hasil yang telah ditentukan sebelumnya misalnya 60:40. Bagian yang 60 persen untuk mudharib ‘perusahaan’ tadi setelah dikurang biaya administrasi dan management expenses , sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lain, 27 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi Jakarta: Salemba Empat,1999 Cet. Ke-1, h.165. 36 yaitu 40 persen menjadi share of surplus for participant ‘surplus bagi hasil untuk partisipan’. Skema mekanisme pengelolaan dana ini dapat dilihat pada tabel 2.1. 1. Wakalah Bil Ujrah Takaful Model Wakalah adalah pemberian kuasa dari seseorang muwakkil kepada penerima kuasa wakil untuk melaksanakan suatu tugas taukil atas nama muwakkil pemberi kuasa. 28 Tabarru’ berasal dari kata tabarra’a – yatabarra’u – tabarru’an artinya sumbangan, hibah, dana kebajkan, atau derma. Tabarru’ merupakan pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang 28 HM. Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008 Cet. Ke-II, h. 133.