Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
2
teknik-teknik tertentu agar dampak yang ditimbulkannya tidak berpengaruh terhadap tujuan atau kegiatan manusia. Tindakan-tindakan atau usaha-usaha
untuk mengatasi risiko itu dikenal dengan nama Manajemen Risiko Risk Management.
Satu hal penting yang patut disadari, bahwa dibalik risiko-risiko itu terdapat mekanisme yang canggih, yang jika digunakan sebagaimana mestinya
dapat sangat meringankan kesulitan keuangan yang ditimbulkannya. Mekanisme
dimaksud antara lain adalah Asuransi, yang dipandang sebagai mekanisme yang
benar-benar sangat penting peranannya dalam kehidupan modern ini. Jadi asuransi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai risiko yang
mungkin timbul, baik pada diri seseorang maupun terhadap harta benda yang dimiliki.
1
Walaupun pola asuransi syariah sama dengan pola asuransi yang dikembangkan oleh dunia Barat asuransi konvensional yang mengandung unsur
saling menanggung secara berkelompok memiliki persamaaan namun konsep dan sistem operasionalnya berbeda dengan asuransi syariah yang mempunyai konsep
saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain, serta mempunyai prinsip yang terhindar
dari beberapa unsur yaitu gharar ketidakpastian, maisir untung-untungan, dan riba bunga.
2
1
Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute Jakarta : JII, 2009, h.2.
2
Fitriani, “Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.Asuransi TRI PAKARTA cabang Syariah,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 3
3
Dari segi hukum positif, hingga saat ini Asuransi Syariah masih mendasarkan legalitas pada UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,
dan baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada saat surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499LK2000
tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan sistem syariah.
3
Walaupun keberadaan asuransi syariah masih sangat lemah namun perkembangan asuransi syariah cukup pesat.
Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berlandaskan syariah diawali dengan mulai beroperasinya PT. Syarikat Takaful Indonesia, yang
menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijakan Departemen Keuangan saja. Karena tidak satupun undang-undang yang mengatur asuransi
syariah beroperasi. PT. Syarikat Takaful Indonesia mempunyai dua anak perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Kerugian general yang resmi
beroperasi sejak tahun 1995 dan PT. Takaful Keluarga life yang resmi beroperasi sejak tahun 1994. Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada
konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan seperti perlindungan, menjadikan semua peserta sebuah keluarga besar yang saling menanggung satu
sama lain. Selain PT. Syarikat Takaful Indonesia yang sejak awal dibangun sudah
menjadi asuransi syariah, saat ini sudah banyak asuransi konvensional yang
3
Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia Jakarta : Prenada Media Group, 2007 h. 142.
4
membuka divisi syariah seperti : MAA Life Insurance, Asuransi Tri Pakarta Syariah, Asuransi Bumi Putera Syariah dan lain-lain
.4
Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah. Untuk itu, industri asuransi diharapkan meningkatkan transfaransi menyusul
adanya UU No.81999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No. 60982002 yang mengharuskan perusahaan-
perusahaan asuransi mencantumkan solvabilitas perusahaan asuransi tersebut. Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari
perusahaan asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya sebelum menjadi pemegang polis.
Biasanya permasalahan dalam klaim pada umumnya terjadi karena kurang mengertinya pihak tertanggung di dalam proses dan prosedur penanganan klaim,
hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan pendapat bahwa pihak perusahaan asuransi terlihat memperlambat dan mempersulit terhadap
penyelesaian klaim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi.
Melihat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik membahas
masalah ini lebih dalam, dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum”.
4
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam Jakarta: Penerbit Kencana, 2004 Cet-1, h. 55.
5